b. Sebagai sarana menciptakan hubungan baik dengan pihak Universitas
Sumatera Utara khususnya di Program Studi Diploma III FISIP. c.
Mempromosikan citra aparat yang baik kepada masyarakat.
4. Bagi Masyarakat.
a. Agar masyarakat memahami tata cara penagihan pajak melalui surat
paksa jika masyarakat mengalami masalah dalam menyelesaikan kewajiban perpajakan.
b. Agar masyarakat khususnya WP mengerti pentingnya penerimaan
pajak bagi negara untuk melaksanakan pemerintahan
dan pembangunan.
1.3. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM.
Adapun yang menjadi ruang lingkup dalam Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM paling mendasar yaitu:
1. Tata Cara Penagihan Melalui Surat Paksa pada WP yang terdaftar di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat, pada seksi Penagihan. 2.
Mengukur tingkat kepatuhan wajib pajak dalam melunasi hutang pajaknya 3.
Upaya dan strategi fiskus dalam upaya menagih pajak melalui surat paksa.
Universitas Sumatera Utara
1.4 Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM.
Adapun yang menjadi metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM antara lain:
1.4.1. Tahap Persiapan.
Pada tahap ini kegiatan yang harus dilakukan mahasiswa sebelum melakukan PKLM yang meliputi kegiatan seperti, penulis melakukan pengajuan judul kepada
Ketua Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan dan penulis menerima persetujuan judul dari Ketua Program Studi Administrasi Perpajakan, menentukan
tempat PKLM, mencari dan mengumpulkan bahan untuk pembuatan proposal, menerima surat pengantar dari fakultas, dan melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang ditunjuk Program studi Diploma III Adm.Perpajakan.
1.4.2. Studi Literatur
Dalam studi literatur dilakukan kegiatan mencari data dan informasi dengan membaca serta menelaah landasan teori, buku literatur, peraturan peundang-undangan
perpajakan, majalah, surat kabar, internet, catatan-catatan tertulis tentang materi yang berhubungan dengan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri.
1.4.3. Observasi Lapangan
Pada kegiatan ini dilakukan pengamatan secara langsung dengan mengikuti PKLM pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat dan mempelajari laporan-
laporan yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas.
Universitas Sumatera Utara
1.4.4. Pengumpulan Data
Pada tahap ini penulis mulai mencari dan mengumpulkan data. Ada dua macam data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder.
a. Data Primer yang diperoleh dari wawancara yaitu data yang bersumber
dari pihak yang memahami tentang penagihan pajak yang dilakukan melalui surat paksa.
b. Data Sekunder yang diperoleh melalui studi dokumentasi yaitu data
yang bersumber dari referensi-referensi ilmiah dan laporan-laporan yang mendukung proses PKLM.
1.4.5. Analisis dan Evaluasi Data
Setelah data yang diperlukan terkumpul secara lengkap maka penulis melakukan analisa dan evaluasi data atau keterangan mengenai penagihan pajak
melalui surat paksa.
1.5. Metode Pengumpulan Data Praktik Kerja Lapangan PKLM. Adapun cara pengumpulan data di atas melalui wawancara, observasi dan studi
literatur:
Universitas Sumatera Utara
1.5.1. Wawancara Interview
Wawancara merupakan pedoman pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada pegawai yang mampu memberikan masukan data primer dan informasi
tentang penagihan pajak melalui surat paksa.
1.5.2. Observasi Observation
Melakukan pengamatan langsung atas proses kerja dan kegiatan yang dilakukan dalam pencatatan terhadap fenomena yang menjadi objek pengamatan.
1.5.3. Studi Dokumentasi Optional Study
Dalam metode ini penulis mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penagihan pajak melalui surat paksa pada Kantor
Pelayanan Pajak Medan Barat.
1.6. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan PKLM.
Bab I PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis menjelaskan secara singkat alasan penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM, Tujuan dan
Manfaat PKLM, Ruang Lingkup PKLM, Metode PKLM, Metode pengumpulan data dan sistematika penulisan laporan PKLM.
