Pengolahan Data Anthropometri Standard Nordic Questionnaire SNQ

Pemakaian nilai-nilai persentil yang umum diaplikasikan dalam perhitungan data antropometri dapat dijelaskan dalam Tabel 3.2 seperti berikut ini: Tabel 3.2. Nilai Persentil dan Cara Perhitungannya dalam Distribusi Normal Persentil Perhitungan 1-st X - 2,325 σx 2,5-th X - 1,96 σx 5-th X - 1,645 σx 10-th X - 1,28 σx 50-th X 90-th X + 1,28 σx 95-th X + 1,645 σx 97,5-th X + 1,96 σx 99-th X + 2,325 σx Sumber: Sritomo Wignjosoebroto, ergonomi Studi Gerak dan Waktu

3.4.2. Pengolahan Data Anthropometri

Data mentah yang sudah didapatkan diuji terlebih dahulu dengan menggunakan metode statistik sederhana yaitu uji keseragaman data, uji kecukupan Universitas Sumatera Utara data, dan uji kenormalan data. Hal tersebut dilakukan agar data yang diperoleh bersifat representatif, artinya data tersebut dapat mewakili populasi yang diharapkan. 9 1. Uji Keseragaman Data Kegunaan uji keseragaman data adalah untuk mengetahui homogenitas data. Dari uji keseragaman data dapat diketahui apakah data berasal dari satu populasi yang sama. Uji keseragaman data dilakukan melalui tahap-tahap perhitungan yaitu: a. Membagi data ke dalam suatu sub grup kelas Penentuan jumlah sub grup dapat ditentukan dengan menggunakan rumus: k = 1 + 3 , 3 log N dimana N = jumlah data. b. Menghitung harga rata-rata dari harga rata-rata sub grup dengan : Dimana k = jumlah subgrup yang terbentuk i X = harga rata-rata dari subgrup ke-i c. Menghitung standar deviasi SD, dengan: Untuk sampel : Untuk populasi : 1 2 − − = ∑ n X X i σ N X X s i ∑ − = 2 9 Sritomo Wignjosoebroto. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu, Guna Widya, Surabaya, 1995 Universitas Sumatera Utara dimana: N = jumlah data amatan pendahuluan yang telah dilakukan X i = data amatan yang didapat dari hasil pengukuran ke-i d. Menghitung standar deviasi dari distribusi harga rata-rata sub grup dengan rumus: Dimana n =ukuran rata-rata satu sub grup e. Menentukan Batas Kontrol Atas BKA dan Batas Kontrol Bawah BKB dengan rumus : x Z X BKA σ + = x Z X BKB σ − = Jika X min BKB dan X max BKA maka data seragam. Jika X min BKB dan X max BKA maka data tidak seragam. Nilai Z diperoleh dari tabel distribusi normal. 2. Uji Kecukupan Data Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data anthropometri yang telah diperoleh dari pengukuran sudah mencukupi atau belum. Uji ini dipengaruhi oleh: a. Tingkat Ketelitian dalam persen, yaitu penyimpangan maksimum dari hasil pengukuran terhadap nilai yang sebenarnya. Universitas Sumatera Utara b. Tingkat Keyakinan dalam persen, yaitu besarnya keyakinanbesarnya probabilitas bahwa data yang didapatkan terletak dalam tingkat ketelitian yang telah ditentukan. Rumus uji kecukupan data: 2 1 2 1 1 2                     −       = ∑ ∑ ∑ = = = n i i n i i n i i X X X N s z N Keterangan: N’ = jumlah pengukuran yang seharusnya dilakukan N = jumlah pengukuran yang sudah dilakukan Z = diperoleh pada tabel normal untuk luasan sebesar tingkat keyakinan S = tingkat ketelitian Jika N’ N, maka data pengamatan cukup Jika N’ N, maka data pengamatan kurang, dan perlu tambahan data. 3. Uji Kenormalan Data Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh telah memenuhi distribusi normal atau dapat didekati oleh distribusi normal. Uji kenormalan data dalam penelitian kali ini menggunakan SPSS 10 for windows. Alat uji yang digunakan disebut dengan uji Kolmogorov-Smirnov uji K- S. Universitas Sumatera Utara

3.5. Uji Distribusi Normal dengan Kolmogorov - Smirnov Test