dikendalikan oleh publik atau tanpa pengendali utama. Menurutnya, perusahaan yang dikendalikan oleh keluarga, masalah agensinya lebih kecil
karena berkurangnya konflik antara
principal
dan
agent
. Jika kepemilikan keluarga lebih efisien, maka pada perusahaan dengan kepemilikan keluarga
yang tinggi pengelolaan laba yang oportunis dapat dibatasi. Pengendalian yang lebih efisien dalam kepemilikan keluarga tersebut besar kemungkinan
tidak berlaku di perusahaan konglomerasi seperti yang banyak terdapat di Indonesia. Untuk perusahaan konglomerasi, biasanya sebagian besar
kekayaan pemilik tidak berada di satu perusahaan, tetapi tersebar di berbagai perusahaan. Jika hanya sedikit kekayaan pemilik yang berada di perusahaan
yang
go public
, maka walaupun perusahaan
go public
tersebut dikendalikan keluarga, tetapi pengelolaan laba yang oportunistik mungkin justru tinggi.
Kemungkinannya karena perusahaan yang
go public
tersebut hanya dijadikan sebagai sarana untuk mengumpulkan dana dari masyarakat untuk digunakan
oleh kelompok perusahaan di Indonesia.
2.1.8 Teori Agensi
Agency Theory
Teori dalam perusahaan yang mengidentifikasikan adanya pihak-pihak anggota perusahaan yang memiliki beberapa kepentingan untuk mencapai
tujuan dalam kegiatan perusahaan. Teori agensi menyatakan bahwa hubungan keagenan timbul ketika salah satu pihak menyewa pihak lain untuk
melaksanakan suatu jasa dan mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan kepada agen.
Universitas Sumatera Utara
Teori agensi
agency theory
berkaitan dengan hubungan
principal
pemegang saham dan
agent
pengelola perusahaan dengan adanya pemisahan kepemilikan dan pengendalian perusahaan Jansen Meckling,
1976, perbedaan antara penyetor modal Smith Warner,1979, pemisahan penanggung risiko, pembuatan keputusan dan pengendalian fungsi-fungsi
dalam perusahaan Fama Jensen, 1983. Adanya pemisahan kepemilikan dan pengendalian ini akan menyebabkan timbulnya
asymetry information
. Menurut Scott 2000 ada dua jenis
asymmetric information
, yaitu :
adverse selection
dan
moral hazard
.
Adverse selection
adalah suatu
tipe informasi
asimetri
asymmetricinformation
di mana suatu orang atau lebih pelaku-pelaku transaksi bisnis atau transaksi-transaksi yang potensial mempunyai informasi
lebih atas yang lain Scott,2000. Ketimpangan pengetahuan informasi perusahaan ini dapat menimbulkan masalah dalam transaksi pasar modal
karena investor tidak mempunyai informasi yang cukup dalam pengambilan keputusan investasinya. Sedangkan
moral hazard
adalah suatu tipe informasi asimetri
asymmetric information
dimana satu orang atau lebih pelaku- pelaku bisnis atau transaksi-transaksi potensial yang dapat mengamati
kegiatan-kegiatan mereka secara penuh dibandingkan dengan pihak lain Scott,2000. Masalah
moral hazard
ini terjadi karena pihak-pihak di luar perusahaan investor mendelegasikan tugas dan kewenangannya kepada
manajer tetapi investor tidak dapat sepenuhnya memantau manajer dalam melaksanakan pendelegasian tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Sari A. Mulyo Haryanto 2013 menggunakan metode regresi linear berganda dan asumsi klasik. Penelitian ini
menunjukkan bahwa profitabilitas, pertumbuhan aset , likuiditas berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Sedangkan ukuran perusahaan dan struktur
aktiva berpengaruh positif terhadap struktur modal. Kinde 2013 melakukan penelitian menggunakan metode regresi linear
berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan, profitabilitas, usia perusahaan
age of the firm
, likuiditas dan risiko bisnis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan, ukuran perusahaan dan
tangibility
tidak signifikan
insignificant
terhadap struktur modal. Nugrahani 2012 melakukan penelitian menggunakan metode regresi linear
berganda yang didahului oleh uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas dan autokorelasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara simultan profitabilitas, likuiditas, pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan dan kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap
struktur modal. Sedangkan secara parsial variabel yang berpengaruh signifikan terhadap struktur modal adalah likuiditas dan ukuran perusahaan
Ruan, et.all 2011, menggunakan metode regresi linear berganda. Hasil empiris menunjukkan adanya hubungan yang nonlinear antara kepemilikan
manajerial dengan nilai perusahaan. Kepemilikan manajerial mendorong struktur modal menjadi bentuk non linear tetapi dalam arah yang berlawanan Kepemilikan
Universitas Sumatera Utara