Pendidikan Formal Pendidikan Non Formal

adalah pendidikan formal yakni pendidikan di sekolah, dan pendidikan non formal yakni asramapanti.

2.4.1 Pendidikan Formal

Pendidikan formal, yakni sekolah. Sekolah yang dikelola oleh Yayasan Karya Murni dikenal dengan SLB.A Karya Murni Sekolah Luar Biasa Bagian A Tunanetra Karya Murni, dimulai sejak tahun 1962 SLB.A Karya Murni memiliki tiga jenjang pendidikan, yakni TKLB.A, SDLB.A, SMPLB.A. Lulusan dari SMPLB.A ini disalurkan ke SMA Cahaya dan yang lain, bergabung dengan siswa-siswa yang awas. Dan kemudian melanjut ke perguruan tinggi. SLB.A Karya Murni menerima siswa tunanetra yang dari luar panti, misalnya yang tinggal di rumah keluarga, ataupun yang Kost.

2.4.3 Pendidikan Non Formal

Pendidikan non formal, yakni pendidikan yang diadakan di panti. Program pendidikan di panti ini antara lain seperti yang telah dijabarkan di atas tadi, antara lain pembinaan kemandirian anak, pengembangan bakat-bakat dan kreativitas anak, pembinaan diri dan pribadi, yang menyangkut keterampilan bergaul, tatakrama, dan kehidupan religiu Universitas Sumatera Utara

BAB III PROSES MEMBANGUN KELOMPOK PADUAN SUARA KARYA MURNI

3.3 PEMBENTUKAN KELOMPOK 3.3.1 seleksi anak-anak yang berbakat Panti Asuhan Karya Murni adalah kumpulan anak tunanetra yang berasal dari berbagai daerah. Mereka menjadi siswa sesuai dengan tingkat kemampuan akademisnya tanpa melihat usia. Sebagai Contoh; mereka ada yang sudah berusia delapan belas tahun namun masih kelas dua SLTP. Dari kumpulan inilah dicari orang yang berbakat seni, kemudian mereka dikelompokkan antara yang mempunyai bakat seni dengan yang tidak mempunyai bakat seni. Pada umumnya mereka suka musik dan bergabung dalam paduan suara. Anggota paduan suara dapat dirata-ratakan usia lima belas tahun sampai dua puluh dua tahun, sedangkan siswa yang di bawah umur dikategorikan menjadi paduan suara junior.Dalam pembentukkan paduan suara ini dilakukan dengan cara dipilih langsung oleh Pembina dan ada juga berdasarkan atas keinginan pribadi.

3.1.2 seleksi suara

Sesuai dengan karakter suara mereka dibagi dalam empat suara, yaitu Sopran Alto, Tenor dan Bass. Dalam pembagian suara ini mereka diminta untuk menyanyikan sebuah lagu, kemudian pelatih melihat tingkat ketebalan masing-masing suara, tinggi suara dan karakternya. Umumnya wanita menginginkan suara sopran tanpa mengerti ciri suaranya sendiri, sehingga pelatih harus menerangkan alasan dan ciri suara masing- Universitas Sumatera Utara