Penerbitan Surat Paksa Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa PPSP 1.Pengertian Surat Paksa

b. Dari Segi Karakteristiknya : 1. Mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan grosse dari putusan Hakim dalam perkara perdata yang tidak dapat diminta banding lagi pada Hakim atasan. 2. Mempunyai kekuatan hukum yang pasti. 3. Mempunyai fungsi ganda yaitu menagih pajak dan menagih bukan pajak biaya-biaya panggilan. 4. Dapat dilanjutkan dengan tindakan penyitaan dan penyanderaan pencegahan. Surat Paksa dalam bahasa hukum disebut sebagai Parate Eksekusi eksekusi langsung, yang berarti bahwa penagihan pajak secara paksa dapat dilakukan tanpa melalui proses Pengadilan Negeri. Hal ini bisa dimengerti karena surat paksa itu mempunyai kekuatan hukum yang pasti, dimana fiskus dalam melaksanakan kewajiban mempunyai hak “ Parate Eksekusi”.

3.6.2. Penerbitan Surat Paksa

Menurut UU N0.19 Tahun 2000 Pasal 8 Surat Paksa diterbitkan apabila: a. Penanggung Pajak tidak melunasi utang pajak dan kepadanya telah diterbitkan Surat Teguran. Universitas Sumatera Utara b. Terhadap Penaggung Pajak telah dilaksanakan penagihan seketika dan sekaligus, atau c. Penanggung Pajak tidak memenuhi ketentuan sebagaimana tercantum di dalam keputusan persetujuan angsuran atau penundaan pembayaran. Surat Paksa berkepala “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA“. Surat Paksa mempunyai kekuatan eksekutorial dan kedudukan hukum yang sama dengan grosse akte yaitu putusan pengadilan perdata yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. Surat Paksa sekurang-kurangnya harus memuat : a. Nama wajib pajak, atau nama wajib pajak dan Penaggung Pajak. b. Dasar Penagihan. c. Besarnya utang pajak. d. Perintah untuk membayar. 4. Tata cara pelaksanaan penagihan pajak disusun secara penjadwalan : a. 7 tujuh hari setelah jatuh tempo, bila utang pajaknya tidak dilunasi, maka kepada wajib pajak diterbitkan Surat Teguran. b. 21 dua puluh satu hari setelah diterbitkan surat teguran ternyata masih belum lunas, kepada wajib pajak diterbitkan Surat Paksa. c. Kewajiban pajak sebagaimana tertuang dalam Surat Paksa adalah 2 x 24 jam. Universitas Sumatera Utara d. Dalam hal masih belum berhasil melunasi utang pajaknya, dapat diterbitkan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan SPMP. e. 14 empat belas hari setelah dilakukan tagihan dengan surat paksa, bila masih belum melunasinya diterbitkan Surat Perintah untuk mengumumkan tentang pelelangan surat umum. f. 14 empat belas hari setelah pengumuman ternyata masih belum melunasi utang pajaknya, dikenakan sanksi berupa tindakan pelelangan di muka umum 5. Fungsi Surat Paksa Adapun fungsi Surat Paksa adalah sebagai sarana atau alat pembayaran kepada penaggung pajak untuk melunasi utang pajaknya dalam jangka waktu 2 x 24 jam. Sebagai tindak lanjut utuk mencairkan tunggakan pajak atas tidak dihiraukannya penerbitan Surat Paksa maka aparatur pajak akan melaksanakan penyitaan.

3.6.3. Tata Cara Penagihan Melalui Surat Paksa