3.7 Tempat dan Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013.
Tabel 3.4 Jadwal Penelitian
Tahap Penelitian
Nov Des
Jan Feb
Maret April
Mei
Pengajuan Judul
Penyetujuan Judul
Penyelesaian Proposal dan
bimbingan
Seminar Perbaikan
Proposal Pengolahan
data Penyelesaian
Skripsi
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Pada tinjauan teoritis di Bab IV ini akan menjelaskan lebih dalam mengenai data penelitian , pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis.
4.1.1 Data Penelitian
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi linear
berganda. Analisis data dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan
microsoft excel,
selanjutnya digunakan pengujian asumsi klasik dan pengujian regresi logistik. Pengujian asumsi klasik dan regresi logistik digunakan
dengan menggunakan
software
SPSS versi 18.0. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke program SPSS tersebut dengan
menghasilkan output-output sesuai metode analisis yang ditentukan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari
situs resmi Bursa efek Indonesia di www.idx.co.id
berupa laporan keuangan perusahaan jasa periode tahun 2011, 2012 dan 2013. Pemilihan sampel dalam
penelitian ini dilakukan dengan metode
purposive sampling
pemilihan sampel dengan kriteria.
Universitas Sumatera Utara
4.1.2 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif untuk setiap variabel bebas yang dianalisis disajikan pada Tabel 4.2 Variabel bebas yang digunakan dalam analisis ini
sebanyak 5 lima variabel independen yaitu Pertumbuhan Perusahaan X1, Profitabilitas X2,
Firm Size
X3, Struktur Aset X4, dan Kepemilikan Manajerial X5. Variabel dependen yaitu Struktur Modal Y. Hal tersebut
terdapat pada Tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Data Penelitian Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation Struktur Modal
99 11,97
1324,46 474,3697
373,13243 Pertumbuhan perusahaan
99 1,42
759,78 38,4923
81,87906 Profitabilitas
99 ,17
12,40 3,1762
2,85545 Firm Size
99 15,14
29,03 21,2805
4,08250 Struktur Aset
99 ,20
65,59 3,3585
8,84084 Kepemilikan Manajerial
99 ,005
,098 ,02485
,027765 Valid N listwise
99
Sumber: Hasil Output SPSS, data yang diolah oleh Peneliti, 2015
Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui: 1.
Jumlah sampel N sebanyak 99, 2.
Struktur Modal pada Perusahaan Jasa tahun 2010 – 2013 yang terendah
adalah 11,97 diperoleh oleh Perusahaan Clipan Finance Indonesia Tbk.CFIN pada tahun 2013, dan yang tertinggi adalah 1324,46 diperoleh
oleh Perusahaan Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk. SDRA pada tahun 2013, dengan rata
– rata 474,3697 dan standart deviasi sebesar 373,13243. 3.
Pertumbuhan Perusahaan pada Perusahaan Jasa tahun 2010 – 2013 yang
terendah adalah 1,42 diperoleh oleh Perusahaan Clipan Finance Indonesia
Universitas Sumatera Utara
Tbk.CFIN pada tahun 2012 dan yang tertinggi adalah 759,78 yang diperoleh oleh Perusahaan Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk
AGRO pada tahun 2012, dengan rata - rata 38,4923 dan standart deviasi sebesar 81,87906.
4. Profitabilitas Perusahaan Jasa pada tahun 2010
– 2013 yang terendah adalah 0,17 diperoleh oleh Perusahaan Bank Kesawan Tbk BKSW pada
tahun 2011, dan yang tertinggi adalah 12,40 diperoleh oleh Perusahaan Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk MREI pada tahun 2012, dengan
rata – rata 3,1762 dan standart deviasi sebesar 2,85545.
5.
Firm Size
Perusahaan Jasa pada tahun 2010 – 2013 yang terendah adalah
15,14 diperoleh oleh Perusahaan Bank Kesawan Tbk BKSW pada tahun 2011 dan yang tertinggi adalah 29,03 diperoleh oleh Perusahaan Bank
Bumi Arta Tbk BNBA Pada tahun 2013, dengan rata – rata 21,2805dan
standart deviasi sebesar 4,08250. 6.
