Wawancara dilakukan sekitar 60 menit. Pada penelitian ini, 6 partisipan dilakukan wawancara dengan 1 kali pertemuan dan 4 partisipan lainnya dilakukan
wawancara dengan 2 kali pertemuan dikarenakan masih ada hal-hal yang kurang jelas menurut peneliti yang perlu ditanyakan kembali kepada partisipan. Peneliti
menggunakan panduan wawancara yang telah dibuat untuk memandu peneliti dalam mengumpulkan informasi. Kemudian peneliti melanjutkan mengajukan
berbagai pertanyaan dengan menggunakan teknik
probing.
Peneliti menggunakan alat perekam
untuk merekam wawancara. Langkah selanjutnya adalah peneliti membuat transkrip hasil wawancara
setiap kali selesai wawancara. Peneliti mengelompokan data dan menguraikan data kedalam bentuk narasi kedalam bentuk tema, sub tema dan kategori yang
utama. Kemudian peneliti membahas ulang hasil penelitian sesuai dengan analisa data yang telah dilakukan. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan kepada
sepuluh partisipan.
7. Analisa Data
Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara dan dokumentasi dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain Polit Beck, 2012.
Universitas Sumatera Utara
Proses analisa data dilakukan segera setelah selesai setiap satu proses wawancara, yaitu bersamaan dengan dibuatnya transkrip wawancara, kemudian
transkrip tersebut dibaca berulang kali atau dilakukan seleksi data satu persatu kata perkata. Peneliti menggunakan metode Colaizzi 1978, dalam Polit Beck,
2012 dalam menganalisa data karena metode ini memberikan langkah-langkah yang jelas, sistematis, rinci dan sederhana. Ini adalah salah satu metode yang
umum untuk analisa data yang direkomendasikan untuk studi fenomenologi. Proses analisa data dalam penelitian ini meliputi:
1. Membaca semua transkrip wawancara untuk mendapatkan perasaan
partisipan. Dalam hal ini, peneliti membaca semua transkrip dan juga mendengarkan alat perekam beberapa waktu untuk mendapatkan rasa keakraban
terhadap makna ekspresi dan untuk kepekaan peneliti terhadap cara setiap partisipan berbicara.
2. Meninjau setiap transkrip dan menarik pernyataan yang signifikan. Dalam
langkah ini, frase dan kalimat signifikan yang menyinggung tentang pengalaman mahasiswa profesi ners Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dalam
menerapakan perilaku
caring
pada pasien di Rumah Sakit Pendidikan Kota Medan.
3. Menguraikan arti dari setiap pernyataan yang signifikan. Dalam langkah
ini pernyataan yang signifikan dipelajari untuk diambil pengertiannya. 4.
Mengelompokkan makna-makna tersebut ke dalam kelompok-kelompok tema. Dalam langkah ini, peneliti mengidentifikasi tema dari makna yang
diformulasikan kedalam kelompok sub tema dan kategori.
Universitas Sumatera Utara
5. Mengintegrasikan hasil kedalam bentuk deskripsi. Dalam analisis ini,
deskripsi mendalam tentang pengalaman mahasiswa profesi ners Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dalam menerapkan perilaku
caring
pada pasien di Rumah Sakit Pendidikan Kota Medan diperoleh, yaitu integrasi narasi
dari semua tema, sub tema dan kategori. 6.
Memformulasikan deskripsi lengkap dari fenomena yang diteliti sebagai identifikasi pernyataan setegas mungkin.
7. Memvalidasi apa yang telah ditemukan kepada partisipan sebagai tahap
validasi akhir. Dalam langkah ini peneliti memvalidasi hasil matriks tema yang didapat kepada perwakilan partisipan sebanyak 5 orang. Dari hasil validasi,
partisipan menyatakan hasil yang didapat pada penelitian ini sudah sesuai dengan apa yang dimaksud oleh partisipan.
8. Tingkat Kepercayaan Data