Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

14

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia, modal dan informasi menempati posisi yang amat strategis dalam mewujudkan tersedianya barang dan jasa. Sumber – sumber ekonomi yang digerakkan secara efektif memerlukan keterampila n organisatoris dan tekhnis sehingga mempunyai t ingkat hasil guna yang tinggi, artinya hasil yang diperoleh seimbang dengan masukan yang dio lah. Melalu i perbaikan kerja, pemborosan waktu, tenaga, dan berbagai input lainnya aka n bisa dikurangi sejauh mungkin hasilnya tentu akan lebih baik dan banyak ha l yang bisa dihemat. Yang jelas waktu tidak terbuang sia – sia, tenaga dikerahkan secara efektif dan pencapaian tujuan usaha bisa terselenggara dengan baik, efektif dan efesien. Produktivitas merupakan sebuah alat rangkuman tentang jumlah dan kualitas performa pekerjaan, dengan mempertimbangkan pemanfaatan sumber – sumber daya. Filosofi mengenai produktivitas mengandung arti keingina n dan usaha dari set iap manusia untuk selalu meningkatkan mutu kehidupan dan penghidupannya. Pandangan ini memberi semangat cukup mendalam dan memungkinkan set iap orang yang memahaminya memandang kerja, baik secara individu maupun berkelo mpok dalam suatu organisasi sebagai suatu keutamaan. Mengutamakan bekerja dengan mengacu kepada unsur efesiens i dan efekt ivitas inilah yang merupakan penjabaran secara tekhnis dari konsep Universitas Sumatera Utara 15 produktivitas. Produktivitas yang lebih t inggi berarti bahwa dipero leh hasil yang lebih besar dengan menggunakan sumber yang sama, atau dengan perkataan lain jumlah yang sama telah dihasilkan dengan biaya yang lebih rendah. Kerja yang bermalas – malas ataupun korupsi jam kerja bukanlah menunjang pembangunan, melainkan menghambat kemajuan yang semestinya dicapai. Sebaliknya kerja yang efekt if menurut jumlah jam kerja yang seharusnya serta isi kerja yang sesuai dengan uraian kerja masing – masing pekerja, akan dapat menunjang serta mendorong kelancaran usaha baik secara individu maupun secara menyeluruh. Banyak dari produktivitas kerja diabaikan bahkan secara sengaja dilanggar. Sikap mental seperti ini tidak akan menimbulkan suasana kerja yang optimis, apalagi diharapkan untuk menciptakan metode dan sistem kerja yang produktif disemua perangkat kerja yang ada. Kerja produktif memerlukan keterampilan yang sesuai dengan uraian tugas sehingga menimbulkan penemuan – penemuan baru untuk memperbaiki cara kerja atau minimal mempertahankan hasil yang sudah baik. Produktivitas kerja memerlukan prasyarat lain sebagai faktor pendukung yaitu: kemajuan kerja yang tinggi, kemampuan kerja yang sesuai dengan isi kerja, lingkungan kerja yang nyaman, penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum, jaminan sosial yang memadai, kondisi kerja yang manusiawi dan hubungan kerja yang harmonis. Universitas Sumatera Utara 16 Tanggung jawab peningkatan produktivitas di perusahaan terutama terletak dalam tangan manajemen. Dalam masing – masing perusahaan hanya manajemenlah yang dapat menjalankan program produktivitas. Hanya pihak manajemen yang dapat menciptakan hubungan antar manusia yang serasi dan dengan demikian memperoleh kerjasama dari pekerja, syarat mutlak untuk berhasil dengan sesungguhnya, meskipun dalam hal ini kemauan dari pihak pekerja diperlukan pula ILO, 1986 : 7. Struktur organisasi mutlak harus dibuat dan diinformasikan secara jelas kepada semua karyawan, karena dengan struktur organisasi inilah dapat diketahui garis wewenang tanggung jawab, membantu menjelaskan arti dan status dari bermacam – macam unit organisasi serta memperbaiki hubungan yang ada. Manual atau pedoman yang tertulis membuat struktur organisasi lebih berarti bagi karyawan, membantu personalia mengaktifkan seluruh struktur organisasi bagi karyawan, membuatnya lebih dimengerti serta mengembangkan kesetiaan dan dukungan Malayu.S.P.Hasibuan, 1996 : 61. Yang menjadi permasalahan adalah bagaimana membentuk atau menyatukan studi struktur organisasi dalam bekerja untuk mencapai produktivitas yang tinggi. Untuk itu diperlukan kejelasan dalam menafsirkan struktur organisasi agar terbentuk satu penilaian yang seragam diantara pegawai dalam memandang dan menterjemahkan struktur yang ada kedalam tugas – tugas dan wewenangnya. Demikian pula Rumah Sakit Islam Malahayati Medan yang merupakan organisasi instansi yang sangat vital. Masyarakat dan pemerintah selalu mengharapkan agar pelayanan rumah sakit, baik milik pemerintah maupun swasta mampu memberikan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan yang optimal bagi setiap pengguna yang Universitas Sumatera Utara 17 memanfaatkannya. Dalam persaingan yang semakin ketat dan dalam lingkungan politik, ekonomi dan sosial yang serba tidak menentu saat ini rumah sakit sulit menentukan perkembangannya dimasa mendatang. Untuk itu, masalah produktivitas kerja pegawai di lingkungan rumah sakit perlu ditingkatkan melalui studi struktur organisasi. Rumah Sakit Islam Malahayati Medan juga tidak terlepas dari permasalahan produktivitas kerja pegawai, Masalah disiplin kerja masih terdapat dalam rumah sakit ini,tidak sedikit pegawai yang sering datang terlambat, tidak sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Bahkan sudah diberi Surat Peringatan SP tetapi masih tetap mengulanginya. Untuk itu penerapan disiplin harus lebih ditingkatkan lagi, agar tercipta pegawai yang berorientasi pada peningkatan produktivitas. Berdasarkan uraian diatas penulis melakukan penelitian tentang : ”Pengaruh Struktur Organisasi Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Rumah Sakit Islam Malahayati Medan.”

1.2 Perumusan Masalah