BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di lantai produksi PT. Asia Raya Foundry yang berlokasi di Jalan Sei Belumai no 118, Dusun I, Desa Dagang Gelambir, Tanjung
Morawa Km 16, Sumatera Utara. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari 2015 - selesai.
4.2. Jenis Penelitian
13
Ditinjau dari tujuan penelitian, penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian terapan applied research dikarenakan penelitian ini dilakukan untuk
pemecahan masalah nyata yang ada di pabrik yaitu masalah penumpukan bottleneck. Penelitian ini menunjukkan jawaban atas masalah penumpukan
bottleneck yaitu penambahan jam kerja lembur. Ditinjau dari metode penelitian, Penelitian dikategorikan sebagai
penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahiui nilai variabel mandiri atau lebih independen tanpa membuat perbandingan atau
menggabungkan antara variabel yang satu dengan yang lain Sugiyono : 2011. Oleh karena itu penelitian ini menggambarkan permasalahan berupa keadaan
lantai produksi secara sistematis dengan fakta-fakta yang tepat dan data yang saling berhubungan untuk mendapatkan solusi yang lebih baik.
13
Sinulingga, Sukaria. 2012. Metodologi Penelitian. USU Press. Medan. Hal. 27
Universitas Sumatera Utara
Ditinjau dari jenis data yang digunakan, penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif quantitative research dikarenakan penelitian ini menggunakan
populasi atau sampel tertentu dengan mamakai instrument pengumpulan data dan analisis yang bersifat kuantitatif.
4.3. Objek Penelitian
Objek penelitian yang diamati adalah proses produksi dan waktu siklus yang terjadi pada setiap stasiun kerja pada lantai produksi di PT. Asia Raya
Foundry.
4.4. Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang akan diamati dalam penelitian ini adalah : 1.
Waktu siklus stasiun kerja, yaitu waktu yang dibutuhkan oleh setiap stasiun kerja untuk menyelesaikan pekerjaannya.
2. Jumlah permintaan produk, yaitu banyaknya produk yang diminta oleh
konsumen dan dijadwalkan untuk diproduksi untuk setiap periode. 3.
Hari kerja, yaitu jumlah hari kerja dari para tenaga kerja pada lantai
produksi setiap periode.
4. Jam kerja, yaitu jam kerja yang tersedia bagi setiap mesin pada lantai
produksi. 5.
Shift kerja, yaitu shift kerja yang dilakukan perusahaan untuk melakukan proses pada lantai produksi.
Universitas Sumatera Utara
6. Jumlah mesin, yaitu banyaknya mesin yang terdapat pada stasiun kerja
tertentu. 7.
Faktor efisiensi, yaitu keadaan stasiun kerja tertentu mampu menggunakan kapasitas yang tersedia secara efisien.
8. Faktor utilisasi, yaitu kemampuan setiap stasiun kerja dalam
memanfaatkan kapasitas yang tersedia secara efektif. 9.
Kapasitas dibutuhkan, yaitu tingkat kemampuan suatu fasilitas untuk menghasilkan sejumlah produk yang ditentukan dalam periode tertentu.
10. Kapasitas tersedia, yaitu tingkat kemampuan yang tersedia dari suatu
fasilitas untuk menghasilkan sejumlah produk pada periode tertentu. 11.
Penumpukan bottleneck, yaitu jumlah penumpukan yang terjadi pada stasiun kerja tertentu.
4.5. Kerangka Konseptual Penelitian