berkomunikasi dengan para penanggung jawab kelompok. Dan jumlah kelompok serta besarnya kelompok tergantung pada besar kecilnya organisasi.
II.3.1.1 Jaringan Komunikasi Formal
Organisasi adalah komposisi sejumlah orang – orang yang menduduki posisi atau peranan tertentu. Diantara orang – orang ini saling terjadi pertukaran
pesan, pertukaran pesan itu melalui jalan tertentu yang dinamakan jaringan komunikasi. Bila pesan mengalir melalui jalan resmi yang ditentukan oleh hierarki
resmi organisasi atau oleh fungsi pekerjaan maka pesan itu menurut jaringan komunikasi formal. Pesan dalam jaringan komunikasi formal biasanya mengalir
dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas atau dari tingkat yang sama atau secara horizontal. Ada tiga bentuk utama dari arus pesan pesan dalam jaringan
komunikasi formal yang mengikuti garis komunikasi seperti yang digambarkan dalam struktur organisasi yaitu :
1. “Downwoard communication” atau komunikasi kepada bawahan.
2. “Upward communication” atau komunikasi kepada atasan.
3. “Horizontal communication” atau komunikasi horizontal
Muhammad, 2007:108
1. Komunikasi ke Bawah
Komunikasi ke bawah menunjukkan arus pesan yang mengalir dari para atasan atau para pimpinan kepada bawahannya. Kebanyakan komunikasi ke
bawah digunakan untuk menyampaikan pesan – pesan yang berkenaan dengan tugas – tugas dan pemeliharaan. Pesan tersebut biasanya berhubungan dengan
pengarahan, tujuan, disiplin, perintah, pertanyaan dan kebijaksanaan umum.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Lewis 1987 komunikasi ke bawah adalah untuk menyampaikan tujuan, untuk merubah sikap, membentuk pendapat, mengurangi ketakutan dan
kecurigaan yang timbul karena salah informasi, mencegah kesalahpahaman karena kurang informasi dan mempersiapkan anggota organisasi untuk menyesuaikan diri
dengan perubahan Muhammad, 2007:108. a.
Tipe Komunikasi ke Bawah Secara umum komunikasi ke bawah dapat diklasifikasikan atas lima tipe yaitu :
1 Instruksi Tugas
Instruksi tugas pekerjaan yaitu pesan yang disampaikan kepada bawahan mengenai apa yang diharapkan dilakukan mereka dan bagaimana melakukannya.
Pesan itu bervariasi bisa berupa perintah langsung, diskripsi tugas, prosedur manual, program latihan tertentu, alat – alat bantu melihat dan mendengar yang
berisi pesan – pesan tugas dan sebagainya. 2
Rasional Rasional pekerjaan adalah pesan yang menjelaskan mengenai tujuan
aktivitas dan bagaimana kaitan aktivitas itu dengan aktivitas lain dalam organisasi atau objektif organisasi. Kualitas dan kuantitas dari komunikasi rasional
ditentukan oleh filosofi dan asumsi pimpinan mengenai bawahannya. Bila pimpinan menganggap bawahannya pemalas, atau hanya mau bekerja bila dipaksa
maka pimpinan memberikan pesan yang bersifat rasional ini sedikit. Tetapi bila pimpinan mengganggap bawahannya orang yang dapat memotivasi diri sendiri
dan produktif, maka biasanya diberikan pesan rasional yang banyak.
Universitas Sumatera Utara
3 Ideologi
Pesan mengenai ideologi ini adalah merupakan perluasan dari pesan raisonal. Pada pesan rasional penekanannya ada pada penjelasan tugas dan
kaitannya dengan perspektif organisasi. Sedangkan pada pesan - pesan ideologi sebaliknya mencari sokongan dan antusias dari anggota organisasi guna
memperkuat loyalitas, moral dan motivasi. 4
Informasi Pesan informasi dimaksudkan untuk memperkenalkan bawahan dengan
praktik – praktik organisasi, peraturan – peraturan organisasi, keuntungan, kebiasaan, dan data lain yang tidak berhubungan dengan intruksi dan rasional.
