sesuatu yang lebih dibutuhkan.Kemampuan untuk ikhlas menerima yang ada, berusaha untuk berlaku adil dan bersyukur
atas setiap rezeki yang diberikan dengan tetap menggunakannya pada hal-hal yang bermanfaat dan berarti.Kemampuan itulah
yang memberikan manfaat dan menjadi energi dalam kehidupan kita.”
Hidayati dalam https:Arti-dan-Manfaat-Kesederhanaan-sebagai-Energi-
KehidupanNiaHidayati.htm: Diakses tanggal 5 Juni 2015, Pukul 16:21 WIB juga menjelaskan,
” Hidup sederhana tidak berarti hidup dalam kesengsaraan,
kemiskinan, kemelaratan dan serba kekurangan dan secara psikologis, kesederhanaan bermanfaat dalam menyeimbangkan
energi positif dan negatif dalam diri dan kehidupan kita.Energi syukur dan ikhlas dalam kesederhanaan merupakan nutrisi untuk
mencapai kebahagiaan, sehingga hati kita senantiasa dipenuhi perasaan-perasaan positif dan pikiran pun lebih jernih dan
tenang. Ketenangan psikis akan bersinergi dengan kematangan spiritual. Dalam tataran spiritual, kesederhanaan dapat
memberikan energi untuk membuat kita fokus dalam menjalankan sesuatu.”
Kesederhanaan merupakan sikap yang menolak keterlaluan, dalam arti harus bersikap sewajarnya. Hamka 1984:152 mengatakan
bahwa orang yang sederhana akan jujur, karena kejujuran itulah sederhana yang lurus. Adapun wujud-wujud kesederhanaan itu adalah:
1. Sederhana Niat dan Tujuan
Sederhana niat, sederhana tujuan, ialah tujuan manusia yang berakal, dalam arti tidak usah berniat hendak jadi raja, tidak perlu
bercita-cita jadi orang berpangkat dengan gaji besar, yang perlu adalah meluruskan niat.Sebagai makhluk hidup, kita harus berjasa kepada
kehidupan.
2. Sederhana Berpikir
Pikiran yang matang dapat membedakan yang gelap dan yang terang, dapat membuang jauh-jauh pendapat yang salah dan pendirian
yang curang.Satu kegilaan yang menghilangkan sederhana ialah merasa kagum pada diri sendiri.Mempergunakan akal dengan seksama, adalah
sadar bahwa kita datang ke dunia bukanlah untuk melihat-lihat dan menilik-nilik diri di depan kaca sambil membusungkan dada.
3. Sederhana Keperluan Hidup
Dapat makan dua kali sehari, pakaian dua kali berganti, rumah yang cukup udaranya untuk tempat diam, dapat menghisap udara dan
bergerak, kita sudah dapat hidup. Hanya nafsulah yang meminta lebih dari itu, sehingga di dalam memenuhi keperluan hidup kerapkali
manusia lupa akan kesederhanan, membeli sesuatu yang bahkan tidak diperlukan, hanya untuk memenuhi hasrat.
4. Sederhana dalam Sukacita
Manusia berebut memenuhi kepuasan, berusaha menghibur diri melalui berbagai cara, namun rasa sukacita itu tidak kunjung diperoleh.
Perasaan sukacita, gembira, bukanlah sifat lahir dan bukan pula dari kediaman.Kadang orang-orang kaya yang memakan berbagai makanan
di dalamnya, dan tidur di atas kasur yang empuk lebih banyak mengeluh dari si miskin yang hanya tinggal di dalam sebuah gubuk dan yang
hanya tidur beralaskan tikar rombeng. Sebab itu maka perasaan sukacita bukan dari lahir atau dari kemewahan, melainkan dari batin.
5. Sederhana dalam Kegigihan Berusaha
Hidup sederhana adalah hidupnya orang gigih berusaha.Ia dapat
meletakkan usahanya pada tempat sebagaimana mestinya. 6.
Sederhana Mencari Nama
Sederhana mencari nama adalah ketika berbuat kebaikan ia tidak menyorakkan dan mengumandangkannya sampai membumbung ke
langit untuk mendapatkan nama dan kemasyhuran.
2.1.3 Kepribadian