Sistem Nilai Sistem Keyakinan, Nilai dan Sikap. 1 Sistem Keyakinan

terhadap suatu tingkah laku atau peristiwa, kemudian perkiraan bahwa tingkah laku tersebut digerakkan atau disebabkan oleh suatu perasaan atau emosi tertentu.

1.2 Sistem Nilai

Nilai-nilai merupakan aspek evaluatif dari sistem keyakinan, nilai dan sikap. Dimensi-dimensi evaluatif mencakup kualitas-kualitas seperti kegunaan, kebaikan, estetika, kemampuan memuaskan kebutuhan dan pemberian kepuasan. Walaupun nilai-nilai bisa bersifat unik dan individual, tetapi ada pula yang cenderung untuk sudah merasuk dalam suatu kebudayaan, yakni yang disebut nilai- nilai kebudayaan. Nilai-nilai kebudayaan biasanya berakar dari falsafah dasar secara keseluruhan dari suatu kebudayaan. Nilai-nilai ini umumnya bersifat normatif, karena memberikan informasi pada anggota kebudayaan tentang apa yang baik dan buruk, yang benar dan salah, yang postif dan negatif, apa yang perlu diperjuangkan dan dilindungi, apa yang perlu ditekuni dan lain-lain. 12 Sistem kepercayaan erat kaitannya dengan nilai-nilai values yang ada, sebab nilai-nilai itu adalah aspek evaluatif dari sistem-sistem kepercayaan, nilai, dan sikap, yang meliputi kualitas atau asas-asas seperti: -Kemanfaatan -Kebaikan -Keindahan estetika -Kemampuan memuaskan kebutuhan dan kesenangan Di antara nilai-nilai values itu ada yang sudah membaku dan meresap lama melalui proses internalisasi kepada individu-individu. Yaitu yang dinamakan nilai-nilai budaya. Nilai-nilai budaya ini erat kaitannya dengan agama sehingga 12 Ilya Sunarwinadi, Komunikasi Antar Budaya, Jakarta: Pusat Antar Universitas Ilmu-Ilmu Sosial Universitas Indonesia, tanpa tahun. Hal 25-27. sering istilahnya digabung menjadi sistem nilai-nilai budaya dan nilai agama. Umumnya nilai budaya dan nilai agama ini membaku dalam norma-norma apa yang baik dan apa yang buruk, apa yang benar dan apa yang salah, yang asli dan yang palsu, yang positif dan yang negatif, yang bermanfaat dan yang mubazir, dan sebagainya. Kesemua nilai dan norma tersebut adalah aspek evaluatif dari sistem kepercayaan yang selanjutnya menentukan perilaku-perilaku mana yang baik dan buruk, mana yang dituruti dan dihindari. Nilai-nilai inilah yang disebut nilai normatif karena dianggap sudah diterima menjadi peraturan yang berlaku, seperti bidang agama, atau lalu lintas ataupun di kantor. Yang penting dalam KAB bahwa nilai normatif itu dapat dikenal dalam perilaku-perilaku normatif sehari-hari sebagai pedoman bagi individu dan kelompok untuk mengurangi atau mengatasi suatu konflik. 13

1.3 Sistem Sikap