101 aktivitas yang mempunyai hubungan yang erat antara satu dengan yang lainnya
diterapkan oleh Rumah Sakit adalah pembagian kerja berdasarkan fungsi. Dari uraian tugas Rumah Sakit Islam Malahayati Medan dapat dikatakan bahwa masing – masing
bagian dapat melaksanakan rincian tugasnya dengan jelas, maka produktivitas kerja pegawai dapat meningkat.
Penelitian dilaksanakan pada Rumah Sakit Islam Malahayati, Jalan Dipenogoro No. 2 – 4 Medan. Dimana peneliti mencoba untuk mengkaji adakah hubungan yang
terjalin antara struktur organisasi pada Rumah Sakit Islam Malahayati Medan tersebut dengan produktivitas kerja pegawai yang bekerja di dalamnya.
Dalam penelitian ini, yang menjadi sampel adalah sebagian pegawai yang ada di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan. Dengan jumlah sampel yaitu 50 orang.
Selanjutnya dalam analisa data ini, akan diperjelas mengenai penjabaran setiap indikator dari masing-masing variabel, mulai dari variabel X Struktur Organisasi
sampai pada Variabel Y Produktivitas Kerja pada Rumah Sakit Islam Malahayati Medan.
V.1. Struktur Organisasi
Menurut The Liang Gie dalam Hasibuan, 2001:127 struktur organisasi adalah organisasi kerangka yang mewujudkan pola tetap dari hubungan-hubungan di antara
bidang-bidang kerja, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan dan peranan masing-masing dalam kebulatan kerja sama.
Berdasarkan hasil rekapitulasi jawaban responden lihat tabel 34 diketahui bahwa penerapan Struktur Organisasi pada Rumah Sakit Islam Malahayati Medan berada pada
kategori tinggi, ini berarti karakteristik pada struktur organisasi yang digunakan sebagai
Universitas Sumatera Utara
102 indikator telah diterapkan dengan baik. Adapun indikator-indikator tersebut meliputi
spesialisasi kegiatan, standarisasi kegiatan, koordinasi kegiatan, sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan, rentang kekuasaan.
1. Spesialisasi Kegiatan
Indikator pertama yang mendukung struktur organisasi adalah spesialisasi kegiatan yaitu yang berkenaan dengan spesifikasi tugas – tugas individual dan kelompok
kerja dalam organisasi pembagian kerja dan penyatuan tugas – tugas tersebut menjadi satuan – satuan kerja Departementalisasi.
Pada indikator spesialisasi kegiatan ini dapat dilihat bahwa pembagian kerja berhubungan erat antara satu dengan yang lainnya. Hal ini dapat dibuktikan dengan 44
dari jumlah responden menjawab sangat setuju bahwa adanya spesifikasi pembagian kerja sehingga para pegawai mengetahui apa yang menjadi tanggung jawabnya
Pada indikator spesialisasi kegiatan juga dinilai mengenai pembagian tugas di masing – masing unit. Dan dari hasil jawaban responden juga diketahui bahwa 23 orang
atau 46 responden menjawab setuju atas pernyataan bahwa sudah adanya kejelasan tentang pembagian tugas di masing – masing unit.
Penilaian lain mengenai indikator spesialisasi kegiatan ini adalah mengenai adanya pengaruh pembagian kerja dalam departemenisasi. Dari hasil jawaban responden
diketahuin 36 orang atau 72 responden menjawab berpengaruh. Hal ini menunjukkan bahwa pembagian kerja sangat menentukan bagi maju dan
berkembangnya struktur organisasi Rumah Sakit.
Universitas Sumatera Utara
103
2. Standarisasi Kegiatan
Pada indikator standarisasi kegiatan dapat dilihat bagaimana prosedur – prosedur yang digunakan untuk menjamin terlaksananya kegiatan yang seperti direncanakan.