Universitas Sumatera Utara
Bab II Gambaran Umum Lokasi Praktik Kerja Lapangan Mandiri.
Dalam bab ini diuraikan sejarah singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat, struktur organisasi, uraian tugas serta data-data
mengenai jumlah pegawai,tingkat pendidikan serta golongan.
Bab III Gambaran Data Tentang Penagihan Pajak Melalui Surat Paksa
Bab ini berisikan tentang data-data yang diperoleh, baik mengenai ketetuan-ketentuan tata cara atau prosedur penerbitan Surat
Paksa,perhitungan dan lain-lain.
Bab IV Analisa dan Evaluasi Data
Dalam bab ini penulis menganalisa mengenai data yang diperoleh kemudian melakukan evaluasi terhadap data tersebut, sehingga
tercapai manfaat dan tujuan PKLM.
Bab V Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisikan tentang kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan bab-bab sebelumnya disertai dengan pemberian saran-saran yang perlu
dari penulis.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI
PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI PKLM
2.1. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Barat
Pada tahun 1976, Kantor Pelayanan Pajak masih disebut Kantor Inspeksi Pajak. Pada saat itu masih ada dua kantor inspeksi pajak yaitu Kantor Inspeksi Pajak Medan
Selatan dan Kantor Inspeksi Pajak Medan Utara. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan NO. 276KMK011989 tanggal 25
Maret 1989 tentang Organisasi dan Tata Usaha Direktorat Jendral Pajak, maka Kantor Inspeksi Pajak diubah namanya Menjadi Kantor Pelayanan Pajak sehingga
sejak April 1989 Kantor Inspeksi Pajak Medan Utara diganti namanya menjadi Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara.
Kemudian untuk menetapkan pelayanan yang akan di berikan pemerintah kepada masyarakat umum, khususnya kepada Wajib Pajak pada tanggal 29 Maret
1994 dikeluarkan Keputusan Menteri Keuangan NO. 94KMK1994 terhitung mulai tanggal 1 April 1994 Kantor Pelayanan Pajak di Medan dirubah menjadi 4 kantor
yaitu: 1.
Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat, Jl Asrama No.7 Medan. 2.
Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur, Jl Diponegoro No.30 Medan 3.
Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara, Jl Sukamulia No.17A Medan.
Universitas Sumatera Utara
4. Kantor Pelayanan Pajak Medan Binjai, Jl Binjai No.7
Kemudian sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 443KMK012001 tanggal 23 Juli 2001 Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat
dipecah menjadi dua kantor yaitu Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat dan Kantor Pelayanan Pajak Medan Polonia yang mulai berlaku sejak 25 Januari 2002.
Wilayah Kerja Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat Meliputi: 1.
Kecamatan Medan Barat 2.
Kecamatan Medan Helvetia 3.
Kecamatan Medan Sunggal 4.
Kecamatan Medan Petisah Melalui pengumuman Kanwil DJP Sumatera Utara 1, PENG-04WPJ.012008
tanggal 26 Mei 2008, KPP Medan Barat dipecah menjadi KPP Pratama Medan Petisah dan KPP Pratama Medan Barat yang mulai berlaku sejak 27 Mei 2008.
wilayah kerja KPP Pratama Medan Barat adalah Kecamatan Medan Barat yang meliputi 6 kelurahan yaitu Kelurahan Kesawan, Kelurahan Silalas, Kelurahan Sei
Agul, Kelurahan Karang Berombak, Kelurahan Gelugur Kota, Dan Kelurahan Pulo Berayan Kota
Adapun visi dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat adalah menjadi pelayan masyarakat yang profesional dengan kinerja yang baik dan dapat dipercaya
untuk meningkatkan penerimaan negara dari sektor pajak di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Bagian Utara.
Misi dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat adalah meningkatkan penerimaan negara melalui PPh, PPN, PPnBM, dan PTLL serta peningkatan
Universitas Sumatera Utara
kecepatan dan mutu pelayanan perpajakan serta senantiasa memperbaharui diri sesuai dengan perkembangan aspirasi masyarakat dan tertib administrasi.
2.2. Struktur Organisasi KPP Pratama Medan Barat