Selain pengalaman tersebut, penelitian ini juga mengungkapkan dampak perilaku
caring
dan hambatan yang dialami mahasiswa profesi ners dalam menerapkan perilaku
caring.
3.5. Dampak Perilaku
Caring
Berdasarkan hasil analisa data didapat 5 dampak perilaku
caring
. Empat dampak perilaku
caring
tersebut adalah 1 mahasiswa profesi ners mengalami kepuasan batin, 2 mahasiswa profesi ners merasa senang, 3 pasien merasa
nyaman, 4 pasien sembuh, 5 pengetahuan pasien bertambah.
1. Mahasiswa profesi ners mengalami kepuasan batin
Perilaku
caring
yang dilakukan mahasiswa profesi ners memiliki banyak dampak kepada mereka. Dampak perilaku
caring
yang dirasakan partisipan pada penelitian ini antara lain mahasiswa profesi ners mengalami kepuasan batin.
Kepuasan batin disini dimaksudkan partisipan dengan partisipan merasa puas sudah memberikan pelayanan yang baik kepada pasien, dapat merubah persepsi
keluarga tentang perawat dan dapat membina hubungan yang baik antara mahasiswa profesi ners dan pasien.
a. Puas sudah memberikan pelayanan yang baik kepada pasien
Partisipan pada penelitian ini merasakan kepuasan tersendiri setelah mereka menerapkan perilaku caring kepada pasien. Partisipan merasa puas karena
telah memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien. Hal ini sesuai dengan pernyataan dibawah ini:
Universitas Sumatera Utara
“Efek dari caring itu sendiri yang pertama itu kita merasa puas
dengan apa yang kita lakukan. Jadi ketika pasien merasa nyaman dengan tindakan kita kan ada kepuasan tersendiri bagi
kita. Oh ini memang perawat ini memang bagus untuk kita”
Partisipan 1
“Terus puas lah namanya juga kita kan kita juga kerja
dipelayanan. Disitu kita berarti, kita bisa berperan sebagai melayani mereka gitu, jadi tujuan dan peran kita sebagai
perawat itu tercapai. Untuk di step ini dianggap udah berhasil
lah”
Partisipan 5
“Kayak kemarin kakak punya pasien kelolaan kan. Itu yang dari
kami udah sebulan disitu, dia ga pernah dimandiin, ga pernah di apa-apain, pasien luka bakar. Abis itu, kami ajarkan gimana
cara mandi dan segala macam, alhamdulillah ga sengaja ngeliat gitu, anaknya mandiin mamaknya pagi-pagi, gitu. Ada
aja kepuasannya gitu, berhasil loh ngasi informasi kayak gini
itu berhasil dilakuin”
Partisipan 7
b. Dapat merubah persepsi keluarga pasien pada perawat
Partisipan menjelaskan beberapa pasien yang mereka rawat mengatakan bahwa perawat sekarang ramah-ramah ketika merawat pasien. Hal ini sesuai
dengan pernyataan partisipan: “Malah ada pengalaman kakak, ada keluarga gitu kan, kan
baru datang gitu kan. nah ketika kakak masuk gitu kan mau melakukan pengkajian, biasa kan kalau misalnya pasien baru
itu pasti dilakukan pengkajian kan. Nah ketika kakak datang apa yang dibilang merek
a..”Perawat sekarang sudah berubah
ya? Sekarang udah ramah-
ramah”gitu kan.. udah berubah.. jadi selama ini mereka berfikir perawat itu jutek”
Partisipan 1
“Jadi selama ini mereka berfikir perawat jutek Tapi ketika
kakak sendiri yang mengalami pengalaman itu, mereka berubah persepsi mereka kalau perawat itu sekarang itu udah ramah,
udah peduli sama pasiennya, apa yang dikeluhkan pasiennya itu
mereka sudah ada”
Partisipan 1
Universitas Sumatera Utara
“Kemudian kalau kita caring sama pasien, orang itu pun respon
ke kita juga baik, dan juga bisa kita merubah image negatif dari masyarakat yang bilang kalau perawat itu pembantu dokter,
padahal kita itu bukan pembantu dokter kita itu mitra”
Partisipan 4
c. Dapat membina hubungan yang baik antara mahasiswa profesi ners
dengan pasien Empat dari sepuluh partisipan menjelaskan dengan diterapkannya perilaku
caring
