Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Persoalan kepimpinan dan organisasi selalu memberikan kesan yang menarik. Topik ini senantiasa memberikan daya tarik yang kuat pada setiap orang yang ingin mengadakan suatu penelitian. Literatur – literatur tentang kepimpinan senantiasa memberikan penjelasan tentang bagaimana menjadi pemimpin yang baik, sikap dan gaya yang sesuai dengan situasi kepimpinan, syarat – syarat pemimpin yang baik, dan kemampuan seorang pemimpin dalam berkomunikasi. Pemimpin adalah elemen terpenting dalam bagan organisasi, bertanggung jawab memimpin anggotanya dengan baik, dan mengevaluasi seluruh pekerjaan yang dilaksanakan oleh anggotanya sehingga mampu mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Saat ini organisasi dihadapkan pada lingkungan yang serba tidak pasti. Organisasi tidak dapat memperkirakan dengan mudah apa yang akan dihadapi esok, semuanya serba tidak pasti. Akan tetapi kondisi seperti ini tidak bisa dihindari. Kondisi ini dipicu oleh adanya perubahan lingkungan yang sangat cepat disertai dengan kemajuan teknologi dan sistem informasi yang cepat berubah. Organisasi yang tidak mampu mengerti lingkungan dimana dia berada akan senantiasa mengalami ketertinggalan, dan hanya akan menjadi pengikut. Keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi sebagian besar ditentukan oleh sisi kepemimpinan. Suatu ungkapan yang bijak mengatakan bahwa pemimpinlah yang bertanggung jawab atas kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan. Ungkapan tersebut kian memantapkan kedudukan seorang pemimpin Universitas Sumatera Utara dalam suatu organisasi. Dalam kehidupan organisasi, kemampuan seorang pimpinan sebagian besar terletak pada keahliannya dalam berkomunikasi, tanpa adanya keahlian dalam berkomunikasi, maka akan sering terjadi kesalahan penafsiran terhadap pesan yang disampaikan yang disebut dengan distorsi pesan. Untuk mencapai tujuan organisasi, maka pemimpin harus dapat melaksanakan fungsi-fungsi organisasi dengan baik. Salah satu fungsi tersebut adalah menempatkan pegawai yang tepat pada jabatan yang tepat. Dengan demikian, maka setiap pegawai dapat bekerja maksimal sesuai dengan bagiannya masing-masing untuk mencapai tujuan organisasi. Salah satu masalah yang sering dihadapi dalam kehidupan organisasi adalah kurangnya komunikasi antara pimpinan dan bawahan. Komunikasi penting bagi suatu organisasi, karena komunikasi merupakan alat utama bagi anggota organisasi untuk dapat bekerja sama dalam melakukan aktifitas manajemen. Meskipun proses pembentukan organisasi sudah dilakukan dengan begitu banyak perencanaan, tetapi untuk masalah yang satu ini tidak bisa dianggap remeh. Komunikasi yang baik diperlukan agar program kerja yang telah ditetapkan dapat diselesaikan dengan lancar. Proses,pola, dan komunikasi organisasi merupakan sarana yang diperlukan untuk mengkordinasikan dan mengarahkan pekerjaan kepada tujuan dan sasaran. Pesantren, pondok pesantren, atau disebut pondok saja, adalah sekolah Islam berasrama yang terdapat di Indonesia. Pendidikan di dalam pesantren bertujuan untuk memperdalam pengetahuan tentang al-Quran dan Sunnah Rasul, dengan mempelajari bahasa Arab dan kaidah-kaidah tata bahasa Arab. Para pelajar pesantren disebut sebagai santri belajar di sekolah ini, sekaligus tinggal Universitas Sumatera Utara pada asrama yang telah disediakan pesantren. Institusi yang sejenis dengan ini juga terdapat di negara-negara lainnya; misalnya di Malaysia dan Thailand Selatan yang disebut sekolah pondok, serta di India dan Pakistan yang disebut madrasa Islamia http:id.wikipedia.orgwikipesantren . Pesantren yang hanya mengajarkan ilmu agama Islam saja umumnya disebut pesantren salafi. Pola tradisional yang diterapkan dalam pesantren salafi adalah para santri bekerja untuk kyai mereka, bisa dengan mencangkul sawah, mengurusi empang kolam ikan dan lain sebagainya, dan sebagai balasannya mereka diajari ilmu agama oleh kyai mereka tersebut. Sebagian besar pesantren salafi menyediakan asrama sebagai tempat tinggal para santrinya dengan membebankan biaya yang rendah atau bahkan tanpa biaya sama sekali. Para santri pada umumnya menghabiskan hingga 20 jam waktu sehari penuh dengan berbagai macam kegiatan. Dimulai dari shalat shubuh di waktu pagi hingga mereka tidur kembali di waktu malam. Pada waktu siang, para santri pergi ke sekolah umum untuk belajar ilmu formal, pada waktu sore mereka menghadiri pengajian dengan kyai atau ustadz untuk memperdalam pelajaran agama dan al-Quran. Ada pula pesantren yang mengajarkan pendidikan umum, dimana persentase ajarannya lebih banyak ilmu-ilmu pendidikan agama Islam daripada ilmu umum