Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model Uji Heteroskedastisitas

3.6.1.2 Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen. Sebuah persamaan regresi dikatakan baik apabila persamaan tersebut memiliki variabel independen yang saling tidak berkorelasi. Semakin rendah korelasi antar variabel independen maka persamaan tersebut akan semakin baik. Uji ini harus dilakukan bila kita ingin mendapatkan hasil yang baik dan menggunakan persamaan regresi tersebut sebagai penduga estimator. Cara mendeteksi adanya gejala multikolinearitas adalah dengan menggunakan metode Varian Inflation Factor VIF. Metdoe VIF dilakukan dengan melihat : 1. VIF atau CI 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinearitas. 2. VIF atau CI 5 maka tidak terdapat persoalan multikolinearitas. 3. Tolerance 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinearitas. 4. Tolerance 0,1 maka tidak terdapat persoalan multikolinearitas.

3.6.1.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi tidak terjadi kesamaan regresi, terjadi ketidaksamaan Universitas Sumatera Utara varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain Situmorang dan Lufti 2012:108. Jika varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari heteroskedastisitas. Ada dua cara untuk mendeteksi keberadaaan heteroskedastisitas, yaitu metode informal dan metode formal. Metode informal biasanya dilakukan dengan metode grafik, sumbu vertikal menjelaskan nilai prediksi distrubance term error dan sumbu horizontal menjelaskan nilai prediksi variabel regression. Sedangkan metode formal antara lain dengan metode perhitungan statistik seperti Park Test, Golfeld-Quandt, White General Heteroscedasticity, Koenker-Basset Test .

3.6.1.4 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

1 50 100

Pengaruh Struktur Aset, Pertumbuhan Perusahaan, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Umur Perusahaan Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufakttur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 31 113

Pengaruh Struktur Aset, Pertumbuhan Perusahaan, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Umur Perusahaan Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufakttur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 36 113

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijaksanaan Struktur Modal Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta

0 27 72

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN (FIRM SIZE), PROFITABILITAS, DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP DIVIDEN (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 10 20

Pengaruh Trade Off Theory,Pecking Order Theory Dan Signaling Theory Terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2008

0 8 127

ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan Institusional, Firm Size, Leverage, Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Non-Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun

0 7 19

ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan Institusional, Firm Size, Leverage, Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Non-Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun

0 5 15

PENGARUH ASSET TANGIBILITY, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL DENGAN PENDEKATAN PECKING ORDER THEORY (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2008).

0 0 6

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Pertumbuhan Penjualan dan Kepemilikan Manajerial terhadap Struktur Modal dan Nilai Perusahaan Manufaktur di Indonesia (Perspektif Pecking Order Theory)

0 0 10