Struktur Aset Perusahaan Jasa pada tahun 2010 – 2013 yang terendah
adalah 0,20 diperoleh oleh Perusahaan Panin Insurance Tbk PNIN pada tahun 2013 dan yang tertinggi adalah 65,59 diperoleh oleh Perusahaan
Bumi Teknokultura Unggul Tbk BTEK pada tahun 2011, dengan rata –
rata 3,3585 dan standart deviasi sebesar 8,84084. 7.
Kepemilikan manajerial pada tahun 2010 – 2013 yang terendah adalah
0,005 diperoleh oleh Perusahaan Bank Bukopin Tbk BBKP pada tahun 2011 dan yang tertinggi adalah 0,98 diperoleh oleh Perusahaan Bank
Universitas Sumatera Utara
Mandiri Persero Tbk BMRI pada tahun 2013 dengan rata – rata
0,02485dan standart deviasi sebesar 0,027765.
4.1.3 Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian statistik dengan analisis regresi berganda, maka perlu dilakukan tahap pengujian untuk mempertimbangkan
tidak adanya pelanggaran yang terjadi pada asumsi klasik. Asumsi klasik tersebut antara lain:
4.1.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel residual berdistribusi normal. . Ada dua cara untuk mendeteksi apakah
residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji analisis statistik.
1. Analisis grafik
Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau
dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar dalam pengambilan kesimpulansebagaimana dikemukakan oleh
Ghozali 2005 : 149: a.
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar menjauh dari diagonal dan atau tidak
mengikuti arah garis diagonal atau garis histogram tidak menunjukkan pola pada distribusi normal, maka model
regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Berikut ini gambar grafik analisis grafik:
Gambar 4.1 Histogram
Sumber: Hasil Output SPSS, data yang diolah oleh Peneliti, 2015
Grafik histogram pada gambar menunjukkan distribusi normal karena grafik tidak condong ke kiri maupun condong
ke kanan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.
Universitas Sumatera Utara
Normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan Normal P_Plot data, jika data titik menyebar di sekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka data telah terdistribusi normal”. Hasil pengujian normalitas dengan P-P
Plot juga dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.2 Grafik P-P Plot Sumber: Hasil output SPSS, data yang diolah oleh
Peneliti, 2015
1. Analisis Statistik
Analisis Statistik dapat digunakan untuk menguji apakah residual berdistribusi normal. Uji statistik ini dapat digunakan
melalui uji statistik non parametrik
Kolmogorov-Smirnov
K- S dengan membuat hipotesis:
Ho diterima berarti data residual berdistribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
Ha diterima berarti data residual tidak berdistribusi normal. Apabila nilai signifikan atau probabilitas lebih besar dari
0.05, maka Ho diterima dan sebaliknya jika nilai signifikansi atau probabilitas lebih kecil dari 0.05, maka Ho ditolak atau Ha
diterima. Berikut ini tabel hasil uji
Kolmogorov-Smirnov
K-S:
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas
Kolmogorov-Smirnov
K-S
Sumber: Hasil Output SPSS, data diolah oleh peneliti, 2015
Dari hasil pengolahan data pada tabel di atas, diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0,859 dan Asymp.Sig. 2-
tailed adalah 0,451 dan nilai ini di atas 0,05 dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.
Semua hasil pengujian melalui analisis grafik dan statistik di atas menunjukkan hasil yang sama yaitu normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 99
Normal Parameters
a,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 294,66254638
Most Extreme Differences Absolute
,068 Positive
,068 Negative
-,054 Kolmogorov-Smirnov Z
,673 Asymp. Sig. 2-tailed
,755 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Universitas Sumatera Utara
4.1.3.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas memiliki bahwa arti bahwa antara variabel independen yang terdapat dalam model regresi memiliki
hubungan yang sempurna. Salah satu cara untuk mendeteksi multikolinearitas dilakukan dengan mengkorelasikan antara variabel
independen dengan variabel dependen dan jika korelasinya signifikan. Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat:
1. VIF
5 maka
diduga mempunyai
persoalan multikolineritas.