kepada pasien membuat hubungan partisipan sebagai mahasiswa profesi ners dengan pasien menjadi lebih baik. Hubungan yang baik ini dicontohkan
dengan partisipan dan pasien saling menganggap mereka keluarga, sehingga ketika merawat pasien partisipan merawatnya dengan sungguh-sungguh. Berikut
pernyataan partisipan: “Ya mereka juga lebih apa ya, menganggap jadi kayak keluarga
juga. Jadi itu ada manfaat juga bagi kakak, beda loh rasanya
kalau udah kaya gitu”
Partisipan 7
“Atau mau pulang pun kita pamit kan kadang udah malam nih, dinas sore, kan pulang jam malam nih, jadi “Pak pulang ya pak
ya”. “Ohya, pulang ya, hati
-hati dijalan y
a nak ya”, jadi ada
terasa..karena keluarga jauh jadi kangen keluarga juga
jadinya”
Partisipan 9
“Ya jadi kayak keluarga sih sama mereka yang kakak rasakan,
bahkan sering-sering juga cerita sama kakek itu kayak mana setelah pulang dari rumah sakit, kayak mana seharusnya
perawatannya di rumah. Kayak gitu sih”
Partisipan 10
Universitas Sumatera Utara
2. Mahasiswa profesi ners merasa senang
Beberapa partisipan pada penelitian ini merasakan adanya rasa senang pada diri mereka setelah menerapkan perilaku
caring
pada pasien. Kesenangan yang dirasakan partisipan pada penelitian ini dikarenakan setelah menerapkan
perilaku
caring
pada pasien, partisipan dikenal dengan pasien, dicari-cari pasien jika tidak ada diruangan dan diberikan sesuatu sebagai ucapan terima kasih.
a. Dikenal dengan pasien
Enam dari sepuluh partisipan mengatakan perilaku
caring
yang sudah mereka terapkan kepada pasien membuat mereka dikenal dengan pasien. Pasien
mampu mengingat nama partisipan walaupun pasien ataupun partisipan tidak berada diruang rawat yang sama lagi. Hal ini sesuai dengan pernyataan partisipan
berikut: “Terus mereka jadi kenal sama kakak. Karena kan dari awal
tadi kan kita sudah bina trust, kita juga setiap tindakan kita juga
memperkenalkan diri, jadi mereka juga kenal nama kita”
Partisipan 8
“Itulah kalau misalnya kita dekat, mereka pun tau nama kita,
walaupun kan kadang walaupun kita udah memperkenalkan ini, perkenalkan saya perawat desnalia, kadang orang itu lupa kan
tapi kadang kalau udah dekat dia tahu itu”
Partisipan 9
“Mereka jadi
lebih kenal, seperti keluarga ketika kita masuk
ruangan itu, “Eh udah datang”, kayak gitu kan..”Sini
-sini,
inilah tengok hari ini Ibu kayak gini gini gini”
Partisipan 10
Universitas Sumatera Utara
b. Dicari-cari pasien jika tidak ada di ruangan
Perilaku
caring
juga dapat membuat partisipan dicari-cari pasien jika tidak ada diruangan. Partisipan menjelaskan pasien sering mencari partisipan ketika
pasien memerlukan bantuan padahal diruangan tersebut ada perawat yang lain. Hal ini sesuai dengan pernyataan dibawah ini:
“Karna awalnya kita uda kenalan sama mereka. “mana perawat yang ini kok ga nampak ya?” Nah ketika nanti kita
dinas sore.. “Ooo tadi ibu cari
-
cari ini perawatnya” katanya kayak gitu kan,. “Oiya ibu nyari
-nyari ya Bu? Oiya saya dinas
sore”.. kakak bilang kayak gitu. “Oiya t
adi saya ada perlu tapi tengok ni perawat-perawat disini ga peduli sama saya makanya
saya mau minta tolong kamu” katanya kayak gitu.. Pasti dicari sama pasien kita”
Partisipan 1
“Memang mereka yang katakan, bahkan kalau untuk keluhan
pasien itu terkadang bagi kita itu bukan keluhan yang harus kita yang datang, tapi dia mencari kita itu terlihat bahwa..kadang
datang ke nurse station, “ada perawat cici?”, padahal banyak
perawat-perawat yang lain tapi dia mencari kita, itu bisa kita nilai
Partisipan 8
“Bahkan kan fin, karena sangking dekatnya aku sama pasien
ini, kalau pun aku ga dinas diruangan itu tadi, tapi tetap dicarinya, mana yang boru simamora itu? Ga dinas disini lagi.
