Analisis Perbandingan Proses Pembuatan Roti, Mesin, Peralatan dan

6.2. Analisis Perbandingan Proses Pembuatan Roti, Mesin, Peralatan dan

Kualitas Antara Industri Kompetitor dan Cirasa Bakery Banyak terdapat perbedaan pada proses pembuatan roti antara industri roti kompetitor dan Cirasa Bakery. Perbedaannya terdapat dari bahan-bahan dan peralatan yang digunakan. Pada proses pembuatan roti di industri roti kompetitor, alat-alat yang digunakan sudah jauh lebih baik dari pada yang digunakan di Cirasa Bakery. Perbedaan harga mesin pembuatan roti yang digunakan oleh kompetitor dengan yang digunakan pada Cirasa Bakery sangat jauh berbeda. Harga oven pemanggangan roti yang digunakan pada industri kompetitor berkisar Rp.29.000.000.00, sedangkan pada Cirasa Bakery berkisar Rp.4.000.000.00. Mesin yang digunakan untuk fermentasi pada industri kompetitor berkisar Rp. 16.000.000.00, sedangkan pada Cirasa Bakery hanya berkisar Rp.350.000.00. Perbedaan yang sangat signifikan terdapat pada alat penipisan adonan. Pada industri roti kompetitor alat yang digunakan mempunyai harga berkisar Rp.56.500.000.00 dan pada Cirasa Bakery harga alat penipisan tersebut berkisar Rp.35.000.00. Perbedaan harga tersebut sangatlah signifikan karena alat yang digunakan oleh industri roti kompetitor telah menggunakan teknologi yang baik. Seperti pengaturan suhu dan waktu yang terdapat pada mesin fermentasi dan oven pemanggangan. seperti mesin ruang fermentasi. Fermentasi yang dilakukan pada industri kompetitor kelembapannya diatur sehingga 70-85 dan suhu 35-40 ˚C. Pada Cirasa Bakery alat yang digunakan hanya berupa ruang yang didalamnya hasnya menggunakan air panas yang dipanaskan dengan menggunakan kompor minyak tanah yang akan Universitas Sumatera Utara menghasilkan uap untuk membantu proses fermentasi. Suhu dan kelembapan yang akan diperoleh adonan roti tidak bisa di tentukan. Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk fermentasi tidak tetap. Pada proses pembuatan adonan roti di Cirasa Bakery tidak menggunakan bahan-bahan yang digunakan untuk membantu proses pengembangan seperti shortening, produk susu, telur, dan baking powder. Bahan- bahan tersebut ditambahkan pada adonan roti untuk membantu pengembangan roti pada saat roti mengalami proses fermentasi. Fermentasi dilakukan untuk membuat adonan roti menjadi lebih kembang dan memberikan tekstur lembut. Pada industri roti kompetitor, bahan-bahan tambahan tersebut digunakan pada adonan untuk mempermudah proses fermentasi agar adonan roti menjadi lebih lembut dan mudah mengembang, sehingga apabila adonan roti tersebut ingin ditambahkan variasinya seperti kelapa, pisang dan coklat, operator tidak perlu menggunakan alat bantu penipisan adonan. Alat tersebut tidak perlu digunakan karena adonan yang sudah diolah akan bertekstur lembut dan elastis sehingga memudahkan operator untuk melakukan pengisian bahan tambahan pada roti tersebut tanpa menggunakan alat bantu penipisan adonan. Dari segi kualitas dapat dilihat bahwa kualitas di industri roti kompetitor jauh lebih baik dari Cirasa Bakery. Perbedaan terdapat dari segi tekstur roti, warna, kelembutan dan terutama rasa yang dimiliki oleh roti. Oleh karena itu pada Cirasa Bakery perlu menggunakan alat penipisan adonan bagi roti yang menggunakan isi kelapa, coklat, pisang, nenas untuk membantu Universitas Sumatera Utara pengembangan adonan roti pada proses fermentasi sehingga adonan roti dapat berkembang dengan baik.

6.3. Aspek Ekonomis