Adapun pemahaman pegawai mengenai kejelasan tujuan yang hendak dicapai oleh Rumah Sakit. Hal ini ditunjukkan dari 23 orang atau 64 responden yang menjawab
setuju sudah mengetahui dengan jelas tujuan yang hendak dicapai Rumah Sakit Islam Malahayati Medan.
Pada indikator standarisasi kegiatan ini, dapat dilihat juga pemahaman pegawai tentang kejelasan standar yang telah ditetapkan pihak rumah sakit sesuai dengan bidang
tugas yang ada. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden sebesar 22 orang atau 44 yang menjawab sangat jelas dengan pernyataan tersebut.
3. Koordinasi Kegiatan
Indikator ketiga dalam mengukur Struktur Organisasi adalah koordinasi kegiatan yaitu menunjukkan prosedur – prosedur yang mengintegrasikan fungsi – fungsi satuan
kerja dalam organisasi. Koordinasi antar bagian diperlukan dalam rumah sakit. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden. Sebanyak 22 orang atau 44 menjawab perlu
adanya koordinasi kegiatan. Adapun penilaian mengenai efektif tidaknya koordinasi yang dilaksanakan dalam pelaksanaan rumah sakit. Hal ini ditunjukkan dari jawaban
responden sebanyak 27 orang atau 54 responden yang menjawab sangat efektif. Selain itu keharmonisan hubungan kerjasama antara pemimpin dan bawahan
terjalin harmonis dan baik. Hal ini sesuai dengan jawaban responden yaitu 34 orang atau 68 yang menjawab harmonis atas pernyataan keharmonisan hubungan kerjasama. Maka
Universitas Sumatera Utara
104 terbuka kesempatan untuk menciptakan suasana kerja yang dinamis dan berorientasi pada
pencapaian tujuan dari Rumah Sakit.
4. Sentralisasi dan Desentralisasi Pengambilan Keputusan
Sentralisasi dan Desentralisasi dalam Pengambilan Keputusan menunjukkan lokasi letak pembuatan keputusan dan seberapa jauh keterlibatan pegawai dalam
pengambilan keputusan itu. Dalam sentralisasi dan desentralisasi dalam pengambilan keputusan para pegawai dilibatkan secara organisatoris. Hal ini ditunjukkan dari jawaban
responden sebanyak 20 orang atau 40 responden yang menjawab terlibat. Hal ini berarti para pegawai dilibatkan dalam pengambilan keputusan.
Dalam indikator ini, wewenang juga diberikan kepada pegawai dalam membuat keputusan yang menyangkut pengelolaan sumber – sumber yang dimiliki rumah sakit.
Sebanyak 28 orang atau 56 responden menjawab sangat besarnya wewenang yang diberikan sehingga para pegawai mempunyai tanggung jawab untuk memajukan rumah
sakit menjadi lebih baik lagi.
5. Rentang Kekuasaan
Rentang kekuasaan menunjukkan jumlah orang yang setepatnya menjadi bawahan seorang pemimpin sehingga pemimpin itu dapat memimpin dalam suatu kelompok kerja.
Dalam indikator ini, rentang kekuasaan yang dilaksanakan sudah memadai bagi struktur organisasi. Dapat dilihat dari jawaban responden 46 yang menyatakan sangat
memadai. Dalam indikator ini juga, rentang kekuasaan yang dilaksanakan pimpinan
mempunyai pengaruh bagi maju dan berkembangnya struktur organisasi pada Rumah
Universitas Sumatera Utara
105 Sakit Islam Malahayati Medan. Dapat dilihat dari jawaban responden sebanyak 54 yang
menyatakan sangat berpengaruh rentang kekuasaan tersebut. Jenjang organisasi yang ada dalam struktur organisasi cukup baik untuk dibuat
sehingga dapat diketahui apakah jenjang organisasi tersebut efektif atau tidak. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden saat melaksanakan penelitian di Rumah Sakit Islam
Malahayati Medan. Sebanyak 52 responden yang menyatakan setuju adanya jenjang organisasi tersebut.
V.2. Produktivitas Kerja pada pegawai Rumah Sakit Islam Malahayati Medan