BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
5.1. Pengumpulan Data
5.1.1. Pengukuran Waktu Siklus
Pengukuran waktu siklus dilakukan menggunakan metode jam henti stop watch time study. Jumlah pengamatan yang dilakukan sebanyak 5 kali, karena
waktu siklus lebih dari 2 menit Barnes, 1972. Pengukuran waktu dilakukan terhadap proses pembuatan worm screw press, roda lorry dan press cage.
Pengukuran waktu dilakukan untuk setiap stasiun kerja yang terdapat pada lantai produksi dengan menggunakan alat ukur stop watch. Pembagian stasiun kerja
berdasarkan elemen kerja pada proses pembuatan spare part pada PT. Asia Raya Foundry adalah sebagai berikut.
9. Stasiun kerja Pattern Pembuatan Mal Kayu
Elemen kerja adalah sebagai berikut: a.
Kayu triplek digambar sesuai ukuran desain. b.
Dipotong dengan mesin bensaw. c.
Dihaluskan dengan mesin planner. d.
Diratakan dengan mesin jointer e.
Potongan kayu delengketkan dengan lem f.
Mal didempul g.
Mal yang telah jadi dibawa ke stasiun kerja moulding pencetakan 10.
Stasiun kerja Moulding Pencetakan
Universitas Sumatera Utara
Elemen kerjanya adalah sebagai berikut: g.
Pasir dimasukkan kedalam mesin sand mixer dan mesin dihidupkan g.
Pembuatan cope and drug rongga cetakan h.
Perencanaan gaiting system saluran tuang i.
Pengerasan pasir hasil cetakan bantuan gas CO
2
j. Penggabungan cope and drug.
k. Dibawa kestasiun peleburan
11. Stasiun kerja Furnace Peleburan
Elemen kerjanya adalah sebagai berikut: a.
Besi-besi tua dimasukkan kedalam tanur b.
Tanur dihidupkan hingga besi mencair c.
Besi yang telah mencair dimasukkan kedalam ladle. d.
Logam cair dituang kedalam cetakan e.
Logam didinginkan
12. Stasiun kerja Fetling Pembongkaran.
Elemen kerjanya adalah sebagai berikut: c
Produk yang telah dingin dibongkar dengan sistem patah d
Pasir dipisahkan dengan produk e
Produk dibersihkan dari pasir dengan cara dipikul-pukul dan menggunakan alat tembak angin jack hammer
Universitas Sumatera Utara
f Setelah proses pembersihan kemudian dilakukan pemotongan scrap.
Pemotongan scrap dilakukan dengan menggunaakan las asetilen. g
Dibawa kestasiun kerja permesinan
13. Stasiun kerja Machining Permesinan
Elemen kerjanya adalah sebagai berikut: a.
Proses penggerindaan dengan mesin gerinda b.
Proses pembubutan dengan mesin bubut c.
Proses pembuatan spie dengan mesin milling frais. d.
Proses melubangi produk dengan mesin bor drilling e. Proses meratakan sisi dengan mesin skrap.
h. Proses mebuat gigi pada gear dengan mesin hobbing.
i. Proses penyambungan logam dengan mesin las
Produk yang diamati dalam penelitian ini yaitu worm screw press, roda lorry dan press cage. Proses permesinan yang dilalui produk worm screw
press, roda lorry dan press cage adalah sebagai berikut 1.
Worm screw press a.
Proses pada mesin grinda grinding b.
Proses pada mesin bubut lathe c.
Proses pada mesin freis milling d.
Proses pada mesin bor drilling 2.
Roda lorry a.
Proses pada mesin bubut lathe
Universitas Sumatera Utara
b. Proses pada mesin freis milling
c. Proses pada mesin bor drilling
3. Press cage
a. Proses pada mesin sekrap shaping
b. Proses pada mesin grinda grinding
c. Proses pada mesin las welding
14. Stasiun kerja Despatch painting dan expedisi
Elemen kerjanya adalah sebagai berikut: a.
Setelah selesai dari proses permesinan produk terlebih dahulu didempul gunanya untuk menutupi bagian yang sedikit berlubang.
b. Produk lalu di cat dengan menggunakan spray gun
c. Produk dikemas dan siap untuk dikirim.
Sebagai contoh waktu siklus untuk pembuatan produk worm screw press untuk setiap elemen kerja adalah sebagai berikut:
Tabel 5.1. Waktu Siklus Pembuatan Worm Screw Press setiap Elemen Kerja
Stasiun Kerja
Elemen Kerja Waktu
detik
Pattern Kayu triplek digambar sesuai ukuran desain.
