40 k
= bilangin konstan Sutrisno Hadi, 2004:28
3.11 Uji Hipotesis 3.11.1 Uji R² atau Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi R² pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel- variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.
Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang crossection relatif rendah karena ada variasi yang besar antara masing-masing pengamatan,
sedangkan untuk data runtun waktu time series biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi Ghozali,2013.
3.11.2 Uji-t
Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t Uji statistik t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen
secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dasar pengambilan keputusannya adalah :
1. Jika t-hitung t-tabel, maka variabel independen secara individual tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen hipotesis ditolak.
Universitas Sumatera Utara
41 2.
Jika t-hitung t-tabel, maka variabel independen secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen hipotesis diterima. Uji t dapat juga
dilakukan dengan melihat nilai signifikansi t masingmasing variabel pada output
hasil regresi menggunakan SPSS dengan significance level 0,05 α =
5. Jika nilai signifikansi lebih besar dari α maka hipotesis ditolak
koefisien regresi tidak signifikan, yang berarti secara individual variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari α maka hipotesis diterima koefisien regresi signifikan, berarti secara individual variabel independen
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum PT. Bank Syariah Mandiri BSM
Bank Syariah
Mandiri BSM
adalah lembaga
perbankan di Indonesia . Bank ini berdiri pada 1955 dengan nama Bank Industri Nasional.
Bank ini beberapa kali berganti nama dan terakhir kali berganti nama menjadi Bank Syariah Mandiri pada tahun 1999 setelah sebelumnya bernama Bank Susila
Bakti yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi.
Bank Syariah Mandiri didirikan dengan aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain. Kedekatan nasabah akan diimbangi
dengan keterbukaan dalam layanan produk BSM sesuai syariah, modern, dan universal.
Lima tahun belum bisa dibilang lama dalam dunia perbankan. Bank Syariah Mandiri BSM tahu persis hal itu. Meski sudah menjadi bank syariah
terbesar dengan jaringan terluas di Tanah Air, BSM masih terus berupaya mewujudkan visi untuk menjadi bank syariah tepercaya pilihan mitra usaha.
Layanan perbankan yang real time dan online di 91 kantor cabang yang tersebar di 19 provinsi di Indonesia cuma menjadi salah satu upaya buat meraih predikat
sebagai bank syariah tepercaya. BSM didirikan dengan dasar aturan perjanjian berdasarkan hukum
Islam antara bank dan pihak lain. Terutama berkaitan dengan penyimpanan dana
Universitas Sumatera Utara