sini waktu yang dibutuhkan untuk keperluan istirahat akan sangat tergantung pada individu yang bersangkutan, interval waktu dari siklus kerja dimana pekerja akan
memikul beban kerja secara penuh, kondisi lingkungan fisik pekerjaan dan factor- faktor lainnya. Barangkali yang paling umum dilakukan adalah memberikan satu
kali periode istirahat pada pagi hari dan sekali lagi pada saat siang menjelang sore hari lama waktu periode yang diberikan berkisar 5 samapai 15 menit.
3. Kelonggaran Waktu Karena Keterlambatan-Keterlambatan
4. Keterlambatan bisa disebabkan oleh faktor-faktor yang sulit untuk dihindarkan,
tetapi bisa juga disebabkan oleh beberapa faktor yang sebenarnya masih bisa untuk dihindari.
Dengan demikian waktu baku dapat diperoleh dengan mengaplikasikan rumus:
Waktu Standar
100 100
Allowance x
Normal Waktu
− =
3.7. Perancangan Produk
Bila dilihat dalam skema sistem produksi, berdasarkan sistem input dan output, maka sistem produksi memiliki beberapa karakteristik berikut :
1. Mempunyai komponen-komponen yang saling berkaitan satu sama lain dan
membentuk satu-kesatuan yang utuh. Hal ini berkaitan dengan komponen struktural yang membangun Sistem Produksi itu.
Universitas Sumatera Utara
2. Mempunyai tujuan yang mendasari keberadaannya, yaitu menghasilkan produk
barang danatau jasa yang berkualitas yang dapat dijual dengan harga kompetitif di pasar.
3. Mempunyai aktivitas, berupa proses transformasi nilai tambah input menjadi output
secara efektif dan efisien. 4.
Mempunyai mekanisme yang mengendalikan pengoperasiannya, berupa optimasi pengalokasian sumber-sumber daya.
Output dari proses dalam sistem produksi dapat berbentuk barang danatau jasa, yang dalam hal ini disebut produk. Pengukuran karakteristik output seyogianya
mengacu kepada kebutuhan atau keinginan pelanggan dalam pasar yang amat sangat kompetitif sekarang ini.
Perancangan atau pengembangan produk dibutuhkan oleh produsen dalam rangka mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar dengan cara
mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan konsumen akan manfaat produk, mendesainnya sampai ke tingkat perencanaan pembuatan produk tersebut. Hal ini
berkaitan erat pula dengan siklus hidup produk tersebut. Perancangan yang baik akan menghasilkan produk unggulan yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan
customer. Karenanya perancangan yang baik membutuhkan input dari berbagai sisi dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu.
Proses perancangan sangat mempengaruhi produk, sedikitnya dalam tiga hal, yaitu biaya pembuatan produk, kualitas produk dan waktu penyelesaian produk mulai
Universitas Sumatera Utara
dari diterimanya kebutuhan akan suatu produk sampai produk tersebut dapat dipasarkan.
Pengaruh tersebut adalah akibat keputusan-keputusan yang diambil pada proses perancangan, seperti produk dan komponen-komponennya yang mudah dibuat
karena itu hanya memerlukan mesin perkakas yang sederhana dan murah, dibuat dari material yang murah tetapi kuat, produk yang mudah dirakit dan dirawat, pemilihan
komponen jadi yang dibeli dari pihak lain yang tepat dan murah, pemilihan teknologi yang tersedia, dan lain-lain. Khusus untuk dua hal yang terakhir, yaitu pemilihan
komponen jadi yang harus dibeli dari pihak lain dan pemilihan teknologi yang tersedia adalah hal yang sangat krusial, untuk kasus perancangan di Indonesia. Jangan
sampai perancangan produk dikuasai oleh perancang asing, sebab mereka dapat mengambil keputusan dalam dua hal tersebut sedemikian rupa sehingga Indonesia
tidak dapat ikut dalam partisipasi dalam realisasi pembuatan produk, karena tidak bisa membuat komponen jadi yang diperlukan dan karena tidak mempunyai teknologi
yang diperlukan. Dalam hal disain produk, bila di lihat dari sisi pemakainya yang langsung,
barangkali dapat dibagi peran ergonomi ini ke dalam dua kelompok, yaitu : a.
Dari sisi operator perakit Pada saat suatu produk sedang berada pada tahap-tahap pembuatannya,
komponen-komponen atau produk setengah jadinya mungkin hampir sama persis. Dalam hal ini, waktu perakitannya mungkin berbeda-beda pula akibat cara kerja dan
urutan kerja yang berbeda di dalam tahap perakitan produk tersebut. Dengan bantuan
Universitas Sumatera Utara
ergonomi atau secara lebih luas dengan methods engineering mungkin dapat disederhanakan dan didisain bentuk-bentuk komponen yang lebih mudah, lebih
aman, dan lebih cepat dibuatdirakit. b.
Dari sisi konsumen produk jadi Para ahli manajemen pemasaran sering mengemukakan bahwa ada hal-hal yang
berada dalam pengendalian perusahaan yang sangat berperan dalam keberhasilan memasarkan suatu produk, yang disebut sebagai bauran pemasaran 4P product,
price, place, promotion
3.8. Konsep Umum Produktivitas Kerja