Pelaksana Penagihan Pelaksanaan Mekanisme Penetapan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) UPTD Pematangsiantar

di tempat umum atau di tempat-tempat di mana barang-barang gerak dan tak gerak kepunyaan Wajib Pajak Penanggung Pajak disita. Penempelan tersebut berlaku sebagai pemberitahuan maksud dan tindakan juru sita pada Wajib Pajak Penanggung Pajak. Selain penempelan BAS, maka Segel Sita Kutipan Berita Acara Sita juga ditempelkan pada barang yang disita. Penyitaan barang tak gerak didaftarkan ke Badan Pertanahan Nasional Kantor Pengadilan Negeri setempat dengan menyampaikan Surat Pemberitahuan Penyitaan barang tak gerak atas nama Wajib Pajak Penanggung Pajak yang dilampiri tindasan Berita Acara Sita. f. Pencabutan Sita Apabila Wajib Pajak Penanggung Pajak sudah melunasi utang pajaknya sebelum permintaan penetapan tanggal pelelangan diajukan, maka Kepala KPP Pratama harus mengeluarkan Surat Pencabutan Sita.

3.10. Pelaksana Penagihan

Juru Sita Pajak adalah pelakasana tindakan penagihan pajak yang meliputi penagihan seketika dan sekaligus, pemberitahuan Surat Paksa, penyitaan dan penyanderaan. Juru Sita Pajak diangkat dan diberhentikan oleh pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan untuk penagihan Pajak Pusat, Gubernur atau Bupati Walikota untuk penagihan pajak Daerah. Universitas Sumatera Utara 1. Syarat-sayarat diangkat menjadi Juru Sita Pajak : a. Berizajah serendah-rendahnya Sekolah Menengah Umum atau yang setingkat dengan itu. b. Berpangkat serendah-rendahnya Pengatur Muda Golongan I. c. Berbadan sehat. d. Lulus pendidikan dan latihan Juru Sita Pajak. e. Jujur, bertanggung jawab dan penuh pengabdian. 2. Pemberhentian Juru Sita Pajak Juru Sita Pajak diberhentikan apabila : a. Meninggal dunia. b. Pensiun. c. Karena ahli tugas atau tidak cakap dalam menjalankan tugas melakukan perbuatan tercela, melanggar sumpah atau janji Juru Sita Pajak. d. Sakit jasmani atau rohani terus menerus. Berdasarkan Pasal 5 Undang-Undang No. 19 Tahun 2000Juru Sita Pajak bertugas: a. Melaksanakan Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus. b. Memberitahukan Surat Paksa. c. Melaksanakan penyitaan atas barang Penanggung Pajak berdasarkan Surat Perintah Melakasanakan Penyitaan. d. Melaksanakan penyanderaan berdasarkan Surat Perintah Penyanderaan. Universitas Sumatera Utara Dalam melaksanakan tugasnya Juru Sita Pajak harus dilengkapi dengan kartu tanda pengenal dan surat tugas yang harus diperlihatkan kepada Penanggung Pajak. Universitas Sumatera Utara BAB IV ANALISA DAN EVALUASI DATA Didalam hal ini penulis akan menganalisa suatu masalah guna mendapatkan pengertian yang berasal dari suatu perbandingan antara hal-hal yang ditetapkan dari suatu teori dan praktik pelaksanaan penagihan pajak dengan Surat Paksa. Dimana penulis lebih melibatkan Wajib Pajak yang tidak memenuhi kewajiban perpajakanya.

