Sederhana Niat dan Tujuan

mencari nama. Keenam wujud inilah yang akan diuraikan secara terperinci, yaitu bagaimana kesederhanaan tokoh Ayah dan Dam yang tergambar dalam novel Ayahku Bukan Pembohong dan kemudian penulis akan meninjau dari sudut padang psikologi sastra dengan melihat gejala id, ego, dan superego menggunakan teori kepribadian oleh Sigmun Freud.

4.1 Sederhana Niat dan Tujuan

Banyak orang menyangka, karena seseorang berpakaian koyak dan murah atau rumahnya kurang indah orang itu dikatakan sederhana. Jika dari sana hendak diukur kesederhanaan, kita tidak akan bertemu hakikat yang sebenarnya. Hamka 1984:153 mengatakan, ”Sederhana niat, sederhana tujuan, ialah tujuan manusia yang berakal, dalam arti tidak usah berniat hendak jadi raja, tidak perlu bercita- cita jadi orang berpangkat dengan gaji besar, yang perlu adalah meluruskan niat.” Dalam novel Ayahku Bukan PembohongAyah adalah sosok yang sederhana secara niat dan tujuan. Ia tidak tergila-gila ingin menjadi masyhur dan kaya, ia tidak mengejar pangkat yang tinggi dengan tujuan mendapatkan gaji yang besar, tetapi ia meluruskan niatnya agar ia berjasa bagi kehidupan. Seperti yang tertulis dalam Liye, 2011:274 Padahal Ayah merupakan lulusan dari sekolah hukum terbaik di Eropa, maka saat pulang dia bisa jadi hakim agung, bisa jadi pejabat tinggi dan dia bisa amat kaya dan berkuasa tetapi Dia memilih untuk hidup sederhana dalam kesederhanaan. Ayah memahami hakikat hidup bukan tentang kekayaan atau termasyhur, karena kekayaan adalah warna hidup belaka bukan hakikat hidup. Hal tersebut setara dengan pendapat Hamka 1984:154 yang mengatakan ”Hakikat hidup ialah tujuan, niat suci, dan sederhana itu sendiri.” Hamka 1984:154 juga mengatakan, ”Sederhana niat dan tujuan berarti ikhlas dengan pemberian Tuhan.” Ayah memiliki kepribadian yang ikhlas, karena ia menerima apa saja yang dianugerahkan Tuhan kepadanya. Ia tidak tergiur dan sakit hati bila orang lain menerima nikmat yang melebihi apa yang ada padanya. Ia sudah merasa cukup dengan apa yang ada padanya, bukan karena pasrah tetapi karena dia memahami hakikat kehidupan. Dia termasuk kategori orang yang kaya hati, karena pada hakikatnya kekayaan itu bukanlah tergantung pada banyaknya harta dan fasilitas melainkan sifat menerima dan merasa cukup dengan apa yang ada. Begitu juga dengan Dam, ia memiliki aktivitas lain selain sekolah yaitu membantu masyarakat kampung, bukan hanya untuk mengharapkan uang atau bintang yang akan dihiaskan di dada, tetapi ia sadar sebagai makhluk hidup kita harus berjasa pada kehidupan, sebagai laki-laki ia harus tegak pada garis laki-laki, yaitu memiliki hati kemanusiaan, dengan niat dan tujuan mulia. Berikut kutipannya: ”Ideku sederhana.Aku ingin bekerja di luar, membantu perkampungan dekat Akademi Gajah. Setiap sore, lepas jadwal di kelas, aku bisa membantu mereka mengurus lading, menangkap ikan, dan jenis pekerjaan yang tersedia. Mereka butuh lelaki dewasa untuk membantu,..” Liye, 2011:204-205 Kesederhanaan niat dan tujuan Dam adalah ketika ia tidak berpikir bahwa aktivitas membantu masyarakat itu akan membebankannya, akan tetapi pekerjaan itu menjadi aktivitas yang menyenangkan untuknya. Seperti dalam kutipan berikut: ”Itu menjadi pengalaman yang seru, belajar sekaligus bekerja yang sebenarnya.Teman-teman juga membutuhkan bersosialisasi dengan penduduk, bisa menjadi bagian mengisi waktu senggang.Aku pikir itu tidak akan mengganggu aktivitas belajar.” Liye, 2011:205

4.2 Sederhana Berpikir

Dokumen yang terkait

Karakter Ayah dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong Karya Tere-Liye dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA

1 19 113

Karakter Ayah dalam Novel Ayahku (Bukan) Pembohong Karya Tere-Liye dan implikasinya terhadap pembelajaran sastra di SMA

4 45 113

ASPEK MOTIVASI DALAM NOVEL AYAHKU (BUKAN) PEMBOHONG KARYA TERE LIYE: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN Aspek Motivasi Dalam Novel Ayahku (Bukan) Pembohong Karya Tere Liye: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 2 14

ASPEK MOTIVASI DALAM NOVEL AYAHKU (BUKAN) PEMBOHONG KARYA TERE LIYE: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN Aspek Motivasi Dalam Novel Ayahku (Bukan) Pembohong Karya Tere Liye: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 1 17

Gambaran Kesederhanaan Dalam Novel Ayahku (Bukan) Pembohong Karya Tere Liye: Suatu Tinjauan Psikologi Sastra

0 0 9

Gambaran Kesederhanaan Dalam Novel Ayahku (Bukan) Pembohong Karya Tere Liye: Suatu Tinjauan Psikologi Sastra

0 0 1

Gambaran Kesederhanaan Dalam Novel Ayahku (Bukan) Pembohong Karya Tere Liye: Suatu Tinjauan Psikologi Sastra

0 1 6

Gambaran Kesederhanaan Dalam Novel Ayahku (Bukan) Pembohong Karya Tere Liye: Suatu Tinjauan Psikologi Sastra

0 0 14

Gambaran Kesederhanaan Dalam Novel Ayahku (Bukan) Pembohong Karya Tere Liye: Suatu Tinjauan Psikologi Sastra

0 0 3

Gambaran Kesederhanaan Dalam Novel Ayahku (Bukan) Pembohong Karya Tere Liye: Suatu Tinjauan Psikologi Sastra

0 1 3