Presiden Direktur Direktur Divisi Departemen Tanggungjawab Sosial Perusahaan PT INALUM

c. Direksi untuk perbuatan tertentu atas tanggung jawabnya sendiri, berhak pula mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasa yang diatur dalam surat kuasa. d. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam atau di luar pengadilan serta melakukan segala tindakan dan perbuatan baik mengenai pengurusan maupun mengenai pemilikan serta mengikat Perseroan dengan pihak lain dan atau pihak lain dengan Perseroan, dengan pembatasan-pembatasan yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

d. Presiden Direktur

Presiden Direktur adalah salah seorang Direksi yang oleh karena jabatannya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan.

e. Direktur

Direktur adalah anggota Direksi yang oleh karena jabatannya melaksanakan tugas untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan ruang lingkup tugas fungsi masing-masing seperti tersebut di bawah ini : 1. Umum dan Sumber Daya Manusia 2. Perencanaan Keuangan 3. Bisnis 4. Produksi 5. Pembangkit Listrik 6. Koordinasi Keuangan

f. Divisi

Universitas Sumatera Utara Badan atau orang yang dibentuk atau ditugaskan untuk mengawasi pelaksanaan dari ketentuan-ketentuan yang akan dilaksanakan berdasarkan ruang lingkupfungsinya masing-masing. Divisi dikepalai oleh Deputi General Manager.

g. Departemen

Badan atau orang yang dibentuk atau ditugaskan untuk mengawasi pelaksanaan dari ketentuan yang telah digariskan ditentukan oleh Divisi masing-masing. Departemen dikepalai oleh seorang Senior Manager.

h. Seksi

Badan atau orang yang dibentuk dan ditugaskan untuk melaksanakan kebijaksanaan yang telah ditentukandigariskan oleh Departemen masing- masing. Seksi dikepalai oleh Manager. Universitas Sumatera Utara

BAB V ANALISIS DATA

Proses pengumpulan data telah selesai dilakukan baik melalui angket, wawancara, maupun observasi. Semua pertanyaan telah dijawab semua responden, sehingga data yang diperoleh sangat layak dianalisis untuk mendapatkan gambaran terhadap kondisi komunitas nelayan Desa Gambus Laut dan proses pelaksanaan tanggungjawab sosial PT INALUM terhadap nelayan Desa Gambus Laut.

5.1 Tanggungjawab Sosial Perusahaan PT INALUM

Tanggungjawab sosial perusahaan PT INALUM sudah dilakukan sejak berdirinya perusahaan ini. Hal itu diungkapakan oleh Bapak Arfan Harahap selaku kepala seksi CSR yang di bawah Departemen Publik Relation yaitu “Sebenarnya PT INALUM sudah melaksanakan CSR sejak berdiri, namun yang paling gencar itu sejak Departemen HUMAS berdiri tahun 2002” Dari hasil wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa PT INALUM melaksanakan CSR sudah cukup lama, namun karena belum adanya departemen yang khusus melaksanakan TSP membuat implementasi ini belum memiliki kontribusi yang baik bagi masyarakat sekitar. Merespon pentingnya TSP dalam korporasi PT INALUM mendirikan Departemen IPR untuk menjalankan CSR dan menjalin hubungan dengan stakeholder yang ada. Humas sejatinya dibentuk adalah sebagai jembatan komunikasi perusahaan dengan stakeholders dan untuk melakukan pencitraan yang positif bagi perusahaan. Pencitraan ini sangat diperlukan untuk menghindari konflik Universitas Sumatera Utara dengan masyarakat sekitar karena aktivitas-aktivitas yang dilakukan perusahaan yang mungkin menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat dan pemerintahan setempat. Perusahaan akan gencar menjalin hubungan dengan stakeholder-stakeholder tersebut sehingga perusahaan dianggap sebagai perusahaan yang baik dalam hal mengelola hubungan dengan stakeholder. Pemilihan Humas sebagai pelaksana TSP memiliki sejumlah kelemahan seperti perusahaan tidak fokus terhadap pelaksanaan TSP. Selain itu, kelemahannya adalah alokasi anggaran untuk TSP akan semakin mengecil karena harus bersain dengan program-program Humas lainnya. Hal ini bisa berdampak pada kurang optimalnya TSP dan upaya untuk meningkatkan kualias hidup masyarakat dan lingkungan sulit untuk diwujudkan. Ketika ditanya alasan melaksanakan CSR bapak Arfan menjawab ’sebagai bagian dari etika bisnis, dan alasan hukum”. Secara umum alasan- alasan perusahan untuk melaksanakan CSR adalah alasan tersebut. Beberapa perusahaan selain alasan tersebut adalah karena alasan ekonomis, artinya dengan menjalankan TSP perusahaan bisa mendapatkan keuntungan karena perusahaan diangap bain, dan bisa sekaligus melakukan promosi. Namun karena perusahaan mengahsilkan produk yang bukan untuk kebutuhan masyarakat sehingga mereka tidak beralasan ekonomis.