2. VIF 5 maka tidak terdapat persoalan multikolineritas.
3.
Tolerance
0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolineritas.
4.
Tolerance
0,1 maka
tidak terdapat
persoalan multikolineritas.
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 18.0 maka dapat dilihat hasilnya sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinieritas
Sumber: Hasil Output SPSS, data diolah oleh peneliti, 2015
Dari hasil pengujian pada tabel hasil uji multikolinearitas di atas, dapat dilihat bahwa nilai
tolerance
Pertumbuhan Perusahaan X1, Profitabilitas X2,
Firm Size
X3, Struktur Aset X4, dan Kepemilikan Manajerial X5 tidak kurang dari 0,1 yaitu : 0,985,
0,861, 0,907, 0,933, 0,903. Sedangkan nilai VIF Pertumbuhan Perusahaan X1,
Profitabilitas X2,
Firm Size
X3, Struktur Aset X4, dan Kepemilikan Manajerial X5 tidak lebih dari 5 yaitu : 1,016, 1,612,
1,102, 1,071,1,108. Maka dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi multikolinieritas
diantara variabel independen dalam penelitian.
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF Constant
1084,032 168,716
6,425 ,000 Pertumbuhan perusahaan
,563 ,376
,123 1,496 ,138
,985 1,016
Profitabilitas -58,202
11,534 -,445 -5,046 ,000
,861 1,162
Firm Size -17,179
7,857 -,188 -2,186 ,031
,907 1,102
Struktur Aset -9,283
3,577 -,220 -2,595 ,011
,933 1,071
Kepemilikan Manajerial -2000,094
1158,396 -,149 -1,727 ,088
,903 1,108
a. Dependent Variable: Struktur Modal
Universitas Sumatera Utara
4.1.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat plot grafik yang dihasilkan
dari pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi 18.0. Dasar pengambilan keputusannya adalah:
1. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang terartur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan
telah terjadi heteroskedastisitas. 2.
Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari
heteroskedastisitas. Berikut ini dilampirkan grafik
scatterplot
untuk menganalisis
apakah terjadi
heteroskedastisitas atau
terjadi homoskedastisitas dengan mengamati penyebaran titik-titik pada
gambar. Berikut ini adalah grafik scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi heteroskedastisitas dengan mengamati penyebaran titik-
titik pada gambar.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Hasil Output SPSS, data diolah oleh peneliti, 2015
Dari hasil tampilan output
scatter plot
jika
scatter plot
menunjukkan titik data menyebar di atas, di bawah dan di sekitar angka nol pada sumbu Y maka data penelitian bebas dari
heterokedastisitas dan data layak digunakan untuk penelitian.
4.1.3.4 Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali 2005:95, “uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara
kesalahan pengganggu pada periode t- 1 sebelumnya”. Autokorelasi
menunjukkan adanya korelasi antara kesalahan pengganggu pada kata yang tersusun, baik berupa data
cross sectional
dan
time series.
Autokorelasi yang terjadi dalam model regresi menimbulkan koefisien korelasi yang diperoleh menjadi tidak akurat dan model regresi yang
baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi.
Universitas Sumatera Utara
Penggunaan progres SPSS bertujuan untuk mendeteksi adanya problem autokorelasi adalah dengan melihat besaran Durbin
Watson, yaitu
panduan mengenai
D-W Durbin
Watson. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai
berikut: 1.
Angka D-W dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif. 2.
Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi.
3. Angka D-W diatas +2, berarti ada autokorelasi negatif.
Berikut inilah adalah tabel hasil uji autokorelasi yang telah dilakukan:
Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi
Sumber: Hasil Output SPSS, data diolah oleh peneliti, 2015
Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa nilai Durbin Watson sebesar 1,919 yang berarti tidak terjadi terjadi autokorelasi,
yang terbukti dari angka D-W yang dihasilkan terletak di antara -2 sampai +2 yang artinya tidak terjadi autokorelasi.
