Penggunaan alat pelindung diri harus digunakan ketika memasuki lantai produksi, alat tersebut seperti safety helmet, ear plug, masker serta alat pelindung
diri pada tempat-tempat khusus lainnya. Dalam mengevaluasi kegiatan-kegiatan SMK3, departemen safety
melakukan pertemuan untuk membahas kemungkinan-kemungkinan bahaya yang dapat terjadi, dan bagaimana cara meminimasi bahkan menghilangkannya.
Pertemuan ini dilakukan setiap 3 bulan sekali atau saat terjadi kecelakaan di pabrik.
Saluran air untuk mengantipasi bila terjadi percikan api atau bahkan kebakaran dipersiapkan pada titik-titik tertentu, selain itu racun api juga
dipersiapkan dengan cara penggunaannya pada tempat terbuka yang dapat digunakan sewaktu-waktu bila terjadi percikan api.
2.5.5. Waste Treatment
Limbah yang dihasilkan oleh PT. Charoen Pokphand Indonesia hanya berupa limbah rumah tangga, yaitu sisa dari pembuangan air kamar mandi dan
pencucian baju, dimana limbah tersebut akan diolah disuatu kolam khusus. Sedangkan limbah padatnya seperti karung bekas tempat bahan baku, kardus
bekas dan benda padat lainnya akan dikirim ke penadah barang bekas. Produk yang tidak memenuhi standar undersize maupun oversize akan
dikembalikan ke proses sebelumnya untuk di-rework, sehingga semua bahan baku
Universitas Sumatera Utara
yang telah diolah tidak ada yang terbuang, hal ini membantu untuk menghindarkan adanya limbah dari lantai produksi.
Untuk penanganan limbah rumah tangga dilakukan proses khusus, dengan adanya mikroorganisme dan pancaran sinar ultraviolet dari matahari akan dapat
menetralisasi dan melepaskan senyawa-senyawa kimia yang masih bersatu. Tindakan pengecekan perlu dilakukan terhadap kadar limbah dalam jangka waktu
tertentu. Apabila terjadi kebocoran atau tumpahan bahan cair, maka akan dilakukan absorbsi bahan cair melalui bahan khusus untuk meyerap tumpahan
tersebut dan dikumpulkan kedalam satu tempat yang khusus.
2.5.6. Maintenance
Untuk menjaga kondisi mesin dan peralatan selalu dalam keadaan baik sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancer, maka dilakukan suatu
sistem perawatan tertentu. Sistem perawatan atau perbaikan mesin dan peralatan pada PT. Charoen Pokphand Indonesia yaitu :
1. Preventive Maintenance, melakukan sistem perawatan sesuai dengan jadwal yang telah disusun secara berkala berdasarkan waktu tertentu dan
melaksanakan inspeksi terhadap peralatan-peralatan terutama yang berhubungan dengan produksi, sehingga dapat mencegah terjadinya kerusakan
yang lebih besar.
Universitas Sumatera Utara
2. Predictive Maintenance
, memprediksi umur ekonomis pemakaian suku cadang peralatan, sehingga bagian perawatan akan melakukan penggantian
terhadap suku cadang yang telah melewati batas umur ekonomis tersebut. 3.
Service Repairing , hal ini dilakukan bila terdapat kerusakan saat proses
produksi berlangsung. Jika ada kerusakan maka pekerja di bagian produksi melaporkan hal tersebut ke bagian perawatan. Bagian perawatan akan
melakukan pengecekan lapangan dan perbaikan sesuai dengan prosedur yang ada.
Universitas Sumatera Utara
BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Peramalan
Peramalan adalah bagian yang penting dan bersatu dengan kegiatan pengambilan keputusan di dalam suatu perusahaan, terutama untuk melakukan
perencanaan ke masa depan. Semakin meningkatnya kebutuhan akan peramalan dapat terlihat pada keadaan masa kini yang sangat ingin menghindari keadaan
yang tidak pasti. Oleh sebab itu telah tersedia berbagai metode peramalan untuk mendukung kebutuhan tersebut. Masalahnya adalah bagaimana memakai berbagai
jenis karakteristik peramalan tersebut agar sesuai dengan yang dibutuhkan. Pemilihan metode peramalan tersebut harus mempertimbangkan situasi pada saat
permalan dilakuka. Situasi peramalan tersebut sangat beragam, tergantung pada horizon waktu peramalan, pola data, tingkat ketelitian, ketersediaan data dan biaya
yang dibutuhkan. Pada dasarnya peramalan itu dikelompokkan kedalam dua kategori utama,
yaitu metode kuantitatif dan metode kualitatif
1
1. Tersedianya informasi tentang data masa lalu
. Metode kuantitatif meliputi deret berkala time series dan metode kausal sebab-akibat, sedangkan metode
kualitatif meliputi metode eksploratories dan metode normative. Permalan dengan metode kuantitatif dapat diterapkan bila terdapat kondisi sebagai berikut :
1
Fogarty, Blackstone and Hoffman, Production Inventory Management, 2
nd
Edition, South- Wester Publishing Co. Cincinnati, Ohio, 1991, Hal 85-110
Universitas Sumatera Utara