6. Jumlah mesin, yaitu banyaknya mesin yang terdapat pada stasiun kerja
tertentu. 7.
Faktor efisiensi, yaitu keadaan stasiun kerja tertentu mampu menggunakan kapasitas yang tersedia secara efisien.
8. Faktor utilisasi, yaitu kemampuan setiap stasiun kerja dalam
memanfaatkan kapasitas yang tersedia secara efektif. 9.
Kapasitas dibutuhkan, yaitu tingkat kemampuan suatu fasilitas untuk menghasilkan sejumlah produk yang ditentukan dalam periode tertentu.
10. Kapasitas tersedia, yaitu tingkat kemampuan yang tersedia dari suatu
fasilitas untuk menghasilkan sejumlah produk pada periode tertentu. 11.
Penumpukan bottleneck, yaitu jumlah penumpukan yang terjadi pada stasiun kerja tertentu.
4.5. Kerangka Konseptual Penelitian
Kerangka konseptual menunjukkan hubungan logis antara variabel- variabel yang telah diidentifikasi yang penting dan menjadi fondasi dalam
melaksanakan penelitian. Kerangka konseptual penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Universitas Sumatera Utara
Jumlah Permintaan Produk
Jumlah Jam Kerja Jumlah Shift kerja
Faktor Efisiensi Kapasitas Dibutuhkan
Kapasitas Tersedia Penumpukan
Bottleneck Waktu Siklus per
Stasiun Kerja
Faktor Utilisasi Optimasi stasiun kerja bottleneck
berdasarkan pendekatan TOC Jumlah Hari Kerja
Jumlah Mesin
Gambar 4.1. Kerangka Konseptual Penelitian
4.6. Blok Diagram Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ditampilkan dalam blok diagram pada Gambar 4.2.
Universitas Sumatera Utara
Rumusan Masalah :
Adanya bottleneck pada stasiun kerja yang menghambat proses produksi
Studi Pendahuluan :
- Melihat Kondisi Nyata Pabrik - Mengamati Proses Produksi
Studi Literatur :
- Mencari Metode Pemecahan Masalah - Mencari Teori Pendukung
Pengumpulan Data
Data Primer :
- Data Waktu Siklus Setiap Stasiun Kerja
- Data Faktor Efisiensi - Data Faktor Utilitas
Data Sekunder :
- Hari Kerja - Jam dan Shift Kerja
- Data Permintaan Produk - Data Jumlah Mesin
- biaya lembur - biaya produksi dan harga jual produk
Pengolahan Data :
- Perhitungan Waktu Baku Produksi - Peramalan Jumlah Permintaan Produk
- Penyusunan Jadwal Induk Produksi - Perhitungan Rough-Cut Capacity Planning
- Pengidentifikasian Stasiun Kerja Bottleneck
dan Non-bottleneck - perhitungan utilisasi stasiun kerja
- Pengoptimalan Stasiun Kerja Bottleneck dengan menmbahkan jam kerja lembur
berdasarkan Prinsip Theory of Constraints
Analisis dan Pembahasan
: Analisis terhadap kapasitas produksi sebelum
dan setelah dilakukan pengoptimalan stasiun kerja bottleneck dengan penambahan jam
kerja lembur
Kesimpulan dan Saran
Gambar 4.2. Blok Diagram Prosedur Penelitian
Universitas Sumatera Utara
4.7. Pengumpulan Data
4.7.1. Sumber Data
Berdasarkan cara pengumpulannya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Data primer diperoleh dengan cara pengamatan atau pengukuran langsung.
Data yang termasuk kategori ini adalah: a.
Data urutan proses produksi. b.
Data waktu siklus tiap stasiun kerja. c.
Data faktor efisiensi setiap stasiun kerja. d.
Data faktor utilitas setiap stasiun kerja. 2.
Data sekunder diperoleh berdasarkan data dokumentasi perusahaan. Data yang termasuk kategori ini adalah:
a. Data hari kerja.
b. Data jam dan shift kerja.
c. Data permintaan produk.
d. Data jumlah mesin dari setiap stasiun kerja.
e. Data biaya lembur
f. Biaya produksi dan harga jual produk
Universitas Sumatera Utara
4.7.2. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Melihat proses produksi dan mengukur waktu siklus setiap stasiun kerja. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan metode pengukuran waktu
stopwatch time study. 2.
Melakukan wawancara atau tanya jawab dengan penanggung jawab bagian produksi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penelitian.
3. Mengumpulkan data sekunder yang diambil dari dokumen-dokumen
perusahaan yang berhubungan dengan penelitian.
4.8. Metode Pengolahan Data
Langkah-langkah dalam proses pengolahan data adalah: 1.
Menghitung waktu baku produksi. Perhitungan waktu baku melalui tahapan sebagai berikut:
a. Mengukur waktu siklus dengan metode jam henti stop watch. b. Menguji keseragaman dan kecukupan data dari hasil pengamatan waktu
siklus. c. Menentukan rating factor dan allowance untuk masing-masing operator di
setiap stasiun kerja. d. Menghitung waktu baku.
2. Menentukan jumlah permintaan untuk dua belas bulan ke depan dengan
melakukan peramalan. 3.
Menyusun Jadwal Induk Produksi JIP.
Universitas Sumatera Utara
4. Menghitung Rough-Cut Capacity Planning RCCP.
5. Mengidentifikasi stasiun kerja yang bottleneck dan non-bottleneck.
6. Menghitung utilisasi stasiun kerja sebelum dan sesudah perbaikan.
7. Menentukan penambahan jam kerja dan biaya lembur yang optimal dengan
pendekatan Theory Of Constraint TOC.
4.9. Analisis Pemecahan Masalah