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,613
a
,376 ,343
302,47989 1,919
a. Predictors: Constant, Kepemilikan Manajerial, Pertumbuhan perusahaan, Firm Size, Struktur Aktiva, Profitabilitas
b. Dependent Variable: Struktur Modal
Universitas Sumatera Utara
4.1.4 Regresi Linear Berganda
Berdasarkan hasil uji asumsi klasik yang telah dilakukan di atas, dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah
memenuhi model estimasi yang
Best Linear Unbiased Estimator
BLUE dan layak untuk dilakukan analisis statistik selanjutnya, yaitu melakukan
pengujian hipotesis. Adapun hasil pengolahan data dengan analisis regresi linear berganda dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.6 Regresi Linear Berganda
Sumber: Hasil Output SPSS, data diolah oleh peneliti, 2015
Berdasarkan tabel 4.6 pada kolom
Unstandardized Coefficients
bagian B diperoleh model persamaan regresi linier berganda yaitu:
Y = 1084,032 + 0,563 GROWTH - 58,202 ROA - 17,179
FS
- 9,283 SA - 2000,094 MOWN
Model persamaan regresi linier berganda di atas bermakna :
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF Constant
1084,032 168,716
6,425 ,000 Pertumbuhan perusahaan
,563 ,376
,123 1,496 ,138
,985 1,016
Profitabilitas -58,202
11,534 -,445 -5,046 ,000
,861 1,162
Firm Size -17,179
7,857 -,188 -2,186 ,031
,907 1,102
Struktur Aset -9,283
3,577 -,220 -2,595 ,011
,933 1,071
Kepemilikan Manajerial -2000,094
1158,396 -,149 -1,727 ,088
,903 1,108
a. Dependent Variable: Struktur Modal
Universitas Sumatera Utara
1. Nilai konstanta sebesar 1084,032 artinya apabila nilai
GROWTH, ROA, FS, SA, dan MOWN bernilai nol, maka Struktur Modal tetap sebesar 1084,032.
2. Variabel GROWTH berpengaruh positif terhadap Struktur Modal
dengan nilai koefisien sebesar 0,563, artinya setiap pertambahan 1 persen GROWTH akan menaikkan Struktur Modal sebesar 0,563
Persen. 3.
Variabel ROA berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal dengan nilai koefisien sebesar - 58,202, ini menunjukkan bahwa
ROA mempunyai hubungan yang berlawanan arah dengan Struktur Modal, artinya setiap pertambahan 1 Persen ROA akan
menurunkan Struktur Modal sebesar 58,202 Persen. 4.
Variabel
FS
berpengaruh Negatif terhadap Struktur Modal dengan nilai koefisien sebesar - 17,179, ini menunjukkan bahwa
FS
mempunyai hubungan yang berlawanan arah dengan Struktur Modal, artinya setiap pertambahan 1 Persen
FS
akan menurunkan Struktur Modal sebesar 17,179 Persen.
5. Variabel SA berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal dengan
nilai koefisien sebesar - 9,283 ini menunjukkan bahwa SA mempunyai hubungan yang berlawanan arah dengan Struktur
Modal, artinya setiap pertambahan 1 Persen SA akan menurunkan Struktur Modal sebesar 9,283 Persen.
Universitas Sumatera Utara
6. Variabel MOWN berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal
dengan nilai koefisien sebesar - 2000,094 ini menunjukkan bahwa MOWN mempunyai hubungan yang berlawanan arah dengan
Struktur Modal, artinya setiap pertambahan 1 Persen MOWN akan menurunkan Struktur Modal sebesar 2000,094 Persen.
4.1.5 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu
berarti variabel - variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Adapun hasil
pengolahan data dengan R square dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.7 Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,613
a
,376 ,343
302,47989 1,919
a. Predictors: Constant, Kepemilikan Manajerial, Pertumbuhan perusahaan, Firm Size, Struktur Aktiva, Profitabilitas
b. Dependent Variable: Struktur Modal
Sumber: Hasil Output SPSS, data diolah oleh peneliti, 2015
Berdasarkan tabel 4.7 diatas memiliki nilai koefisien determinasi yang sudah disesuaikan
Adjusted R Square
sebesar 0,343, artinya 34,3 variabel dependen Struktur Modal dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu
Pertumbuhan Perusahaan, Profitabilitas,
Firm Size
, Struktur Aset, dan
Universitas Sumatera Utara
Kepemilikan Manajerial, dan sisanya sebesar 65,7 dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan.