389 Dipotong dengan mesin bensaw.
474 Dihaluskan dengan mesin planner.
1065 Diratakan dengan mesin jointer
860
Sumber: Hasil Pengamatan pada Bagian Produksi di PT. Asia Raya Foundry
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1. Waktu Siklus Pembuatan Worm Screw Press setiap Elemen Kerja Lanjutan
Stasiun Kerja
Elemen Kerja Waktu
detik
Potongan kayu delengketkan dengan lem 381
Mal didempul 450
Mal yang telah jadi dibawa ke stasiun kerja moulding pencetakan
10
Moulding Pasir dimasukkan kedalam mesin sand mixer dan mesin
dihidupkan 186
Pembuatan cope and drug rongga cetakan 965
Perencanaan gaiting system saluran tuang Pembuatan cope and drug rongga cetakan
251
Pengerasan pasir hasil cetakan bantuan gas CO
2
186 Penggabungan cope and drug.
303 Dibawa kestasiun peleburan
30
Furnace Besi-besi tua dimasukkan kedalam tanur
431 Tanur dihidupkan hingga besi mencair
3262 Besi yang telah mencair dimasukkan kedalam ladle.
163 Logam cair dituang kedalam cetakan
195 Logam didinginkan
2990
Fettling Produk yang telah dingin dibongkar dengan sistem patah
49 Pasir dipisahkan dengan produk
72 Produk dibersihkan dari pasir dengan cara dipikul-pukul
dan menggunakan alat tembak angin jack hammer 1321
Setelah proses
pembersihan kemudian
dilakukan pemotongan scrap. Pemotongan scrap dilakukan dengan
menggunaakan las asetilen. 380
Dibawa kestasiun kerja permesinan 10
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1. Waktu Siklus Pembuatan Worm Screw Press setiap Elemen Kerja Lanjutan
Stasiun Kerja
Elemen Kerja Waktu
detik
Machining Proses pada mesin grinda grinding
621 Proses pada mesin bubut lathe
6982 Proses pada mesin freis milling
6534 Proses pada mesin bor drilling
2717
Dispatch Setelah selesai dari proses permesinan produk terlebih
dahulu didempul gunanya untuk menutupi bagian yang sedikit berlubang.
257
Produk lalu di cat dengan menggunakan spray gun 1176
Produk dikemas dan siap untuk dikirim 171
Rekapitulasi waktu siklus pembuatan spare part Worm Screw Press, Roda Lorry dan Press Cage pada PT. Asia Raya Foundry yang diamati dapat dilihat
pada Tabel 5.2. sampai Tabel 5.4.
Tabel 5.2. Waktu Siklus Pembuatan Worm Screw Press
No. Siklus Waktu Siklus detik
SK-I SK-II
SK-III SK-IV
SK-V SK-VI
1 3629
1921 7041
1832 16854
1604 2
3509 1987
7078 1967
17661 1517
3 3567
1945 7114
1697 17520
1601 4
3591 1973
7163 1844
17186 1672
5 3681
1915 7196
1908 16729
1679
Sumber: Hasil Pengamatan pada Bagian Produksi di PT. Asia Raya Foundry
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3. Waktu Siklus Pembuatan Roda Lorry
No. Siklus Waktu Siklus detik
SK-I SK-II
SK-III SK-IV
SK-V SK-VI
1 2043
1484 6338
1102 7343
1043 2
2034 1405
6428 1161
7293 1134
3 2076
1278 6453
998 7494
1027 4
2103 1313
6354 1091
7377 1043
5 2089
1401 6562
1007 7399
1121
Sumber: Hasil Pengamatan pada Bagian Produksi di PT. Asia Raya Foundry
Tabel 5.4. Waktu Siklus Pembuatan Press Cage
No. Siklus Waktu Siklus detik
SK-I SK-II
SK-III SK-1V
SK-V SK-VI
1 3461
2172 7106
2538 15943
1821 2
3519 2141
7059 2574
15502 1992
3 3424
2256 7161
2412 16011
2094 4
3482 2169
7202 2427
15252 1819
5 3547
2117 7255
2636 14897
1864
Sumber: Hasil Pengamatan pada Bagian Produksi di PT. Asia Raya Foundry
Data pengamatan waktu siklus akan dilakukan pengujian keseragaman dan kecukupan data sebelum digunakan untuk menghitung waktu baku produksi.
5.1.2. Data Permintaan Produk