Jadi kawankulah yang bilang, “Ides kau dicari nih sama keluarga pasien ini”
Partisipan 9
c. Diberikan sesuatu dari pasien sebagai ucapan terima kasih
Berdasarkan hasil wawancara ada beberapa partisipan mengatakan bahwa pasien pernah memberikan sesuatu kepada mereka sebagai bentuk ucapan terima
kasih. Bentuk ucapan terima kasih yang pernah diberikan pasien kepada partisipan
Universitas Sumatera Utara
salah satunya adalah diberikan makanan maupun didoakan untuk menjadi lebih baik lagi. Hal ini sesuai dengan pernyataan partisipan:
“Apa yang sudah kita lakukan sama dia, dan menurut dia
nyaman, kita nanti akan diberikan sesuatu hal gitu, misalnya
dikasih roti, dikasih makanan”
Partisipan 1
“Iya kayak makanan,”Ayoklah makan”, ga mau kami kan, kalau
udah kami tolak, ga mau, pasien atau keluarga pasien kadang
bilang “Ih kok gitu, kalau ga mau berarti ga ikhlas lah ya” Yaudah, terpaksa kami makan”
Partisipan 4
“Yang ketiga ucapan terima kasih. Kayak kemarin penkes
personal hygiene, itu keluarga semua senang banget, sekamar itu kakak lakukan personal hygiene mandi, gosok gigi, oral
hygiene, kan banyak.. 3 pasie
n bedrest. “Makasih ya”, sampai opung itu didoakannya kami..”Ngumpul dulu muda
-
mudi”, ngumpul lah kami kan, “Kudoakan kalian semua menjadi
sukses”. Kayak mana ya jadi dekat gitu, jadi mereka.. bukan bahkan terima kasih lagi sampai doa”
Partisipan 5
3. Pasien merasa nyaman
Perilaku
caring
yang dilakukan mahasiswa profesi juga berdampak pada pasien. Hasil analisa data pada penelitian ini didapatkan salah satu dampak yang
dirasakan pasien setelah diterapkannya perilaku
caring
adalah pasien merasa nyaman. Pasien merasa nyaman dengan mahasiswa profesi ners dicontohkan
partisipan dengan pasien hanya mau dirawat dengan mahasiswa profesi ners, pasien menjadi percaya dengan mahasiswa profesi ners, pasien merasa
diperhatikan dan pasien menjadi lebih terbuka dengan mahasiswa profesi ners.