Berdasarkan hasil model Summary diatas angka R sebesar 0,613 menunjukkan bahwa hubungan antara variabel Y Struktur Modal dengan X1
Pertumbuhan Perusahaan, X2 Profitabilitas, X3
Firm Size
, X4 Struktur Aset, dan X5 Kepemilikan Manajerial berhubungan erat yaitu sebesar
0,613 61,3. Angka R
Square
Koefisien Determinasi adalah sebesar 0,376, artinya angka ini mengindikasikan bahwa 37,6 variasi atau perubahan
dalam Struktur Modal dapat dijelaskan oleh variasi variabel Pertumbuhan Perusahaan, Profitabilitas,
Firm Size
, Struktur Aset, dan Kepemilikan Manajerial, sedangkan sisanya dijelaskan oleh sebab
– sebab lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian.
4.1.6 Pengujian Hipotesis
Pada bagian ini akan membahas mengenai uji signifikan f, uji signifikan t dan analisis regresi berganda agar lebih dapat dipahami.
4.1.6.1 Uji Signifikan T
Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan
pengujian dengan menggunakan uji t
t test
. Menurut Situmorang dan Lufti 2012:157, “untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan
diterima atau ditolak digunakan uji t”. Jika t hitung t tabel, maka Ho
Universitas Sumatera Utara
diterima dan Ha ditolak, sedangkan jika t hitung t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika tingkat signifikan dibawah 0,05 maka
Ho ditolak dan Ha diterima. Setelah uji t dilakukan, maka diperoleh nilai t hitung dan nilai signifikansi seperti dibawah ini.
Tabel 4.8 Uji Signifikan T
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 1084,032
168,716 6,425
,000 Pertumbuhan perusahaan
,563 ,376
,123 1,496
,138 Profitabilitas
-58,202 11,534
-,445 -5,046
,000 Firm Size
-17,179 7,857
-,188 -2,186
,031 Struktur Aktiva
-9,283 3,577
-,220 -2,595
,011 Kepemilikan Manajerial
-2000,094 1158,396
-,149 -1,727
,088 a. Dependent Variable: Struktur Modal
Sumber: Hasil Output SPSS, data diolah oleh peneliti, 2015
Berdasarkan tabel 4.8 diatas menunjukkan hasil pengujian statistik T sehingga dapat menjelaskan pengaruh variabel independen
secara parsial sebagai berikut: a.
Variabel Pertumbuhan Perusahaan X
1
memiliki nilai signifikansi 0,138 0,05 artinya tidak signifikan.
Sedangkan t hitung 1,496 dari t tabel 1,985 berarti tidak signifikan. Tidak signifikan disini berarti Ho diterima dan
Ha ditolak. Dapat disimpulkan bahwa variabel X
1
tidak memiliki kontribusi terhadap Y. Nilai t positif
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan bahwa variabel X
1
mempunyai hubungan yang searah dengan Y. Jadi dapat disimpulkan
Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Struktur Modal.
b. Variabel Profitabilitas memiliki nilai signifikansi 0,000
0,05 artinya signifikan. Sedangkan t hitung 5,046 dari t tabel 1,985 artinya signifikan. Signifikan disini berarti Ho
ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa variabel X
2
memiliki kontribusi terhadap Y. Nilai t negatif menunjukkan bahwa variabel X
2
mempunyai hubungan yang berlawanan arah dengan Y. Jadi dapat disimpulkan
Profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Struktur Modal.
c. Variabel
Firm Size
memiliki nilai signifikansi 0,031 0,05 artinya signifikan. Sedangkan t hitung 2,186 dari t
tabel 1,985 berarti signifikan. Signifikan disini berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa
variabel X
3
memiliki kontribusi terhadap Y. Nilai t negatif menunjukkan bahwa variabel X
3
mempunyai hubungan yang berlawanan arah dengan Y. Jadi dapat disimpulkan
Firm Size
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Struktur Modal.
