Tahapan Penentuan Waktu Baku 1.Uji Keseragaman Data
4. Performance kerja mampu dikendalikan pada tingkat yang sesuai untuk seluruh
periode kerja yang ada.
3.6.2. Tahapan Penentuan Waktu Baku 3.6.2.1.Uji Keseragaman Data
13
n X
X
n i
i
∑
=
=
1
Kegunaan uji keseragaman data adalah untuk mengetahui homogenitas data. Dari uji keseragaman data dapat diketahui apakah data berasal dari satu populasi yang
sama. Uji keseragaman data dilakukan melalui tahap-tahap perhitungan yaitu: a. Lakukan pengukuran waktu dalam beberapa hari dimana data waktu yang berasal
dari hari yang sama dikelompokkan ke dalam subgroup yang sama. b. Menghitung harga rata-rata dari harga rata-rata sub grup dengan :
Dimana n = jumlah subgrup yang terbentuk i
X = harga rata-rata dari subgrup ke-i c. Menghitung standar deviasi SD, dengan:
Untuk sampel : Untuk populasi :
1
2
− −
=
∑
n X
X
i
σ N
X X
s
i
∑
− =
2
dimana:
13
Sutalaksana, I.Z., dkk. 1979. ”Teknik Tata Cara Kerja”. Bandung.
Universitas Sumatera Utara
N = jumlah data amatan pendahuluan yang telah dilakukan X
i
= data amatan yang didapat dari hasil pengukuran ke-i
d. Menghitung standar deviasi dari distribusi harga rata-rata sub grup dengan rumus:
Dimana n = jumlah subgroup a.
Menentukan Batas Kontrol Atas BKA dan Batas Kontrol Bawah BKB dengan rumus:
X
Z X
BKA σ
+ =
X
Z X
BKB σ
− =
Dimana Z diperoleh dari tabel distribusi normal untuk luas sebesar tingkat keyakinan.
3.6.2.2.Uji Kecukupan Data
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data waktu yang telah diperoleh dari pengukuran sudah mencukupi atau belum. Uji ini dipengaruhi oleh:
a. Tingkat Ketelitian dalam persen, yaitu penyimpangan maksimum dari hasil pengukuran terhadap nilai yang sebenarnya.
b. Tingkat Keyakinan dalam persen, yaitu besarnya keyakinanbesarnya probabilitas bahwa data yang didapatkan terletak dalam tingkat ketelitian yang
telah ditentukan.
Universitas Sumatera Utara
Rumus uji kecukupan data:
2
1 2
1 1
2
−
=
∑ ∑
∑
= =
= n
i i
n i
i n
i i
X X
X N
s z
N
Keterangan: N’ = jumlah pengukuran yang seharusnya dilakukan
N = jumlah pengukuran yang sudah dilakukan Jika N’ N, maka data pengamatan cukup
Jika N’ N, maka data pengamatan kurang, dan perlu tambahan data.
3.6.2.3.Penentuam Waktu Standar
Sebelum menentukan waktu standar, terlebih dahulu ditentukan waktu longgar allowance. Waktu longgar allowance yang dibutuhkan akan bisa
diklasifikasikan menjadi personal allowance, fatique allowance dan delay allowance. 1.
Kelonggaran Waktu Untuk Kebutuhan Pribadi Untuk pekerjaan-pekerjaan yang relatif ringan, dimana operator bekerja selama 8
jam per hari tanpa jam istirahat yang resmi sekitar 2 sampai 5 atau 10 sampai 24 menit akan dipergunakan untuk kebutuhan-kebutuhan yang bersifat personil.
2. Kelonggaran Waktu Untuk Melepaskan Lelah
Kelelahan fisik manusia bisa disebabkan oleh beberapa penyebab diantaranya adalah kerja yang membutuhkan fikiran banyak lelah mental dan lelah fisik. Di
Universitas Sumatera Utara
sini waktu yang dibutuhkan untuk keperluan istirahat akan sangat tergantung pada individu yang bersangkutan, interval waktu dari siklus kerja dimana pekerja akan
memikul beban kerja secara penuh, kondisi lingkungan fisik pekerjaan dan factor- faktor lainnya. Barangkali yang paling umum dilakukan adalah memberikan satu
kali periode istirahat pada pagi hari dan sekali lagi pada saat siang menjelang sore hari lama waktu periode yang diberikan berkisar 5 samapai 15 menit.
3. Kelonggaran Waktu Karena Keterlambatan-Keterlambatan
4. Keterlambatan bisa disebabkan oleh faktor-faktor yang sulit untuk dihindarkan,
tetapi bisa juga disebabkan oleh beberapa faktor yang sebenarnya masih bisa untuk dihindari.
Dengan demikian waktu baku dapat diperoleh dengan mengaplikasikan rumus:
Waktu Standar
100 100
Allowance x
Normal Waktu
− =