a. Kepala Desa b. Sekretaris Desa
c. Kaur Pembangunan d. Kaur Pemerintahan
e. Kaur Kesejahteraan Rakyat f. Kaur Umum
g. Kaur Keuangan Sebagai pelaksana roda pemerintahan di Desa Gambus Laut, Kepala
desa juga bersama-sama dengan Badan Perwakilan Desa BPD dalam merencanakan pembangunan desa. Oleh sebab itu, BPD yang dipilih langsung
oleh warga desa Gambus Laut, juga memiliki peran dalam membuat kebijakan desa dan mengawasi jalannya roda pemerintahan.
4.3 Keadaan Penduduk 4.3.1 Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Desa Gambus Laut adalah 4.573 jiwa yang terdiri 2.399 jiwa laki-laki dan 2174 jiwa perempuan. Sementara jumlah penduduk
menurut umur di Desa Gambus Laut yaitu usia 0-9 tahun 1.128 jiwa, usia 9-19 tahun 1.083, usia 20-29 710 jiwa, usia 30-39 652 jiwa, usia 40-49 berjumlah
456 jiwa, 50-59 berjumlah 282 jiwa, di atas 60 tahun berjumlah 264 jiwa. Sementara angka kelahiran berjumlah 35 orang, mati 5 orang dan datang
berjumlah tiga orang. Untuk lebih mudahnya dapat dilihat dalam tabel 4.1
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Usia
No Usia
Jiwa Persentase
1 2
3 4
5 6
7 0 - 9 tahun
10 - 19 tahun 20 - 29 tahun
30 - 39 tahun 40 - 49 tahun
50 - 59 tahun 60
1.128 1.083
710 652
456 282
264 24,66
23.67 15,52
14,25 9,97
6,16 5,77
Jumlah 4.573 100
Sumber: BPS Asahan, 2009 Dari data di atas terlihat bahwa usia anak-anak dan pemuda
mendominasi penduduk di desa Gambus Laut. Sementara Usia Madia tampak menurun. Data ini juga dapat membuktikan bahwa angka usia harapan hidup
Desa Gambus Laut bisa dikatakan kecil dan jumlah angka kelahiran terbilang cukup tinggi.
Masyarakat Desa Gambus Laut mayoritas beragama Islam dengan jumlah 4.384 jiwa atau 95,87 , lalu diikuti dengan Agama Kristen Protestan
dengan jumlah 108 orang atau 2,36 dan Agama Katolik berjumlah 81 orang atau 1,77 . Sebagai Desa yang berada di bibir pantai timur Selat Malaka,
tentu saja penduduknya secara mayoritas di huni oleh suku melayu dengan jumlah 3.149 atau 68,86 , suku Jawa 1.249 atau 27,31 , Suku Batak 122
Jiwa atau 2,67 , Banjar berjumlah 20 orang atau 0,44 , Aceh 33 orang atau 0,72 .
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Menurut Agama
No Agama
Jiwa Persentase
1 2
3 4
5 Islam
Kristen Protestan Katolik
Budha Hindu
4.384 108
81 -
- 95,87
2,36 1,77
Jumlah 4.573
100
Sumber: BPS Asahan 2009 Dari tabel di atas tampak bahwa agama Islam adalah penduduk
mayoritas Desa Gambus Laut. Diikuti agama Kristen Protestan 2,36 dan Katolik 2, 36 . Hal ini menunjukkan bahwa penduduk yang mayoritas
bersuku Melayu adalah beragama islam begitu juga dengan Jawa dan suku- suku pendatang lainnya. Dapat juga dikatakan bahwa penduduk yang beragama
Kristen Protestan dan Katolik adalah berasal dari suku Batak dan beberapa suku pendatang lainnya. Seperti data
yang tersaji di dalam tabel 4.3 di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Meneurut Suku
Sumber: BPS Asahan, 2009 Dari data di atas tampak bahwa suku melayu mendominasi dengan
jumlah 68,8 6, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya desa pesisir ini mejadi basis suku Melayu Kabupaten Batu Bara. Maka tidak mengherankan
jika penduduk desa Gambus Laut adalah mayoritas beragama Islam.
4.3.2 Mata Pencaharian
Seperti desa pada umunya di Indonesia, Desa Gambus Laut yang merupakan desa pesisir sangat menggantungkan hidupnya pada laut. Di
samping menggantungkan hidupnya pada laut, masyarakat juga banyak bermata pencaharian sebagai peternak dan petani. Selain itu bekerja atau
berusaha di sektor informal juga menjadi pilihan beberapa masyarakat.
Pertanian di Desa Gambus Laut masih sangat jauh dari harapan masyarakat. Idealnya hasil tanam dengan hasil panen secara luas lahan harus
sebanding dengan luas hasil panennya, namun kenyataannya Desa Gambus
No Usia
Jiwa Persentase
1 2
3 4
5 6
7 Melayu
Jawa Batak
Minang Banjar
Aceh Lain-lain
3.149 1.249
122
20 33
- 68,86
27,31 2,67
0,44 0,72
-
Jumlah 4.573
100
Universitas Sumatera Utara
Laut tidak dapat mewujudkan hal itu. Hal ini terlihat dari jumlah tanam sawah di Desa Gambus Laut adalah 1.701 Ha, tetapi hasil panennya mengalami
penurunan sejumlah 1.002 Ha. Selain persawahan luas tanam jagung adalah 120 Ha dan hasil luas panen adalah 120 Ha.