Universitas Sumatera Utara
d. Variabel Struktur Aset memiliki nilai signifikansi 0,011
0,005 artinya signifikan. Sedangkan t hitung 2,595 dari t tabel 1,985 berarti signifikan. Signifikan disini berarti Ho
ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa variabel X
4
memiliki kontribusi terhadap Y. Nilai t negatif menunjukkan bahwa variabel X
4
mempunyai hubungan yang berlawanan arah dengan Y. Jadi dapat disimpulkan
Struktur Aset berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Struktur Modal.
e. Variabel
Kepemilikan Manajerial
memiliki nilai
signifikansi 0,088 0,05 artinya signifikan. Sedangkan t hitung 1,727 dari t tabel 1,985 berarti tidak signifikan.
Tidak signifikan disini berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Dapat disimpulkan bahwa variabel X
5
tidak memiliki kontribusi terhadap Y. Nilai t negatif menunjukkan bahwa
variabel X
5
mempunyai hubungan yang berlawanan arah dengan Y. Jadi dapat disimpulkan Kepemilikan Manajerial
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Struktur Modal.
4.1.6.2 Uji Signifikan F
Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji f
f test
. Uji f dilakukan untuk menguji apakah variabel-variabel
Universitas Sumatera Utara
independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Menurut Situmorang dan Lufti 2012:156, “untuk menguji apakah
hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan uji f”. Jika f hitung f tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, sedangkan jika f
hitung f tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika tingkat signifikan dibawah 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Setelah uji
f dilakukan, maka diperoleh nilai f hitung dan nilai signifikansi seperti dibawah ini:
Tabel 4.9 Uji Signifikan F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression 5135375,778
5 1027075,156
11,226 ,000
a
Residual 8508949,591
93 91494,082
Total 1,364E7
98 a. Predictors: Constant, Kepemilikan Manajerial, Pertumbuhan perusahaan, Firm
Size, Struktur Aktiva, Profitabilitas b. Dependent Variable: Struktur Modal
Sumber: Hasil Output SPSS, data diolah oleh peneliti, 2015
Berdasarkan tabel
4.9 diatas
menunjukkan tingkat
signifikansi sebesar 0,000 0,05, artinya signifikan, sedangkan F hitung 11,226 dari F tabel 2,31 artinya signifikan df1 = 6-1=5 dan
df2 = 99-6=93. Signifikan disini berarti Ha1 diterima dan Ho1 ditolak. Artinya variabel Pertumbuhan Perusahaan, Profitabilitas,
Firm Size
, Struktur Aset dan Kepemilikan Manajerial secara bersama -
Universitas Sumatera Utara
sama simultan berpengaruh terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Jasa.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dengan menggunakan program SPSS versi 18.0, maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial :
1. Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap
Struktur Modal. Pertumbuhan Perusahaan memiliki nilai signifikansi 0,138 0,05 yang berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan
terhadap Struktur Modal. 2.
Profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap Struktur Modal. Profitabilitas memiliki nilai signifikansi 0, 000 0,05 yang berarti
terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Struktur Modal. 3.
Firm Size
berpengaruh negatif signifikan terhadap Struktur Modal.
Firm Size
memiliki nilai signifikansi 0,031 0,05 yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Struktur Modal.
4. Struktur Aset berpengaruh negatif signifikan terhadap Struktur Modal.
Struktur Aset memilki nilai signifikansi 0,011 0,05 yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Struktur Modal.
5. Kepemilikan Manajerial berpengaruh negatif signifikan terhadap Struktur
Modal. Kepemilikan Manajerial memiliki nilai signifikansi 0,088 0,05 berarti terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Struktur Modal.
Sedangkan hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,000. Nilai signifikansi tersebut berada dibawah 0,05 hal ini berarti
Universitas Sumatera Utara
bahwa Hipotesis diterima yaitu Pertumbuhan Perusahaan, Profitabilitas,
Firm Size
, Struktur Aktiva dan Kepemilikan Manajerial berpengaruh secara simultan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Jasa yang Terdaftar di BEI tahun 2010-
2013.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan