Jumlah Pesanan yang Ekonomis EOQ

pelayanan pelanggan tersebut, sedangkan ukuran jumlah pemesanan order quantity size digunakan sebagai penentu utama dari biaya persediaan. Untuk memenuhi pencapaian tersebut maka sangat penting untuk memilih model manajemen persediaan yang paling sesuai.

3.2.7. Jumlah Pesanan yang Ekonomis EOQ

Oleh karena persediaan bahan-bahan yang diadakan telah dipakai untuk produksi, maka bahan-bahan tersebut harus disediakan lagi untuk proses produksi selanjutnya. Untuk dapat menyediakan bahan-bahan tersebut, yaitu dengan pemesanan ulang. Pemesanan yang dilakukan hendaknya ekonomis dan efesien, dimana jumlah yang dipesan haruslah didasarkan atas kebutuhan untuk proses produksi dan pertimbangan-pertimbangan biaya yang terjadi akibat pemesanan bahan dalam jumlah tersebut. Konsep perhitungan EOQ Economic Order Quantity adalah berdasarkan pemikiran sebagai berikut : 1. Semakin sering pengisian stok ulang dilakukan, stok rata-rata akan semakin kecil dan ini akan berakibat biaya dalam bentuk carrying cost akan semakin kecil juga. 2. Namun di lain pihak, makin sering pengisian ulang terjadi, maka biaya pemesanan akan semakin besar pula. 3. Maka perlu dicari suatu kesetimbangan yang paling ekonomis atau paling optimal dari hal yang saling bertentangan tersebut. 4. Untuk mencari titik kesetimbangan, maka dikembangkan rumus EOQ. Universitas Sumatera Utara Persoalan persediaan sebenarnya terdiri dari dua pertanyaan, yaitu berapa jumlah yang harus dipesan dan berapa lama waktu interval antara pesanan pertama dengan pesanan berikutnya yang akan mendatangkan biaya minimal. Perhitungan jumlah pesanan ekonomis dapat dilakukan melalui pendekatan grafik total biaya persediaan pada gambar 2.10. Biaya Q TVC CC AC Q Dimana : TVC = Total Variable Cost Total biaya variabel persedian CC = Carrying Cost Biaya penyimpanan AC = Acquisition Cost Biaya pemesanan Q = Optimum Quantity Gambar 3.10. Total Biaya Persediaan a. Carrying Cost Carrying Cost atau biaya penyimpanan selama satu tahun merupakan hasil perkalian antara pemakaian persediaan rata-rata dalam unit dengan harga material perunit dan dikalikan dengan inventory carrying cost per tahun dalam satuan persen. Universitas Sumatera Utara Carrying cost dapat dirumuskan sebagai berikut : CC = Q2 x C x I Dimana : Q2 = Pemakaian rata-rata per tahun dalam unit C = Harga satuan barang I = Inventory carrying cost per tahun dalam Inventory carrying cost terdiri dari lima elemen utama, yaitu : 1. Opportunity cost of invested funds, adalah biaya yang terjadi karena kehilangan pendapatan berupa bunga bank yang seharusnya diperoleh tetapi tidak, karena uang digunakan untuk membeli barang. 2. Insurance cost, merupakan sejumlah premi asuransi yang harus dibayar untuk mengasuransikan barang yang sedang disimpan di stok persediaan. 3. Property taxes, merupakan pajak yang dapat diperhitungkan dalam unsure biaya material, misalnya PPN impor dan PPh impor. 4. Storage cost, merupakan biaya yang harus ditanggung terhadap pemakaian fasilitas gedung, sewa gudang dan depresiasi bangunan. 5. Obsolence and deterioration, merupakan biaya yang ditimbulkan oleh adanya presentasi kerusakan material yang disimpan. b. Acquisition Cost AC Acquisition Cost atau biaya pemesanan barang adalah segala biaya yang timbul dalam proses penyelesaian suatu order dan sistem administrasi yang terkait, yaitu : 1. A certain portion of wages and operating expenses, merupakan biaya yang ditanggung selurruh departemen yang terkait, misalnya : pembelian, Universitas Sumatera Utara kontrol produksi, penerimaan, inspeksi, penyimpanan, untuk mempekerjakan pegawai dalam menyelesaikan suatu pesanan. 2. Biaya yang timbul dari biaya-biaya yang digunakan seperti amplop, stationary, form untuk pembelian, form untuk kontrol produksi dan lain sebagainya. 3. The cost of services, merupakan biaya yang timbul dengan adanya pemakaian peralatan, misalnya computer, telepon, mesin fax dan lain-lain. Acquisition cost dapat dirumuskan sebagai berikut : AC = UQ x A Dimana U = Pemakaian material selama setahun unit Q = Jumlah material yang dipesan unit A = Biaya setiap kali melakukan order c. Total Variable Cost TVC Total variable cost atau total biaya variabel persediaan adalah gabungan antara carrying cost dan acquisition cost. Dari grafik EOQ pada gambar 2.10. terlihat bahwa titik terendah total cost terletak pada titik perpotongan garis antara carrying cost dengan acquisition cost yang juga merupakan proyeksi dari jumlah optimal Q yang harus dipesan. Fixed Cost = Demandyear x Costunit Total Cost = Fixed Cost + Total Variable Cost Secara matematis, jumlah optimal dapat dihitung dengan mempersamakan antara nilai carrying cost dengan acquisition cost, sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara CC = AC 5 Q = .C.I = 2.U.A Sehingga diperoleh : Economical Order Quantity : Q = Frequency of Order Per Year : F = Value Per Order : V = 3.2.8. Persediaan Pengaman Safety Stock 3.2.8.1. Arti dan Tujuan Persediaan Pengaman

Dokumen yang terkait

Perencanaan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Yang Optimum Dengan Menggunakan Metode EOQ Probabilistik Pada PT. Apindowaja Ampuh Persada

10 81 196

Perencanaan Dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada PT. Madju Medan Cipta

1 32 60

Sistem Penjualan Tunai Dan Kredit Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia Kawasan Industri Medan (KIM) II Mabar

1 63 104

Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Dalam Menghasilkan Informasi Yang Berguna Pada PT.Charoen Pokphand Indonesia

0 39 68

Perencanaan Distribusi Bahan Baku Dengan Menggunakan Metode Distribution Resources Planning Pada Produksi Sosis di PT. Charoen Pokphand Indonesia – Food Division

2 6 105

Perencanaan Distribusi Bahan Baku Dengan Menggunakan Metode Distribution Resources Planning Pada Produksi Sosis di PT. Charoen Pokphand Indonesia – Food Division

0 0 11

Perencanaan Distribusi Bahan Baku Dengan Menggunakan Metode Distribution Resources Planning Pada Produksi Sosis di PT. Charoen Pokphand Indonesia – Food Division

1 0 1

A. Bahan Baku - Sistem Pengelolaan Limbah Padat Dan Cair pada Pabrik Food Division PT. Charoen Pokphand Indonesia Kawasan Industri Medan (KIM) Mabar, Kecamatan Medan Deli - Sumatera Utara Tahun 2014.

0 3 46

BAB I PENDAHULUAN - Perencanaan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Yang Optimum Dengan Menggunakan Metode EOQ Probabilistik Pada PT. Apindowaja Ampuh Persada

0 0 10

Perencanaan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Yang Optimum Dengan Menggunakan Metode EOQ Probabilistik Pada PT. Apindowaja Ampuh Persada

0 0 19