Perbedaan antara luas tanam dengan luas panen yang cukup signifkikan ini menunjukkan bahwa pertanian di Desa Lambus masih menyimpan sejumlah
permasalahan yang belum terselesaikan. Selain itu, dari data di atas dapat diinterpretasikan bahwa kurangnya inovasi petani dan kurangnya perhatian
pemerintah terhadap petani menjadi penyebab hasil pertanian tidak memuaskan. Rendahnya hasil panen ini bisa berdampak buruk terhadap
perekonomian masyarakat khusunya yang menggantungkan hidup pada pertanian. Padahal ini masih belum berbicara perbandingan luas tanam dengan
hasil panen. Selain pertanian, peternakan juga menjadi salah satu mata pencaharian
masyarakat Desa Gambus Laut berikut jumlah ternak yang dihasilkan Desa Gambus Laut yang tersaji di dalam tabel 4.4 di bawah ini.
Tabel 4.4 Jumlah Ternak dan Unggas
No Nama Ternak
Ekor
1 2
3 4
5 Sapi
Kerbau Kambing
Ayam Buras ItikBebek
19 21
148 3.111
472
Jumlah 3771
Sumber: BPS Asahan, 2009
Universitas Sumatera Utara
Sangat jelas bahwa dari tabel di 4.4 di atas menunjukkan bahwa jika dibandingkan dengan jumlah penduduk dengan hasil ternak angka di atas
sangat kecil. ini berarti bahwa beternak bukanlah penghasilan utama masyarakat Desa Gambus Laut.
Sebagai masyarakat pesisir tentu saja tempat pendaratan ikan dan pasar ikan adalah kebutuhan pokok yang wajib dipenuhi oleh pemerintah. Saat ini di
Desa Gambus Laut sudah terdapat sebuah tempat pendaratan ikan dan dua pasar ikan sebagai tempat masyarakat menjual hasil tangkapan ikannya kepada
pembeli-pembeli dengan jumlah yang banyak, kemudian pembeli akan menjualnya ke kota-kota.
Selain di sektor pertanian dan perikanan, warga Desa Gambus Laut juga sebahagian bekerja di sektor informal, seperti: pedagang keliling, warung
kopinasik, pedagang eceran, pemborong, tuang bata, tukang kayu, tukang cat. Pekerjaan ini membuat variasi-variasi pekerjaan atau sumber mata pencaharian
menjadi banyak, sehingga tidak terlalu menggantungkan hidupnya pada alam. Berikut ini data mata pencaharian di sektor informal yang tersaji dalam tabel
4.5 di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 Jumlah Bermata Pencaharian di Sektor Informal
No Pekerjaan
Jumlah
1 2
3 4
5 6
7 Pedagang Keliling
Warungkopinasik Pedagang eceran
Pemborong Tukang Bata
Tukang Kayu Tukang cat
14 19
56 3
5 14
6
Jumlah 117
Sumber: BPS Asahan, 2009 Dari data di atas tampak bahwa penggiat usaha di sektor informal masih
terbilang cukup kecil dibandingkan dengan besarnya jumlah penduduk. Ini berarti perikanan dan pertanian masih menjadi mata pencaharian utama
penduduk Desa Gambus Laut. Tentu saja ini kondisi ini kurang baik jika warga hanya menggantungkan hidupnya pada alam, apalagi cuaca yang tidak buruk
bisa mengganggu aktifitas mereka, masalah ini akan mempengaruhi sosial ekonomi mereka.
4.3.3. Keadaan Perumahan
Rumah adalah salah satu kebutuhan primer masyarakat, sehingga rumah menjadi syarat mutlak untuk bisa hidup. Namun dalam kenyataannya
banyak masyarakat yang tidak memenuhi standar rumah yang baik, sehingga terdapat kelas-kelas dalam rumah seperi rumah permanen, semi permanen dan
sederhana. Berikut data jumlah rumah yang terdapat di Desa Gambus Laut
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 Bangunan Pemukiman Menurut Kualitas
No Bangunan
Jumlah
1 2
3
Permanen Semi Permanen
Sederhana 171
244 496
911
Sumber: BPS Asahan, 2009 Dari data di atas jelas bahwa seperti pada umunya desa pesisir
permasalahan perumahan menjadi masalah juga di Desa Gambus Laut. Tampak bahwa hanya 171 rumah yang permanen, sebahagian besar justru rumah semi
permanen dan sederhana.
4.3.4 Sarana dan Prasarana
Layaknya sebuah desa tentunya harus dilengkapi dengan beberapa prasarana yang dibutuhkan oleh masyarakat. Sarana prasarana ini sangat
dibutuhkan untuk menunjang aktifitas-aktifitas baik ekonomi maupun aktifitas pendidikan dan kesehatan maupun agama. Sehingga dengan sarana-sarana ini
masyarakat bisa hidup dengan lebih mudah dan berkualias. Di Indonesia biasanya pembangunan sifatnya sentralistis, sehingga desa
cenderung menjadi anak tiri pembangunan. Maka tidak heran jika sarana prasarana di desa sangat minim dan sangat kurang. Berikut ini sarana prasarana
yang tersedia di Desa Gambus Laut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Sarana Prasarana
No Nama
Jumlah
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
TK SD
Madrasah Diniyah Mesjid
Musholla Gereja
Tempat Pendaratan Ikan Pasar Ikan
Mantri Kesehatan Bidan Praktek
Lapangan Bola Volly Pasar bangunan sederhana
- 2
1 2
5 1
1 2
1 1
2 1
19
Sumber: BPS Asahan, 2009 Dari data di atas tampak bahwa jumlah sarana dan prasarana di Desa
Gambus Laut masih sangat minim jika dibandingkan dengan jumlah penduduknya. Apalagi jumlah rumah sekolah sangat terbatas ditambah lagi
tidak tersedianya rumah sekolah SLTP. Tentu saja ini bisa berdampak pada rendahnya tingkat pendidikan desa ini.
4.4 PT Indonesia Asahan Aluminium