Uji Kecukupan Data Perhitungan Waktu Baku

Tabel 5.7. Hasil Uji Keseragaman Data Lanjutan Produk Stasiun Kerja s BKA BKB Keterangan IV 1071,8 68,7074 1206,47 937,134 Data seragam V 7381,2 74,661 7527,5 7234,9 Data seragam VI 1073,6 49,848 1171,3 975,9 Data seragam Press Cage I 3486,6 48,201 3581,1 3392,1 Data seragam II 2171 52,55 2274 2068 Data seragam III 7156,6 77,2159 7307,94 7005,26 Data seragam IV 2517,4 96,145 2705,8 2329 Data seragam V 15521 469,117 16440,5 14601,5 Data seragam VI 1918 121,014 2155,19 1680,81 Data seragam Berdasarkan Tabel 5.7. dapat dilihat bahwa nilai berada diantara nilai BKA dan BKB sehingga data tersebut masih berada di dalam batas kewajaran in control, maka data sudah seragam. Grafik uji keseragaman data dapat dilihat pada lampiran.

5.2.2. Uji Kecukupan Data

Uji kecukupan data dilakukan untuk melihat apakah data yang telah diperoleh dari pengamatan mencukupi untuk dilakukan perhitungan atau tidak. Salah satu contoh yang disajikan untuk perhitungan uji kecukupan adalah data pengukuran waktu worm screw press pada stasiun kerja I. Uji kecukupan ini digunakan tingkat kepercayaan 95 dimana nilai k = 1,96 dan tingkat keyakinan 5 dimana nilai s = 0,05. Universitas Sumatera Utara = 0,398 Karena nilai Nā€™ N, yaitu 0,398 5, maka data pengamatan telah mencukupi. Rekapitulasi hasil uji kecukupan data pada produk worm screw press, roda lorry dan press cage dapat dilihat pada Tabel 5.8. Tabel 5.8. Hasil Uji Kecukupan Data Produk Stasiun Kerja Nā€™ N Keterangan Worm Screw Press I 0,398 5 Data cukup II 0,321 Data cukup III 0,094 Data cukup IV 3,667 Data cukup V 0,682 Data cukup VI 2,035 Data cukup Roda Lorry I 0,251 5 Data cukup II 4,333 Data cukup III 0,239 Data cukup IV 4,951 Data cukup V 0,125 Data cukup VI 2,650 Data cukup Press Cage I 0,234 5 Data cukup II 0,720 Data cukup III 0,143 Data cukup IV 1,793 Data cukup V 1,123 Data cukup VI 4,893 Data cukup Universitas Sumatera Utara

