1.5.1 Teori S-O-R S-O-R Theory
Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus – Organism – Response ini semula berasal dari psikologi. Kalau kemudian menjadi juga bahagian teori
komunikasi, tidak mengherankan, karena obyek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen –
komponen : sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi, dan konasi. Menurut stimulus response ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi
khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan.
Jadi unsur – unsur dalam model ini adalah : a.
Pesan stimulus, S b.
Komunikan Organism, O c.
Efek Response, R Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan sikap adalah aspek
“how” bukan “what” dan “why”. Jelasnya how to communicate, dalam hal ini how to change attitude, bagaimana mengubah sikap komunikan.
Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika stimulus yang menerpa benar – benar melebihi semula. Prof. Dr. Mar’at
mengutip pandapat Hovland, Janis, dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting, yaitu :
a. perhatian
b. pengertian
c. penerimaan
Effendy, 2007:254
Universitas Sumatera Utara
Tahap membangkitkan perhatian khalayak terhadap ide, gagasan atau program yang ditawarkan merupakan langkah awal yang harus ditempuh ketika
kita memulai komunikasi dengan tujuan-tujuan tertentu. Tahap pembangkitan perhatian sangat berpengaruh terhadap proses-proses komunikasi selanjutnya. Bila
sudah berhasil menarik perhatian khalayak terhadap yang ditawarkan, maka leangkah-langkah pelaksanaan program selanjutnya cenderung akan lebih lancar.
Sebaliknya, bila sejak awal khalayak tidak tertarik dengan komunikasi yang dibangun maka akan sulit memperoleh memperoleh dukungan khalayak, bahkan
mungkin hanya akan memperoleh ketidakperdulian dan tentangan khalayak, yang pada akhirnya akan mengakibatkan kegagalan komunikasi. Sebaik apapun
program yang ditawarkan kepada khalayak, secanggih apapun media yang digunakan, dan sekredibel apapun komunikator, komunikasi akan menemukan
kegagalan sejak awal khalayak sasaran tidak menunjukkan perhatiannya. Dengan kata lain, perhatian khalayak merupakan terhadap gagasan menuju kunci sukses
proses komunikasi kita.
Khalayak dapat memperhatikan gagasan atau program secara sengaja, bila khalayak berkeinginan untuk menyimaknya. Sebagai komunikator, harus mampu
dalam perencanaan pesan dan media komunikasi, harus mampu merumuskan bentuk, gaya, dan imbauan pesan yang dapat menarik perhatian mereka. Salah
faktor yang menentukan daya tarik pesan bagi khalayak, adalah bila pesan tersebut bersentuhan langsung dengan situasi dan kondisi khalayak. Bila memulai
membuka komunikasi dengan pernyataan-pernyataan yang menyinggung kejadian yang sedang atau telah terjadi di sekitar lingkungan khalayak, maka
khalayak akan tumbuh perhatiannya.
Universitas Sumatera Utara
Setelah itu khalayak akan coba mempelajari setiap pesan yang disampaikan sehingga menumbuhkan pemahaman pada khalayak, yang pada akhirnya
komunikator mengharapkan penerimaan acceptance pada khalayak, diharapkan khalayak menerima ide atau gagasan dari komunikator.
Gambar 1 : Proses Perubahan Sikap
Gambar ini menunjukkan bahwa perubahan sikap tergantung pada proses yang terjadi pada individu.
Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari
komunikan.
STIMULUS Organisme :
- Perhatian - Pengertian
- Penerimaan
Response Perubahan Sikap
Universitas Sumatera Utara
Proses berikutnya komunikan mengerti, kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan
menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk merubah sikap. Maka unsur – unsur dalam model ini adalah :
a. Pesan Stimulus, S yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
Komunikasi Organisasi dari atasan terhadap bawahan. b.
Komunikan Organism, O yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pegawai Pondok Pesantren Modern Nurul Hakim.
c. Respon Response, R yang dimaksud dalam penelitian ini adalalah yaitu
motivasi kerja.
1.5.2 Komunikator