Analisis Stasiun Kerja Bottleneck Analisis Utilisasi Stasiun Kerja

BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN

6.1. Analisis Hasil Penelitian

6.1.1. Analisis Stasiun Kerja Bottleneck

Nilai varians dihitung dengan mengurangkan CR dan CA. Apabila varians bernilai positif, maka dapat disimpulkan bahwa stasiun kerja merupakan stasiun kerja bottleneck. Demikian juga sebaliknya, apabila varians bernilai negatif, maka dapat disimpulkan bahwa stasiun kerja merupakan stasiun kerja non-bottleneck. Hasil rough-cut capacity planning RCCP yang menunjukkan adanya stasiun kerja bottleneck dapat dilihat pada Tabel 6.1. dan Gambar 6.1. Tabel 6.1. RCCP Stasiun Kerja Bottleneck Tahun 2015 WC Bulan Capacity Requirement jam Capacity Available jam Varians Beban Keterangan V Januari 2047,2 1885,6 161,6 108,57 Bottleneck Februari 2056 1885,6 170,4 109,04 Bottleneck Maret 2126,2 1964,2 162,0 108,25 Bottleneck April 2205,2 1964,2 241,0 112,27 Bottleneck Mei 2163,5 1807 356,5 119,73 Bottleneck Juni 2184,5 1964,2 220,3 111,22 Bottleneck Juli 2242 1964,2 277,8 114,14 Bottleneck Agustus 2332,6 2042,7 289,9 114,19 Bottleneck September 2305,9 2042,7 263,2 112,88 Bottleneck Oktober 2326,2 2042,7 283,5 113,88 Bottleneck November 2394,4 1964,2 430,2 121,90 Bottleneck Desember 2481,1 2042,7 438,4 121,46 Bottleneck Universitas Sumatera Utara Gambar 6.1. Grafik Perbandingan Capacity Requirement dan Capacity Available Pada Stasiun Kerja Bottleneck Dari Gambar 6.1. dapat diketahui bahwa capacity requirement melewati batas capacity available yang artinya stasiun kerja machining SK-V adalah stasiun kerja bottleneck, stasiun kerja machining SK-V merupakan mata rantai terlemah dalam aliran produksi. Pada stasiun kerja ini terjadi penumpukan WIP rata-rata sebesar 19,7 unit bulan. Dengan theory of constraints TOC, stasiun kerja bottleneck akan dioptimalkan sehingga dapat melancarkan aliran produksi secara keseluruhan dengan cara melakukan penambah jam kerja lembur pada perusahaan. Universitas Sumatera Utara

6.1.2. Analisis Utilisasi Stasiun Kerja

Berdasarkan hasil perhitungan beban yang dapat dilihat pada Tabel 5.29. diketahui bahwa stasiun kerja I, II, III, IV dan VI, nilai utilisasi lebih kecil dari 100. Hal ini menunjukkan bahwa stasiun kerja tersebut tidak kekurangan waktu untuk menyelesaikan produk atau dengan kata lain, kapasitas tersedia capacity available mampu memenuhi kapsitas yang dibutuhkan capacity requirement. Sedangkan untuk stasiun kerja V nilai beban melebihi 100 . Hal ini menunjukkan bahwa stasiun kerja tersebut kekurangan waktu untuk menyelesain produk atau dengan kata lain, kapasitas tersedia capacity available tidak mampu memenuhi kapsitas yang dibutuhkan capacity requirement. Nilai beban yang paling kecil adalah pada stasiun kerja VI pada bulan Januari yaitu sebesar 69,04 dan nilai beban yang paling besar adalah pada stasiun kerja V pada bulan November yaitu sebesar 121,9 .

6.1.3. Analisis Penentuan Jam Kerja Lembur