Model Analisis Data Hipotesis Kedua

50 Ha : bi ≠ 0. Artinya kerjasama dengan nasabah secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan nasabah tabungan BritAma PT. BRI, Tbk Cabang Putri Hijau Medan.

3.7.2 Model Analisis Data Hipotesis Kedua

Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini untuk menjawab perumusan msalah pertama adalah analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel independen yang terdiri dari pengalaman masa lalu X 1 , keinginan nasabah X 2 , mulut ke mulut word of mouth X 3 , iklan X 4 terhadap variabel dependen harapan nasabah Y tabungan britAma BRI cabang putri Hijau Medan. Model analisis data pada hipotsis pertama adalah sebagai berikut : e b b b b + Χ + Χ + Χ + Χ = Υ 4 4 3 3 2 2 1 1 Keterangan : Y = Harapan Nasabah 1 Χ = Pengalaman masa lalu 2 Χ = Keinginan nasabah 3 Χ = Mulut ke mulut Word of mouth 4 Χ = Iklan B 1 , b 2 , b 3 , b 4 = Koefisien regresi variabel independen Universitas Sumatera Utara 51 e = epsilon atau variabel yang tidak diteliti Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau α = 5 . Kriteria pengujian hipotesis untuk uji serempak simultan adalah sebagai berikut : Ho: b1, b2, b3, b4 = 0 artinya pengalaman masa lalu, keinginan nasabah, mulut ke mulut word of mouth dan iklan secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap harapan nasabah tabungan BritAma PT. BRI, Tbk Cabang Puteri Hijau Medan. Ha : b1, b2, b3, b4 ≠ 0 artinya pengalaman masa lalu, keinginan nasabah, mulut ke mulut word of mouth dan iklan secara bersama-sama berpengaruh terhadap harapan nasabah tabungan BritAma PT. BRI, Tbk Cabang Puteri Hijau Medan. Untuk menguji apakah hipotesis dapat diterima atau di tolak maka dapat digunakan uji statistik F Uji F dengan rumus sebagai berikut: F = Mean Square regression Mean Square Error Uji parsial Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Dalam hal ini hitung F di bandingkan dengan tabel F dengan syarat sebagai berikut : 1. Jika hitung F tabel F maka Ho diterima dan Ha di tolak. 2. Jika hitung F tabel F maka Ho ditolak dan Ha diterima. Universitas Sumatera Utara 52 Untuk melihat kemampuan variabel bebas dan menerangkan variabel terikat dapat diketahui dari besarnya determinasi R 2 . Dengan kata lain koefisien R 2 digunakan untuk mengukur sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika R 2 diperoleh dari hasil perhitungan besar atau mendekati 1 maka dapat dikatakan bahwa sumbangan dari variabel bebas terhadap variabel terikat semakin besar. Itu berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan variabel terikatnya. Sebaliknya jika R 2 semakin kecil atau mendekati maka dapat dikatakan bahwa sumbangan dari variabel bebas terhadap variabel terikatnya semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan semakin lemah untuk menerangkan variabel terikatnya. Secara umum dapat dikatakan bahwa besarnya koefisien determinasi berganda R 2 berada diantara 0 dan 1 atau 0 ≤ R 2 ≤ 1. Selanjutnya apabila hipotesis diterima, maka dilanjutkan dengan melakukan uji parsial yang lebih dikenal dengan uji t t-test dengan rumus sebagai berikut : i i t Sb b = Dengan bi = Nilai koefisien variabel independen S bi = Nilai standard error dari variabel independen Uji parsial uji t digunakan untuk mengetahui apakah pengaruh masing- masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya signifikan atau tidak. Uji parsial Uji t adalah menguji apakah hipotesis yang digunakan diterima atau ditolak, Universitas Sumatera Utara 53 harapan nasabah, kerjasama dengan nasabah, secara parsial berpengaruh terhadap harapan nasabah tabungan BritAma PT. BRI, Tbk Cabang Puteri Hijau Medan, dengan tingkat kepercayaan confidance interval 95 atau α = 5 . Disini hitung t akan dibandingkan dengan tabel t dengan syarat sebagai berikut : 1. Jika hitung t tabel t maka Ho diterima dan Ha di tolak. 2. Jika hitung t tabel t maka Ho ditolak dan Ha diterima. Kriteria pengujian hipotesis untuk uji parsial adalah sebagai berikut : 1. Pengaruh variabel pengalaman masa lalu Ho: bi = 0. Artinya pengalaman masa lalu secara parsial tidak berpengaruh terhadap harapan nasabah tabungan BritAma PT. BRI, Tbk Cabang Putri Hijau Medan. Ha : bi ≠ 0. Artinya pengalaman masa lalu secara parsial berpengaruh terhadap harapan nasabah tabungan BritAma PT. BRI, Tbk Cabang Putri Hijau Medan. 2. Pengaruh variabel keinginan nasabah. Ho: bi = 0. Artinya keinginan nasabah secara parsial tidak berpengaruh terhadap harapan nasabah tabungan BritAma PT. BRI, Tbk Cabang Putri Hijau Medan. Ha : bi ≠ 0. Artinya keinginan dengan nasabah secara parsial berpengaruh terhadap harapan nasabah tabungan BritAma PT. BRI, Tbk Cabang Putri Hijau Medan. Universitas Sumatera Utara 54 3. Pengaruh variabel mulut ke mulut word of mouth nasabah. Ho: bi = 0. Artinya mulut ke mulut word of mouth secara parsial tidak berpengaruh terhadap harapan nasabah tabungan BritAma PT. BRI, Tbk Cabang Putri Hijau Medan. Ha : bi ≠ 0. Artinya mulut ke mulut word of mouth secara parsial berpengaruh terhadap harapan nasabah tabungan BritAma PT. BRI, Tbk Cabang Putri Hijau Medan. 4. Pengaruh variabel iklan. Ho: bi = 0. Artinya iklan nasabah secara parsial tidak berpengaruh terhadap harapan nasabah tabungan BritAma BRI, Tbk Cabang Putri Hijau Medan. Ha : bi ≠ 0. Artinya iklan dengan nasabah secara parsial berpengaruh terhadap iklan nasabah tabungan BritAma BRI, Tbk Cabang Putri Hijau Medan. 3.8 Pengujian Asumsi klasik 3.8.1 Uji Normalitas