4.1. Pelaksanaan

Penerbitan Surat Paksa pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat. Dengan dianutnya sistem Self Assessment menggantikan sistem Official Assessment yang memberikan kepercayaan kepada wajib pajak untuk menghitung sendiri jumlah pajak terutangnya,pihak Direktorat Jenderal Pajak mengharapkan agar penerimaan Negara dari sektor pajak tersebut dapat ditingkatkan. Hal ini berarti bahwa peranan wajib pajak sangat berpengaruh besar terhadap keberhasilan sistem perpajakan tersebut. Namun kenyataan yang terjadi dilapangan masih banyak wajib pajak yang tidak memenuhi kewajiban perpajakannya yaitu dalam hal pelunasan hutang pajaknya. Banyak dari wajib pajak yang tidak menghiraukan atas diterbitkanya Surat Universitas Sumatera Utara Ketetapan Pajak dan selanjutnya pihak aparatur pajak harus menerbitkan Surat Teguran. Begitu juga Surat Teguran bukanlah suatu sarana yang menjamin atas lancarnya penerimaan pajak, kemudian pihak aparatur pajak masih harus menerbitkan Surat Paksa yang merupakan salah satu sarana untuk mencairkan tunggakan pajak. Sebagai akibat dari ketidakpatuhan wajib pajak ini, maka dilakukan tindakan penagihan aktif sebagai sarana dalam mencapai penerimaan negara dari sektor pajak. Tabel 1 Laporan Penerbitan Surat Teguran dan Surat Paksa Wajib Pajak Badan dan Wajib Pajak Orang Pribadi Untuk Triwulan III periode Juli-September di KPP Pratama Medan Barat Tahun 2009 Jenis Wajib Pajak Jumlah Wajib Pajak Jumlah STPSKPKB SKPKBT SK PembetulanSK Keberatan Putusan BandingSK Peninjauan Kembali, yang terbit dan belum lunas Jumlah STPSKPKB SKPKBT SK PembetulanSK KeberatanPutusan BandinngSK Peninjauan Kembali, yang lunas tanpa tindakan penagihan Tindakan Penagihan Pelaksanaan Surat Teguran Pelaksanaan Surat Paksa ST Pencaira n Rp SP Pencaira n Rp Badan 3.917 36.887.287 1.648.830 204 36.539. 112 176.474 Universitas Sumatera Utara Orang Pribadi 16.144 2.298.850 19.278 66 9.609 27 19.291 Sumber:Seksi Penagihan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat Dari tabel di atas dapat dilihat jumlah tunggakan pajak yang belum lunas adalah sebesar Rp.36.887.287.000 dengan jumlah Wajib Pajak Badan sebanyak 3.917. Kita dapat memperkirakan rata-rata setiap Wajib Pajak Badan memiliki jumlah tunggakan pajak selama satu triwulan sebesar: Analisa Data Rp.36.887.287.000 3.917 = 9.417.229 Dari tabel 1 tersebut kita bisa memperkirakan jumlah Wajib Pajak Badan yang telah membayar lunas tunggakan pajaknya sebelum dilakukan tindakan penagihan ialah sebanyak 176 Wajib Pajak {Rp. 1.648.830.000 Rp. 9.417.229}. Maka seharusnya jumlah Wajib Pajak Badan yang harus dilakukan tindakan penagihan berupa Surat Teguran sebanyak 3.741 wajib pajak {3.917 - 176}. Namun pada tabel 1 di atas jumlah pemberitahuan Surat Teguran hanya sejumlah 204 dengan nilai pencairan piutang sebesar Rp. 36.539.000. Jika di bandingkan dengan jumlah Wajib Pajak Badan yang harus dilakukan tindakan penagihan berupa Surat Paksa, maka dapat dilihat persentase jumlah pemberitahuan Surat Teguran 5.45 {204 lembar Universitas Sumatera Utara 3.741 wajib pajak100} terhadap jumlah Wajib Pajak yang seharusnya dilakukan pemberitahuan Surat Teguran dan hanya sekitar 4 Wajib Pajak Badan yang mau membayar tunggakan setelah dilakukan penagihan berupa Surat Teguran {Rp. 36.539.000 Rp. 9.417.229} Kemudian, jika dibandingkan dengan jumlah pemberitahuan Surat Paksa, maka dapat dilihat bahwa persentase jumlah pemberitahuan Surat Paksa untuk Wajib Pajak Badan sebanyak 55 {112 lembar 204 lembar100} terhadap jumlah pemberitahuan Surat Teguran yang diterbitkan dan hanya sekitar 19 Wajib Pajak Badan yang mau membayar tunggakanya setelah dilakukan tindakan penagihan berupa pemberitahuan Surat Paksa {Rp. 176.474.000 Rp. 9.417.229}. Dari persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah pemberitahuan Surat Teguran untuk Wajib Pajak Badan terhadap pemberitahuan Surat Teguran bahwa tidak semua Surat Teguran yang diterbitkan kemudian ditindaklanjuti dengan Surat Paksa. Dari tabel di atas kita juga bisa melihat jumlah pemberitahuan Surat Teguran untuk Wajib Pajak Orang Pribadi. Jumlah tunggakan pajak yang belum dilunasi adalah sebesar Rp. 2.298.850.000 dengan jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi sebanyak 16.144. Jadi kita bisa memperkirakan rata-rata setiap Wajib Pajak Orang Pribadi selama satu triwulan sebesar: Rp. 2.298.850.000 16.144 = Rp. 142.396 Universitas Sumatera Utara Dari sini kita bisa memperkirakan jumlah Orang Pribadi yang telah membayar lunas tunggakan pajak nya sebelum dilakukan tindakan penagihan ialah sebanyak 135 orang wajib pajak {Rp. 19.278.000 Rp. 142.396}. Seharusnya jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang harus dilakukan tindakan penagihan berupa Surat Teguran sebanyak 16009 wajib pajak {16.144 - 135}. Namun pada tabel 1 di atas kita hanya melihat jumlah pemberitahuan Surat Teguran sebanyak 66 lembar dengan nilai pencairan sebesar Rp. 9.609.000. Jika dibandingkan dengan jumlah wajib pajak orang pribadi yang harus dilakukan tindakan penagihan berupa Surat Paksa, maka dapat dilihat persentase jumlah pemberitahuan Surat Teguran 0.66 { 105 lembar 16.009 Wajib Pajak100} terhadap jumlah wajib pajak yang seharusnya dilakukan pemberitahuan Surat Teguran dan hanya sekitar 48 wajib pajak orang pribadi saja yang mau membayar tunggakan pajaknya setelah dilakukan penagihan berupa Surat Teguran { Rp. 6.793.000 Rp.142.396}. Kemudian, jika dibandingkan dengan jumlah pemberitahuan Surat Paksa maka dapat dilihat bahwa persentase jumlah pemberitahuan Surat Paksa untuk wajib pajak orang pribadi sebanyak 40 {27 lembar 66 lembar100} terhadap jumlah pemberitahuan Surat Teguran yang diterbitkan dan hanya sekitar 135 orang yang mau membayar tunggakanya setelah dilakukan tindakan penagihan berupa pemberitahuann Surat Paksa {Rp. 19.291.000 Rp.142.396}. Dilihat dari persentase jumlah pemberitahuan Surat Paksa untuk wajib pajak Orang Pribadi terhadap pemberitahuan Surat Teguran bahwa tidak semua Surat Teguran yang diterbitkan kemudian ditindaklanjuti dengan pemberitahuan Surat Paksa. Universitas Sumatera Utara Dari analisis data tabel 1 di atas kita bisa melihat bahwa tidak semua pemberitahuan Surat Teguran ditindaklanjuti dengan pemberitahuan Surat Paksa. Hal ini perlu menjadi perhatian petugas pajak khususnya Seksi Penagihan agar tindakan penagihan lebih ditingkatkan lagi agar penerimaan disektor pajak lebih meningkat.

4.2. Tatacara Penagihan Pajak Melalui Surat Paksa