Misalnya buku handbook dari karyawan adalah contoh dari pesan informasi. 5
Balikan Balikan adalah pesan yang berisi informasi mengenai ketepatan individu
dalam melakukan pekerjaannya. Salah satu bentuk sederhana dari balikan ini adalah pembayaran gaji karyawan yang telah siap melakukan pekerjaannya atau
apabila tidak ada informasi dari atasan yang mengkritik pekerjaannya, berarti pekerjaannya sudah memuaskan. Tetapi apabila hasil pekerjaanya karyawan
kurang baik balikannya mungkin berupa kritikan atau peringatan terhadap karyawan tersebut.
Semua bentuk komunikasi ke bawah tersebut dipengaruhi oleh struktur hierarki dalam organisasi. Pesan kebawah cenderung bertambah karena pesan itu
bergerak melalui tingkatan hierarki secara berturut turut. Yang perlu diperhatikan oleh juga ketika pesan mempengaruhi komunikasi ke bawah, pimpinan hendaklah
Universitas Sumatera Utara
mempertimbangkan saat yang tepat bagi pengiriman pesan dan dampak yang potensial kepada tingkah laku karyawan.
Katz dan Kahn 1966 menambahkan, ada lima jenis informasi yang biasa dikomunikasikan kepada bawahan yaitu :
1. Informasi bagaimana melakukan pekerjaan 2. Informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan
3. Informasi mengenai kebijakan dan praktik – praktik organisasi 4. Informasi mengenai kinerja pegawai, dan
5. Informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas sense of mission. Pace dan Don F, 2005:185
Dalam hal informasi yang dikomunikasikan ke bawah ada beberapa hal masalah yang harus diperhatikan kebawah antara lain yaitu :
1. Kekurangsadaran – beberapa manajer atasan tidak tau persis tentang tipe
komunikasi atas-bawah itu lalu memberikan instruksi secara alamiah saja, banyak fungsi tidak dijelaskan dengan rinci, umpan balik yang tidak
dikehendaki terjadi namun acapkali didiamkan saja. 2.
Pesan yang tidak lengkap dan tidak jelas. 3.
Kelebihan pesan sehingga membuat orang bingung. 4.
Transmisi serial, pesan melewati banyak bagian yang tidak memiliki persepsi yang sama terhadap pesan.
Liliweri, 2004:86 Karena adanya gangguan dalam penyampaian pesan dari atasan kepada
bawahan maka pimpinan perlu memperhatikan cara – cara penyampaian pesan
Universitas Sumatera Utara
yang efektif. Davis 1976 memberikan saran – saran dalam hal itu sebagai berikut :
1. Pimpinan hendaklah sanggup memberikan informasi kepada karyawan
apabila dibutuhkan mereka. Jika pimpinan tidak mempunyai informasi yang dibutuhkan mereka dan perlu mengatakan terus terang dan berjanji
akan mencarikannya. 2.
Pimpinan hendaklah membagi informasi yang dibutuhkan oleh karyawan. Pimpinan hendaklah membantu karyawan merasakan bahwa diberi
informasi. 3.
Pimpinan hendaklah mengembangkan suatu perencanaan komunikasi, sehingga karyawan dapat mengetahui informasi yang dapat diharapkannya
untuk diperoleh berkenaan dengan tindakan – tindakan pengelolaan yang mempengaruhi mereka.
4. Pimpinan hendaklah berusaha membentuk kepercayaan di antara pengirim
dan penerima pesan. Kepercayaan ini akan mengarahkan kepada komunikasi yang terbuka yang akan mempermudah adanya persetujuan
diperlukan antara bawahan dan atasan Muhammad, 2007:112.
II.3.1.2 Pemilihan Metode dan Media.