modal asing sifatnya sebagai pelengkap Riyanto,2001. Dalam perspektif
pecking order theory
struktur aset berkaitan dengan teori ini dalam hal perusahaan boleh saja menggunakan hutang sebagai pendanaan namun
sebagai alternatif kedua jika modal internal tidak mencukupi, teori ini lebih menganjurkan untuk menggunakan dana internal dengan begitu
perusahaan tidak memiliki hutang dalam jumlah yang besar dengan menempatkan pendanaan dalam sekuritas yang paling aman. Nugroho
2006, Dewani 2010, Puspawardani 2011, Sari dan Mulyo 2013 mengemukakan bahwa struktur aset berpengaruh positif terhadap struktur
modal. Dengan penjelasan diatas dapat diperoleh hipotesis bahwa struktur aaet berpengaruh positif terhadap struktur modal dalam perspektif
pecking order theory
.
2.3.5 Pengaruh kepemilikan manjerial terhadap kebijakan struktur modal dalam perspektif
pecking order theory
Dalam sebuah perusahaan terdapat dua pelaku yang memiliki hubungan terhadap perusahaan yaitu pemilik perusahaan atau pemegang
saham dan agen atau pengelola perusahaan. Dalam kenyataannya penyatuan kepentingan dari kedua pihak tersebut sering menimbulkan
masalah diantara manajer dengan pemegang saham yang disebut konflik agensi
agency conflict
. Jensen dan Meckling 1976, menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berhasil menjadi mekanisme untuk mengurangi
masalah keagenan dari manajer dengan menyelaraskan kepentingan
Universitas Sumatera Utara
manajer dengan pemegang saham. Kepemilikan manajerial atas sekuritas perusahaan dapat menyamakan kepentingan
insider
dengan pihak eksternal dan akan mengurangi peranan hutang untuk meminimumkan
agency cost
. Semakin meningkatnya kepemilikan oleh
insider
akan menyebabkan
insider
semakin mengurangi dalam menggunakan hutang, sehingga cenderung menggunakan hutang yang rendah Putri dan
Handayani,2009 dalam Pertiwi, 2014. Dalam perspektif
pecking order theory
kepemilikan manajerial berkaitan dengan teori ini dalam hal perusahaan akan menyamakan kepentingan antara pemegang saham dan
agen
dengan mengurangi penggunaan hutang untuk mengurangi risiko keuangan tinggi seperti yang dinyatakan dalam teori ini akan lebih baik
jika suatu perusahaan lebih menggunakan pendanaan internal namun jika internal perusahaan tidak mencukupi boleh menggunakan pendanaan
eksternal. Hasil penelitian didukung oleh penelitian Wimelda dan Aan 2013, Pertiwi 2014 yang menunjukkan kepemilikan berpengaruh
negatif terhadap struktur modal. Dengan penjelasan diatas dapat diperoleh hipotesis bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap
struktur modal dalam perspektif
pecking order theori
. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan, variabel bebas dalam
penelitian ini adalah pertumbuhan perusahaan, profitabilitas,
firm size
, struktur aktiva dan kepemilikan manajerial, sedangkan variabel terikatnya
adalah kebijakan struktur modal dalam perspektif
pecking order theory
.
Universitas Sumatera Utara
Untuk memudahkan dalam melakukan penelitian dibuat suatu kerangka konseptual yang menjadi arahan dalam melakukan pengumpulan
data serta analisanya secara sistematis, kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.1 dibawah ini :
H1
H2
H3
H4
H5
H6
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
Kepemilikan Manajerial X
5
Kebijakan Struktur Modal
dalam Perspektif
Pecking Order Theory
Y Pertumbuhan Perusahaan
X
1
Profitabilitas X
2
Firm Size
X
3
Struktur Aktiva X
4
Universitas Sumatera Utara
2.4 Hipotesis Penelitian