Tabel 4.7 Sarana Prasarana
No Nama
Jumlah
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
TK SD
Madrasah Diniyah Mesjid
Musholla Gereja
Tempat Pendaratan Ikan Pasar Ikan
Mantri Kesehatan Bidan Praktek
Lapangan Bola Volly Pasar bangunan sederhana
- 2
1 2
5 1
1 2
1 1
2 1
19
Sumber: BPS Asahan, 2009 Dari data di atas tampak bahwa jumlah sarana dan prasarana di Desa
Gambus Laut masih sangat minim jika dibandingkan dengan jumlah penduduknya. Apalagi jumlah rumah sekolah sangat terbatas ditambah lagi
tidak tersedianya rumah sekolah SLTP. Tentu saja ini bisa berdampak pada rendahnya tingkat pendidikan desa ini.
4.4 PT Indonesia Asahan Aluminium
PT Indonesia Asahan Aluminium mulai dibangun pada tanggal 7 Juli 1975, dengan ditandatanganinya Perjanjian Induk pembangunan proyek
Asahan antara Pemerintah RI dengan Konsorsium, yang terdiri dari 12 Perusahaan aluminium Jepang. Enam bulan setelah saat itu, 6 Januari 1976,
Universitas Sumatera Utara
berdirilah PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM INALUM berdasarkan Akte Notaris Julian Nimrod Siregar dan berkedudukan di Jakarta, kemudian
dikukuhkan dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman No.Y.A.51220 tertanggal 10 Januari 1976, berdirilah PT INDONESIA ASAHAN
ALUMINIUM INALUM berdasarkan Akte Notaris Julian Nimrod Siregar, dan berkedudukan di Jakarta, kemudian dikukuhkan dengan surat keputusan
Menteri Kehakiman No.Y.A.51220 tertanggal 10 Januari 1976 sebagai perusahaan yang melaksanakan tugas pembangunan dan pengoperasian proyek
ini. Ke-12 perusahaan aluminium Jepang tersebut membentuk suatu asosiasi yang disebut Nippon Asahan Aluminium Company NAA sebagai pemilik
90 saham perusahaan ini, sedangkan pemerintah Republik Indonesia memiliki saham 10. Kemudian perbandingan saham ini mengalami beberapa
kali perubahan sehingga menjadi 58,88 untuk NAA dan 41,12 untuk pemerintah Indonesia.
PT INALUM memulai produksi yaitu aluminium batangan atau ingot sejak bulan Maret 1982 dengan kapasitas normal produksi 225.000 tontahun.
Hasil produksi ini sesuai dengan perbandingan saham, sebesar 58,88 untuk porsi Jepang dan diekspor ke Jepang dan selebihnya yaitu 58,88 untuk porsi
Indonesa dan dipasarkan di dalam negeri. Apabila porsi Indonesia tidak dapat diserap seluruhnya kemuadian akan diekspor ke luar negeri di luar Jepang.
4.4.1 Visi dan Misi PT. INALUM a. Visi
Universitas Sumatera Utara
INALUM adalah Perusahaan kelas dunia dalam bidang aluminium dan industri terkait.
b. Misi
1. Menciptakan manfaat bagi semua pihak berkepentingan stakeholders
melalui produksi aluminium ingot yang berkualitas tinggi dan produk- produk terkait serta mampu bersaing di pasar global.
2. Mendukung operasi pabrik peleburan aluminium yang menguntungkan
dan berkelanjutan melalui pengoperasian pembangkit listrik tenaga air yang efektif dan efisien.
3. Mendukung pengembangan kelompok industri aluminium nasional
yang pada akhirnya mendukung pengembangan ekonomi nasional. 4.
Berpartisipasi dalam pengembangan ekonomi regional melalui pengelolaan operasi yang optimum secara menguntungkan.
4.4.2 Ruang Lingkup PT INALUM
PT INALUM terdiri dari PLTA Sungai Asahan di Paritohan, Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kabupaten Toba Samosir, dan Pabrik
Peleburan Aluminium di Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Asahan beserrta seluruh prasarana yang diperlukan untuk kedua proyek, seperti
: pelabuhan, jalan-jalan, perumahan karyawan, sekolah, dan lain-lain, dengan investasi keseluruhannya berjumlah ± 411 Milyar Yen.
4.4.3. Perbandingan Saham dan Tenaga Kerja a. Perbandingan Saham
Universitas Sumatera Utara
Perbandingan saham meliputi milik pemeritah dan NAA Co., yang akan dijelaskan di dalam tabel 4.8 di bawah ini.
Tabel 4.8 Jumlah Perbandingan Saham
Keterangan Pemerintah RI
NAA Co.,Ltd
Awal Pendirian 10
90 20 Juli 1979
25 75
29 Juni 1987 41.13
58.87 10 Februari 1997
41.12 58.88
b. Karyawan