5.2.3. Perhitungan Waktu Baku

Dalam menghitung waktu baku setiap stasiun kerja, diperhitungkan nilai rating factor dari operator yang diamati dan allowance yang diberikan kepada operator tersebut. Salah satu contoh untuk perhitungan rating factor dan allowance operator worm screw press dapat dilihat pada Tabel 5.9. dan Tabel 5.10. Tabel 5.9. Rating Factor Operator Worm Screw Press pada Setiap Stasiun Kerja Stasiun Kerja Operator Faktor Kelas Lambang Nilai Total Rating Factor I 1 Keterampilan Good C1 0,06 0,09 1,09 Usaha Good C2 0,02 Kondisi Kerja Average D Konsistensi Good C 0,01 II 1 Keterampilan Good C1 0,06 0,11 1,11 Usaha Good C1 0,05 Kondisi Kerja Average D Konsistensi Average D III 1 Keterampilan Good C2 0,03 0,00 1 Usaha Good C2 0,02 Kondisi Kerja Fair E -0,03 Konsistensi Fair E -0,02 IV 1 Keterampilan Good C1 0,06 Usaha Good C1 0,05 0,12 1,12 Kondisi Kerja Average D Konsistensi Good C 0,01 V 1 Keterampilan Good C1 0,06 0,11 1,11 Usaha Good C1 0,05 Kondisi Kerja Average D Konsistensi Average D Universitas Sumatera Utara Tabel 5.9. Rating Factor Operator Worm Screw Press pada Setiap Stasiun Kerja Lanjutan Stasiun Kerja Operator Faktor Kelas Lambang Nilai Total Rating Factor 2 Keterampilan Good C1 0,06 0,08 1,08 Usaha Good C2 0,02 Kondisi Kerja Average D Konsistensi Average D 3 Keterampilan Excellent B2 0,08 0,1 1,1 Usaha Good C2 0,02 Kondisi Kerja Average D Konsistensi Average D 4 Keterampilan Excellent B2 0,08 0,13 1,13 Usaha Good C1 0,05 Kondisi Kerja Average D Konsistensi Average D VI 1 Keterampilan Excellent B2 0,08 0,1 1,1 Usaha Good C2 0,02 Kondisi Kerja Average D Konsistensi Average D Universitas Sumatera Utara Tabel 5.10. Allowance Operator pada Setiap Stasiun Kerja Stasiun Kerja Operator Faktor Kondisi Pekerja Nilai Total I 1 Kebutuhan Pribadi Pria 0,5 10 Tenaga yang Dikeluarkan Ringan 7,5 Sikap Kerja Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan Kerja Agak terbatas Kelelahan Mata Pandangan yang terputus- putus Keadaan Temperatur Normal Keadaan Atmosfer cukup Keadaan Lingkungan Siklus kerja berulang-ulang antara 0-5 detik 1 II 1 Kebutuhan Pribadi Wanita 2 10,5 Tenaga yang Dikeluarkan Ringan 7,5 Sikap Kerja Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan Kerja Agak terbatas Kelelahan Mata Pandangan yang terputus- putus Keadaan Temperatur Normal Keadaan Atmosfer Cukup Keadaan Lingkungan Siklus kerja berulang-ulang antara 5-10 detik III 1 Kebutuhan Pribadi Pria 0,5 14 Tenaga yang Dikeluarkan Ringan 7,5 Sikap Kerja Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan Kerja Agak terbatas Kelelahan Mata Pandangan yang terputus- putus Keadaan Temperatur Tinggi 5 Keadaan Atmosfer cukup Keadaan Lingkungan Sangat bising Universitas Sumatera Utara Tabel 5.10. Allowance Operator pada Setiap Stasiun Kerja Lanjutan Stasiun Kerja Operator Faktor Kondisi Pekerja Nilai Total IV 1 Kebutuhan Pribadi Wanita 2 10,5 Tenaga yang Dikeluarkan Ringan 7,5 Sikap Kerja Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan Kerja Normal Kelelahan Mata Pandangan yang terputus- putus Keadaan Temperatur Normal Keadaan Atmosfer cukup Keadaan Lingkungan Sangat bising V 1 Kebutuhan Pribadi Pria 2 11,5 Tenaga yang Dikeluarkan Ringan 7,5 Sikap Kerja Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan Kerja Normal Kelelahan Mata Pandangan yang terputus- putus Keadaan Temperatur Normal Keadaan Atmosfer Cukup Keadaan Lingkungan Sangat bising 1 2 Kebutuhan Pribadi Pria 2 11,5 Tenaga yang Dikeluarkan Ringan 7,5 Sikap Kerja Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan Kerja Normal Kelelahan Mata Pandangan yang terputus- putus Keadaan Temperatur Normal Keadaan Atmosfer Cukup Keadaan Lingkungan Sangat bising 1 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.10. Allowance Operator pada Setiap Stasiun Kerja Lanjutan Stasiun Kerja Operator Faktor Kondisi Pekerja Nilai Total 3 Kebutuhan Pribadi Pria 2 11,5 Tenaga yang Dikeluarkan Ringan 7,5 Sikap Kerja Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan Kerja Normal Kelelahan Mata Pandangan yang terputus- putus Keadaan Temperatur Normal Keadaan Atmosfer Cukup Keadaan Lingkungan Sangat bising 1 4 Kebutuhan Pribadi Pria 2 11,5 Tenaga yang Dikeluarkan Ringan 7,5 Sikap Kerja Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan Kerja Normal Kelelahan Mata Pandangan yang terputus- putus Keadaan Temperatur Normal Keadaan Atmosfer Cukup Keadaan Lingkungan Sangat bising 1 VI 1 Kebutuhan Pribadi Wanita 2 9 Tenaga yang Dikeluarkan sangat ringan 6 Sikap Kerja Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan Kerja Normal Kelelahan Mata Pandangan yang terputus- putus Keadaan Temperatur Normal Keadaan Atmosfer cukup Keadaan Lingkungan Siklus berulang antara ā€“ 5 detik Universitas Sumatera Utara Salah satu contoh yang disajikan untuk menghitung waktu baku adalah untuk waktu baku produk worm screw press stasiun kerja I. = 3595 1,09 = 4354,429 Rekapitulasi hasil perhitungan waktu baku dari pembuatan produk worm screw press, roda lorry dan press cage dapat dilihat pada Tabel 5.11. Tabel 5.11. Waktu Baku untuk Setiap Produk pada Setiap Stasiun Kerja Produk Stasiun Kerja Waktu Baku detik Worm Screw Press I 4354,429 II 2416,203 III 8277,209 IV 2314,583 V 21383,403 VI 1951,714 Roda Lorry I 2482,800 II 1737,549 III 7473,256 IV 1341,247 V 9395,851 VI 1309,556 Press Cage I 4222,660 II 2668,268 III 8321,628 IV 3178,393 V 19317,672 VI 2297,385 Universitas Sumatera Utara 5.2.4. Peramalan Permintaan 5.2.4.1.Peramalan Jumlah Permintaan Produk Bulan Januari 2015