Universitas Sumatera Utara
a. Pasien hanya mau dirawat dengan mahasiswa profesi ners
Delapan dari sepuluh partisipan mengatakan pasien menjadi lebih nyaman kepada mereka setelah diterapkannya perilaku
caring
. Pasien merasa nyaman dengan partisipan ditunjukkan dengan pasien hanya mau dirawat dengan
partisipan saja bukan dengan mahasiswa profesi ners yang lain. Hal ini sesuai dengan pernyataan partisipan:
“Mereka juga merasa nyaman, sangat nyaman, karena kan
me
reka merasa “si ini yang merawat aku” bukannya ”siapa sih perawat tadi yang itu”
Partisipan 5
“Ada sih pasien merasa nyaman, ada juga sampai pasien ga
mau pulang, disini perawatnya baik-baik, ada yang kayak gitu
juga jadinya”
Partisipan 7
“Mungkin salah satu manfaatnya pasien akan dekat dengan
kita. Dari cara dia bicara, dari cara dia mau menceritakan keluh kesahnya disitu bisa saya katakan mereka lebih dekat
dengan kita. Lalu ya pasien pasti merasa lebih nyaman dengan
kita”
Partisipan 8
b. Pasien menjadi percaya dengan mahasiswa profesi ners
Berdasarkan hasil wawancara kepada partisipan setelah diterapkan perilaku
caring
pada pasien, pasien menjadi percaya dengan partisipan. Dengan perilaku
caring
yang diawali dengan bina
trust
kepada pasien, pasien akhirnya menjadi percaya dengan partisipan. Pasien menjadi lebih percaya kepada
mahasiswa profesi ners untuk melakukan tindakan keperawatan kepada mereka. Hal ini sesuai dengan pernyataan berikut:
“Dia pasti percaya sama kita, “Sus, tolong tengokin..”, kayak
semalam kan kakak ditaruh dikamar 20 sementara dia,, biasa
Universitas Sumatera Utara
kakak dikamar 2, semalam yang dicari bukan orang yang lain tapi langsung ke kakak karena udah sering sama dia. Keluarga
bilang gini, “Sus tolong tengokin lah anak saya,
kayaknya
demam”, dia maunya ke kakak karna udah sering disana kan
jadi dia kalau apa-
apa pasti bilang sama kita”
Partisipan 4
“Percaya disini misalkan dalam melakukan tindakan
keperawatan mereka lebih percaya kita yang mengerjakan. Dan kita jadi tempat bertanya mereka. Dari situ kan peran kita
sebagai perawat juga sebagai edukator kan, jadi itu sejalan
semuanya bisa dikerjakan”
Partisipan 10
c. Pasien merasa diperhatikan
Empat dari sepuluh partisipan mengatakan bahwa pasien merasa diperhatikan setelah partisipan menerapkan perilaku
caring
kepada mereka. Salah satu partisipan menjelaskan ada pasien yang mengatakan bahwa mereka
sebelumnya tidak ada ditanya-tanya sebelumnya sehingga sekarang pasien merasa diperhatikan setelah dilakukan perilaku
caring.
Berikut pernyataan partisipan: “Manfaat buat pasiennya mereka merasa lebih diperhatikan
dari sebelumnya. Sering mereka bilangnya, “Sebelum ada kalian kami ga pernah diperhatikan, kami ga pernah ditanya”
Partisipan 4
“Mereka mengerti, bahkan ada yang bilang, “Selama ini kami ga pernah dijelasin kayak gitu”
Partisipan 7
“Jadi kalau kita caring, kita menjelaskan dengan mantap penjelasan kita, mereka merasakan mereka diperhatikan”
Partisipan 10
d. Pasien menjadi lebih terbuka dengan mahasiwa profesi ners
Berdasarkan hasil wawancara dengan partisipan, enam dari sepuluh partisipan mengatakan ketika mereka sudah menerapkan perilaku
caring
kepada
Universitas Sumatera Utara
pasien, akhirnya pasien menjadi lebih terbuka dengan partisipan. Pasien menjadi terbuka dengan partisipan untuk menceritakan keluhan penyakitnya. Hal ini sesuai
dengan pernyataan partisipan berikut: “Secara tidak langsung mereka bersikap terbuka sama kita. Apa
yang mereka keluhkan, kayak mana keluarga mereka, mereka
pasti menceritakan sama kita”
Partisipan 1
“Se
lain itu palingan pasien merasa lebih terbuka dengan saya. Apapun keluhan mereka, mereka langsung menyampaikan,
apapun yang..masalah
yang mereka
hadapi, mereka
menceritakannya ke saya”
Partisipan 6
“Ya jadi ya mereka akhirnya bercerita dengan keluh
kesah mereka tentang penyakit dari yang di derita ataupun bagaimana
pengalaman mereka selama di rumah sakit ini, jadi mereka pun
terbuka, gitu sih”
Partisipan 9
4. Pasien sembuh
Beberapa partisipan pada penelitian ini mengatakan dengan diterapkan perilaku
caring
maka dapat mempercepat proses penyembuhan pasien dan pasien menjadi lebih semangat menghadapi penyakitnya.
