Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan

4. Buku-buku yang bertalian dengan jabatan atau pekerjaan Penanggung Pajak dan alat-alat yang dipergunakan untuk pendidikan, kebudayaan, dan keilmuan. 5. Peralatan dalam keadaan jalan yang masih digunakan untuk melaksanakan pekerjaan atau usaha sehari-hari dengan jumlah seluruhnya tidak lebih dari Rp. 20.000.000,00 dua pulu juta rupiah. 6. Peralatan penyandang cacat yang digunakan oleh Penanggung Pajak dan keluarga yang menjadi tanggungannya.

3.9. Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan

Apabila setelah lewat 1 satu kali 24 dua puluh empat jam setelah tanggal pemberitahuan Surat Paksa, Wajib Pajak Penanggung Pajak masih belum juga melunasi utang pajakny, maka dapat dilakukan penyitaan terhadap harta kekayaan Wajib Pajak Penanggung Pajak oleh Kepala KPP Pratama dengan mengeluarkan Surat Perintah Melakukan Penyitaan SPMP. Sebelum melaksanakan penyitaan terhadap kekayaan Wajib Pajak Penanggung Pajak atau aktiva milik perusahaan, maka juru sita hendaknya mengumpulkan dan mempelajari data mengenai harta kekayaan aktiva yang akan disita tersebut. Data ini dapat diperoleh, antara lain dari : 1. Surat Pemberitahuan. 2. Laporan Keuangan Wajib Pajak Neraca dan daftar RL. Universitas Sumatera Utara 3. Laporan Pemeriksaan Pajak. 4. Laporan Pelaksanaan Surat Paksa. Dalam melaksanakan sita perlu diikuti ketentuan-ketenuan sebagai berikut : a. Sita dilakukan bersama-sama dengan dua orang saksi yang memenuhi syarat antara lain : 1. Warga Negara Indonesia. 2. Sudah mencapai usia 21 dua puluh satu tahun. 3. Dikenal oleh Juru Sita. 4. Dapat Dipercaya. b. Pertama-tama yang disita adalah barang bergerak misalnya mobil, TV, tape recorder, dan lain-lain. Jika jumlah nilai barang bergerak tidak mencukupi, maka dapat diteruskan dengan menyita barang tak gerak sampai jumlahnya mencukupi untuk membayar utang pajak tersebut serta biaya pelaksanaannya. c. Dibuat Berita Acara Sita BAS. d. Barang – barang gerak yang disita dapat dititipkan pada Wajib Pajak Penanggung Pajak dan hal tersebut dapat diberitahukan kepada polisi yang harus menjaga supaya jangan ada barang yang diambil orang. e. Juru sita memberitahukan kepada Wajib Pajak maksud dan tindakan penyitaan yaitu bahwa barang yang disita akan dijual melalui pelelangan dengan perantaraan Kantor Lelang Negara, apabila Wajib Pajak tidak melunasi utang pajaknya. Selembar dari salinan Berita Acara ditempelkan Universitas Sumatera Utara di tempat umum atau di tempat-tempat di mana barang-barang gerak dan tak gerak kepunyaan Wajib Pajak Penanggung Pajak disita. Penempelan tersebut berlaku sebagai pemberitahuan maksud dan tindakan juru sita pada Wajib Pajak Penanggung Pajak. Selain penempelan BAS, maka Segel Sita Kutipan Berita Acara Sita juga ditempelkan pada barang yang disita. Penyitaan barang tak gerak didaftarkan ke Badan Pertanahan Nasional Kantor Pengadilan Negeri setempat dengan menyampaikan Surat Pemberitahuan Penyitaan barang tak gerak atas nama Wajib Pajak Penanggung Pajak yang dilampiri tindasan Berita Acara Sita. f. Pencabutan Sita Apabila Wajib Pajak Penanggung Pajak sudah melunasi utang pajaknya sebelum permintaan penetapan tanggal pelelangan diajukan, maka Kepala KPP Pratama harus mengeluarkan Surat Pencabutan Sita.

3.10. Pelaksana Penagihan