5.1.1 Kebijakan Tanggungjawab Sosial Perusahaan PT INALUM

Kebijakan perusahaan sangat menentukan tingkat keberhasilan terhadap program-program CSR yang dijalankan. Berkenaan dengan itu dalam Universitas Sumatera Utara mengimplementasikan program CSR, Bapak Arfan Harahap mengatakan yang disajikan dalam tabel 5.1. Tabel 5.1 Wawancara dengan Departemen INALUM Public Relation IPR Bapak Arfan Harahap Ketua Seksi CSR Tentang Kebijakan CSR No Pertanyaan Jawaban 1 Apa model CSR yang diterapkan di PT INALUM? Kami menggunakan model campuran antara keterlibatan langsung dan bermitra dengan pihak lain. Mitra kami biasanya adalah pemerintah, yayasan maupun organisasi sosial. 2 Sejak kapan model tersebut dilaksanakan? Sejak tahun 2002 3 Apakah dalam waktu tersebut PT INALUM pernah mengalami kesulitan atau hambatan? Ya, dalam hal mengalokasikan besaran anggaran CSR, mengakomodir kebutuhan dan keinginan masyarakat, dan masyarakat menjadi tergantung kepada INALUM 4 Lalu bagaimana cara PT INALUM mengatasi masalah tersebut? Humas PT INALUM menggunakan skala prioritas dengan melalui pemetaan dan menggunakan ring-ring utama dan spesial, dan menggunakan pendekatan community development serta kebersamaan dalam merencanakan program sehingga masyarakat tidak tergantung. 5 Apakah hambatan- hambatan tersebut masih dirasakan PT INALUM Terkadang, yaitu masalah mengakomodir kebutuhan dan keinginan masyarakat. 6 Apakah PT INALUM pernah menerapkan model lain Tidak pernah Universitas Sumatera Utara Penerapan model ini cukup menyulitkan Departemen IPR apalagi jumlah tenaga kerja IPR hanya 11 orang tentu saja harus membagi-bagi pekerjaan lain. Hal ini bisa berdampak pada kurang fokusnya pelaksanaan TSP dan bisa berorientasi hasil bukan proses dan keterlibatan masyarakat secara aktif. Apalagi tenaga fungsional TSP dan manajemen lain tidak ada yang berlatar belakang pendidikan pekerjaan sosialkesejahteraan sosial. Berdasarkan hal itu jadi wajar jika hambatan-hambatan masih ada dan harapan- harapan perusahaan untuk meningkatkan kualiatas hidup masyarakat sekitar masih jauh. Cara yang digunakan oleh IPR hanya bisa menjangkau sebahagian masyarakat, walaupun telah digunakan Ring-ring untuk membagi-bagi wilayah utama CSR dan lokasi biasa. Hal itu disebabkan oleh alokasi anggaran CSR yang semakin berkurang karena harus berbagi dengan program-program IPR yang lain Sementara ketika ditanyakan bagaimana mekanisme perusahaan dalam TSP mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi, IPR menggunakan beberapa tahapan yaitu: 1. Dalam perencanaan adanya permintaan tertulis melalui proposal yang telah disusun dan didiskusikan terlebih dahulu oleh masyarakat dan pemerintah Desamitra dan menjelaskan masalah-masalah mereka ke dalam proposal. 2. Setelah perencanaan selesai, dan pembagian peran sudah jelas, PT INALUM akan menindak lanjuti sesuai dengan kemampuan dan peranan yang telah disepakati bersama. Universitas Sumatera Utara 3. Kemudian program sudah siap untuk dilaksanakan, tetapi sebelumnya sudah ditetapkan jadwal kerja eksekusi 4. Evaluasi. Pada tahap ini PT INALUM akan memantau dampak yang terjadi setalah program, serta mengukur tingkat kepuasan masyarakat terhadap program CSR PT INALUM. Selain dievaluasi oleh perusahaan, PT INALUM juga meminta laporan secara tertulis monitoring sheet kepada pemerintahmitra tentang dampak program ini. Mekanisme yang diberlakukan IPR untuk merencanakan, pelaksanaan sampai pada evaluasi sudah cukup standar, yang paling utama dalam proses itu adalah perencanaan. Mekanisme perencanaan ini cukup memiliki kelemahan terhadap keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan program tersebut. Masyarakat sebagai kelompok sasar belum tentu berpartisipasi dalam perencanaan itu karena bisa hanya dilakukan oleh pemerintahan desa, tokoh masyarakat dan ketua kelompok. Maka pembahasan yang dilakukan oleh IPR kepada pihak pemohon dalam proposal akan bersifat bagaimana mekanisme pemberian bantuan bukan apakah benar masalah ini yang paling mendesak. Artinya bahwa sebelum kelompok masyarakat maupun pemerintahan desa menyampaikan proposal ini sebaiknya IPR meninjau secara langsung dan berdiskusi langsung dengan masyarakat untuk melihat masalah yang sebenarnya dihadapi masyarakat kemudian baru menentukan rencana dan program apa yang ingin dilakukan. Perencanaan harus benar-banar dilakukan oleh masyarakat itu sendiri berdasarkan masalah-masalah yang menghambat mereka untuk berdaya. Selain Universitas Sumatera Utara itu sebelum pelaksanaan program investasi sosial dalam komunitas harus ditanamkan seperti, disiplin, bertanggung jawab dan kesadaran terhadap masalahnya untuk mencapai keberdayaan dan kemandirian. Maka hambatan- hambatan dalam implementasi TSP akan teratasi dengan menerapakan pendekatan community development yang sebenarnya. Dari data dan analisis tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa kebijakan IPR dalam menjalankan TSP masih sangat beresiko mengalami hambatan-hambatan apalagi masyarakat yang dinamis akan menyulitkan perusahaan. Maka sudah saatnya PT INALUM membentuk departemen baru yang secara khusus melakukan TSP dan harus memiilki tenaga kerja ahli yang mempunyai kualifikasi dan kemampuan dalam hal pemberdayaan masyarakat sebagai pekerja sosial industri. Maka penerapan pengembangan masyarakat bisa dilakukan sesuai dengan konsep dan prinsip-prinsip dalam pengembangan masyarakat.