a. Mempercepat proses penyembuhan pasien
Perilaku
caring
yang sudah partisipan terapkan kepada pasien dapat mempercepat proses penyembuhan pasien. Pasien menjadi cepat sembuh karena
respon yang diberikan partisipan kepada pasien positif. Hal ini sesuai dengan pernyataan dibawah ini:
“Manfaat yang lain ya karena kita caring misalnya pasiennya
resiko infeksi, karna kita sering observasi dan penatalaksaan infeksi dia lebih ini..lebih cepat lah proses penyembuhannya
dari pada yang sebelumnya Partisipan 4
Universitas Sumatera Utara
“Itu juga bisa mempercepat dia sembuh, karena respon
-respon
yang kita kasih positif”
Partisipan 8
“Tetap .. itu komunikasi
yang menyembuhkan, membuat para pasien itu merasa nyaman, terus seolah-olah komunikasi itu
bisa menyembuhkan dia”
Partisipan 10
b. Pasien menjadi lebih semangat
Setelah partisipan sebagai mahasiswa profesi ners menerapkan perilaku
caring
kepada pasien, pasien menjadi lebih semangat menjalani proses penyakitnya selama di rumah sakit. Beberapa partisipan juga menjelaskan bahwa
pasien menjadi lebih semangat ketika partisipan memberikan tindakan seperti penyuluhan kepada pasien dan keluarga. Hal ini sesuai dengan pernyataan
dibawah ini: “Kalau kita caring misalnya, “Bu kami mau memberikan
penyuluhan, Ibu mau?”. “Oh yaudah”, orang itu pun semangat
dengar kita penyuluhan. Jadi ada manfaatnya juga selain kita merawat kita juga bisa memberikan edukasi kepada pasien dan
juga keluarga pasien”
Partisipan 4
“Mereka senang dikasih informasi kayak gitu. Selama ini
mereka ga tau, mereka jadi tau. Jadi besoknya itu mereka jadi
semangat buat ngelakuinnya”
Partisipan 7
“Maksudnya mereka jadi semangat sih menghadapi penyakitnya
gitu kan. Misalnya ketika pasien menghadapi sakit yang seperti itu dengan adanya support system, dengan adanya perawat
yang caring itu dan keluarga yang mendampinginya dia akan apa ya.. kopingnya jadi adaptif. Justru tidak membuat dia down,
dan dia akan terus berjuang melawan sakitnya karna kan dengan penjelasan yang terapeutik juga kan dari perawat itu
sangat membantu sih dek”
Partisipan 10
Universitas Sumatera Utara
5. Pengetahuan pasien bertambah
Dua dari sepuluh partisipan mengatakan ketika mereka sudah menerapkan perilaku
caring
pada pasien salah satu dampak yang partisipan rasakan adalah pengetahuan pasien bertambah. Dengan partisipan berperilaku
caring
pada pasien, pasien sudah mampu mengatasi keluhan yang mereka rasakan dengan
pengetahuan yang telah diberikan partisipan. Hal ini sesuai dengan pernyataan berikut:
“Mereka dapat lebih menambah pengetahuan mereka juga, bagaimana mengatasi keluhan yang mereka keluhkan”
Partisipan 6
“Kadang ada dia bilang,”Oh kayak gitu ya Suster”, dia dapat
pengetahuan baru karena banyak pasien dan keluarga pasien
kurang pengetahuan dek”
Partisipan 10
3.6. Hambatan Mahasiswa Profesi Ners dalam Menerapkan Perilaku