matematika, fisika, dan lainnya. Karena pembauran dua disiplin ilmu, sering disebut dengan istilah pondok pesantren modern, dan umumnya tetap menekankan nilai-nilai dari kesederhanaan, keikhlasan, kemandirian, dan pengendalian diri. Pada pesantren dengan materi ajar campuran antara pendidikan ilmu umum dan ilmu agama Islam, para santri belajar seperti di sekolah umum atau madrasah. Pesantren campuran untuk tingkat SMP terkadang juga dikenal Universitas Sumatera Utara dengan nama Madrasah Tsanawiyah, sedangkan untuk tingkat SMA dengan nama Madrasah Aliyah. Namun, perbedaan pesantren dan madrasah terletak pada sistemnya. Pesantren yang merupakan lembaga pendidikan yang menciptakan generasi Islam yang mampu menghadapi globalisasi. Organisasi adalah hal yang penting perlu diperhatikan dalam pencapaian menciptakan generasi Islam yang baik. Dalam proses pencapaian tujuan, visi dan misi, pesantren melibatkan semua sumber daya yang tersedia di dalam pesantren tersebut. Dalam hal ini, pegawai dan para dewan pengajaran memegang peranan penting. Diharapkan pegawai dan dewan pengajar dapat bekerja secara maksimal dan seefektif mungkin , karena berhasil tidaknya tugas yang dipikul oleh organisasi pesantren tergantung dari hasil kerja pegawainya. Tujuan pesantren dapat diwujudkan dengan semangat kerja, disiplin kerja, serta adanya tanggung jawab dari semua pegawai. Pemimpin pesantren harus mampu memotivasi bawahannya, sehingga mereka mau bekerja semaksimal mungkin. Seorang pemimpin menjadi pengendali kegiatan organisasi harus mampu berkomunikasi dengan baik untuk menggerakkan pegawainya. Komunikasi yang efektif yang terbina antara pemimpin dan bawahan akan mampu memotivasi bawahan untuk menjalankan visi dan misi pesantren. Pesantren Modern Nurul Hakim didirikan pada tahun 1992, salah satu sekolah pondok di Kabupaten Deli Serdang yang berada di Jalan Bandar Setia No.51, Desa Tembung. Pondok Pesantren Modern Nurul Hakim realisasi dari wasiat almarhum H. Abdul Hakim Nasution yang berwasiat agar mendirikan mesjid dan pesantren di lahan seluas kurang lebih dua hektar yang telah disediakan di desa Tembung. Universitas Sumatera Utara Semenjak tahun 2003 Pesantren Modern Nurul Hakim berada dalam era penurunan. Pesantren tersebut mengalami keterpurukan manajemen, degradasi kepemimpinan dan rekonstruksi anggota organisasi berulang – ulang, dan ini mengakibatkan menurunkan kepercayaan masyarakat untuk menyekolahkan anak - anaknya di Pesantren Modern Nurul Hakim. Dampak yang ada semenjak tahun 2004 antara lain sangat sedikit yang mendaftar di Pondok Pesantren Modern Nurul Hakim. Padahal tahun – tahun sebelumya biasanya calon santri yang mendaftar sekitar 200 sampai 350 orang calon santri. Saat ini hanya sedikit yang mendaftar sebagai calon santri yaitu hanya berkisar 20 sampai ±35 calon santri setiap tahunnnya, dan angka ini sangat turun drastis kalau di lihat angka tahun – tahun sebelumya. Sejak tahun ajaran baru 20082009 Pondok Pesantren Modern Nurul Hakim membangun kembali dan mencoba bangkit dari keterpurukan. Pada saat ini Pesantren Modern Nurul Hakim dibawah pimpinan Prof. DR. H. Hasan Bakti Nasution, MA diharapkan dapat mengembalikan citra dan kejayaan Pondok Pesantren Modern Nurul Hakim seperti dulu lagi atau bahkan lebih baik. Dibawah pimpinan beliau diharapkan organisasi Pesantren Modern Nurul Hakim berjalan dengan baik. Kemajuan Pesantren Modern Nurul Hakim tidak lepas dari bentuk dan konsep komunikasi yang dibangun oleh bapak pimpinan dan anggota organisasi Pesantren Modern Nurul Hakim. Hal ini menunjukkan bahwa dalam kenyataannya masalah komunikasi senantiasa muncul dalam dalam proses organisasi, dan komunikasi merupakan hal mutlak dan harus ada dalam suatu organisasi apapun bentuknya. Universitas Sumatera Utara Semua gerak langkah yang dilakukan setiap anggota organisasi atau jamaah selalu didasari atas idealisme yang kuat. Tujuannya adalah untuk menunjukkan kepada siapapun bahwa Islam adalah ajaran yang paripurna, mengajarkan bagaimana konsep hidup yang baik dan benar dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam hal menata organisasi. Pesantren ini harus memiliki konsep dan strategi komunikasi organisasi yang jitu sehingga dalam waktu yang relatif singkat diharapkan Pesantren Modern Nurul Hakim bisa menata kembali organisasinya dengan baik. Peranan pimpinan dalam memberi motivasi terhadap pegawai dan beserta jajarannya harus ditingkatkan, agar mereka bekerja dengan semaksimal mungkin. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk memilih judul : “Pengaruh Komunikasi Organisasi Internal terhadap Motivasi Kerja Pegawai di Pesantren Modern Nurul Hakim, desa Tembung”