5.1.2 Administrasi Tanggungjawab Sosial Perusahaan PT INALUM

Untuk mengetahui bagaimana PT INALUM mengelola administrasi khusunya keuangan untuk anggaran tanggungjawab sosial perusahaan, berikut ini hasil wawancara dengan dengan Bapak Arfan Harahap disajikan dalam tabel 5.2 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.2 Wawancara dengan Departemen INALUM Public Relation IPR Bapak Arfan Harahap Ketua Seksi CSR Tentang Administrasi CSR No Pertanyaan Jawaban 1 Berapa dari persen keuntungan yang digunakan untuk program CSR? PT INALUM tidak menetapkan jumlah besaran anggaran atau persentase dalam pelaksanaan program CSR, tetapi berdasarkan pemetaan sosial dan need assesstment, kemudian perusahaan akan menyediakan anggaran sesuai dengan hasil musyawarah. 2 Bagaimana mekanisme penyediaan dananya? Mekanisme penyediaan dana berdasarkan pemetaan sosial dan proposal tersebut dan diajukan kepada manajemen untuk diproses lebih lanjut sesuai dengan kemampuan perusahaan. 3 Lalu apakah PT INALUM tepat wakt dalam pembekalan anggaran yang diperuntukkan untuk bagi implementasi CSR? Saya kira tepat waktu Dari sisi anggaran PT INALUM kelihatannya cukup ketat dalam mengalokasikan anggaran untuk program TSP. Anggaran yang dikeluarkan untuk kepentingan program TSP harus bersaing dengan program-program IPR Universitas Sumatera Utara lainnya. Ini juga membuktikan bahwa dengan cukup luasnya cakupan TSP PT INALUM IPR sulit mengakomodir kebutuhan masyarakat. Seharusnya PT INALUM menyediakan atau mengalokasikan dana CSR itu berdasarkan persentase keuntungan sebagai wujud transparansi publik dan bagian dari good governance dan ini membukt ikan perusahaan jujur. Walaupun dengan mekanisme demikian, PT INALUM tidak terlambat dalam menyediakan anggaran untuk imlementasi TSP. 5.2 Distribusi Identitas Responden 5.2.1 Usia

Dokumen yang terkait

Strategi Keluarga Nelayan Dalam Memenuhi Kebutuhan Hidup (Studi Pada Nelayan Tradisional di Desa Perupuk Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batu Bara)

3 35 127

Korelasi Penambangan Galian C dengan Sosial Ekonomi Masyarakat dan lingkungan di Desa Mangkai , Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara

0 0 15

Korelasi Penambangan Galian C dengan Sosial Ekonomi Masyarakat dan lingkungan di Desa Mangkai , Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara

0 0 2

Korelasi Penambangan Galian C dengan Sosial Ekonomi Masyarakat dan lingkungan di Desa Mangkai , Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara

0 0 6

Korelasi Penambangan Galian C dengan Sosial Ekonomi Masyarakat dan lingkungan di Desa Mangkai , Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara

0 0 21

Korelasi Penambangan Galian C dengan Sosial Ekonomi Masyarakat dan lingkungan di Desa Mangkai , Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara

0 0 3

Korelasi Penambangan Galian C dengan Sosial Ekonomi Masyarakat dan lingkungan di Desa Mangkai , Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara

0 0 13

Strategi Keluarga Nelayan Dalam Memenuhi Kebutuhan Hidup (Studi Pada Nelayan Tradisional di Desa Perupuk Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batu Bara)

0 0 10

Strategi Keluarga Nelayan Dalam Memenuhi Kebutuhan Hidup (Studi Pada Nelayan Tradisional di Desa Perupuk Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batu Bara)

0 0 1

Strategi Keluarga Nelayan Dalam Memenuhi Kebutuhan Hidup (Studi Pada Nelayan Tradisional di Desa Perupuk Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batu Bara)

0 1 10