1.2 Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Iklim Komunikasi Organisasi Dan Kepuasan Kerja Studi Korelasional Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Pegawai PT. Jasa Raharja (Persero) cabang Medan

2 66 142

Budaya Komunikasi Di Organisasi Dan Motivasi Kerja Karyawan (Studi Korelasional Budaya Komunikasi Di Organisasi Dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan di PT Indosat Tbk Kota Medan)

0 45 209

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA (Studi Tentang Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Motivasi Kerja Di Dewan Pimpinan Nasional LSM Panji Indonesia Mulia Sang Saka Merah Puti

0 8 118

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KOMUNIKASI INTERNAL, GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA Pengaruh Motivasi Kerja, Komunikasi Internal, Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Survei Tarhadap Dinas Pandapatan, Pengelolaa

0 5 14

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA Pengaruh Kepemimpinan, Komunikasi Organisasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Distro Rown Division Surakarta.

0 1 13

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN SOLO RADIO (Studi Deskriptif Kualitatif Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan di Solo Radio).

0 0 12

PENGARUH KOMUNIKASI PIMPINAN, GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI PONDOK PESANTREN (Survey di Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Surakarta).

0 0 17

BILINGUALISME KEDWIBAHASAAN pada masyarakat 1

0 0 5

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KOMUNIKASI, LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI

0 2 16

PENGARUH KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN TALLO KOTA MAKASSAR

1 1 119