When you imagine a workshop, you know that participation is intense, not passive, and that it is typically hands on. During
the RAD design workshop, users respond to actual working prototypes and analysts refine designed modules using some
of the software tools mentioned later based on user re- sponses.”
Sesuai dengan pernyataan Kendall Kendall maka Pada tahap ini akan dibagi menjadi dua bagian yaitu Design
System dan Build System. Untuk penjabaran masing-masing bagian adalah sebagai berikut:
a. Design System
Pada Design System ini akan dilakukan antara lain Perancangan proses-proses dan yang akan terjadi didalam
sistem akan direpresentasikan dengan Diagram UML agar user dan developer dapat lebih memahami langkah awal
membangun sistem secara fisik.
Input :
- Use Case
Proses :
- Pembuatan Pemodelan Proses dengan Activity
Diagram dan Sequence Diagram. -
Perancangan basis data dilakukan dengan Class Diagram yang menggambarkan hubungan antar
entitiy yang ada pada Use Case Diagram dan spesifikasi Tabel.
- Perancangan User Interface atau perancangan layar
tampilan.
b. Build System
Pada Tahap Build System ini merupakan output dari design system yaitu pengembangan aplikasi yang telah
dirancang sebelumnya menggunakan Eclipse Helios versi 1.8.1 yang sebelumnya telah dilakukan penginstalan plugin ZK
Studio sebagai framework yang dipakai untuk membuat user interfece dan source code. Sedangkan pengembangan pada sisi
database penulis menggunakan PosgreSQL versi 1.12.2 sebagai toolnya.
3. Implementasi implementation
Berdasarkan fase sebelumnya, diketahui bahawa selama workshop desain, seorang penganalisis dan penguna
bekerja bersama secara intensif untuk membuat desain bisnis proses atau aspek-aspek non-teknis dari aplikasi. Segera
setelah aspek-aspek tersebut disepakati dan sistem telah dibangun dan diperbaiki, aplikasi yang baru tersebut
diujicobakan testing dan ditampilkan kepada organisasi untuk mendapatkan respon. Hal ini sebagaimana yang
diutarakan oleh Kendall Kendall, 2010.
“… analysts are working with users intensely during the workshop to design the business or nontechnical aspects of
the system. As soon as these aspects are agreed on and the systems are built and refined, the new systems or part of
systems are tested and then introduced to the organization.” Pada fase ini dilakukan beberapa tahapan, anatara lain :
a. Spesifikasi Hardware yang digunakan Menjelaskan spesifikasi minimal yang harus dimiliki oleh
hardware PC yang akan menerapkan aplikasi ini. b. Perangakat lunak pendukung.
Menjelaskan perangkat
lunak untuk
mendukung berjalannya sistem repository SK.
c. Platform Arsitektur Teknologi d. Penentuan topologi jaringan sistem.
e. Pengujian Sistem Menjelaskan proses pengujian sistem yang bertujuan
untuk melihat jalannya aplikasi. Pada tahap pengujian sistem ini dilakukan dengan dua tahap pengujian, yaitu :
1. Pengujian dengan cara Black box Mandiri, yaitu dengan
melakukan pengujian
langsung pada
beberapa hardware PCLaptop. Dalam pengujian ini penulis menggunakan laptopnotebook Lenovo
Y430 guna mendapatkan validitas aplikasi ini.
2. Respon oleh user pengguna tentang aplikasi, berisi pertanyaan yang meminta tanggapan user setelah
menggunakan aplikasi ini yang diberikan kepada user yang diambil dari kantor tempat penulis
melakukan studi kasus. Pengujian ini bertujuan untuk mendapatkan tingkat validitas apabila digunakan
langsung oleh pengguna. Angket berupa pertanyaan yang berhubungan dengan aplikasi. Form dan hasil
angket dapat dilihat secara lengkap pada lampiran.
3.2.3. Kelebihan RAD
Menurut Pressman, 2010 beberapa kelebihan yang dimiliki metode RAD antara lain:
1. Siklus dan fase pengembangan sistem yang cepat. 2. Aplikasi dapat terlihat lebih cepat di awal, karena digunakan
prototyping dengan perancangannya menggunakan Graphic User Interface GUI.
3. Memiliki fleksibilitas tinggi karena karena dibangun atas dasar modularisasi dimana pengembang dapat mendesain
ulang atau me-reuse modul dan bersifat life cycles. 4. Mengurangi biaya dan waktu pengembangan karena
didasarkan pada timeboxing.
3.2.4. Kekurangan RAD
Adapun kekurangan dari metode RAD menurut Kendall Kendall 2010: 241 diantaranya:
1. Penganalisis biasanya selalu terburu-buru. 2. Detail analisis dan dokumentasi kurang sehingga menyebabkan
programmer sulit untuk memahami maksud dan arah pemrograman modul yang dikerjakannya.
3. Terjadi beban tugas yang cukup berat karena para programmer beserta system analyst dituntut untuk menguasai kemampuan-
kemampuan baru sementara pada saat yang bersamaan diminta untuk mengembangkan sistem.
3.3. Kerangka Berfikir Penelitian
Gambar 3.2.
Kerangka Berfikir Penlitian
79
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bab ini, akan dibahas secara detail dan terperinci mengenai sistem yang akan diimplementasikan dengan menerapkan metodologi penelitian yang
telah diuraikan pada bab sebelumnya. Bahwa model pengembangan sistem yang akan digunakan penulis dalam pembuatan aplikasi ini adalah Rapid Application
Development RAD versi Kendal kendal yang terdiri dari tiga fase yaitu Fase Requirements Planning, Workshop Design dan Fase Implementation.
4.1. Perencanaan Persyaratan Requirements Planning
Sebelum membahas pembuatan sistem, akan dijelaskan terlebih dahulu secara umum profil Subbagian Organisasi Tata Laksana dan
Perundang-undangan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai tempat penelitian yang mengolah data terkait dengan SK Kelembagaan. Dan dalam
rangka mengetahui proses kerja yang ada di Subbagian Ortala, yaitu dengan menelaah dokumen-dokumen terkait untuk mendapatkan informasi mulai dari
proses pengajuan sampai dengan diterbitkannya SK. Akan tetapi dalam penelitian ini secara khusus hanya membahas proses penyimpanan Surat
Keputusan SK serta proses publikasi terhadap penerima SK secara online pada subbagian Ortala UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sesuai dengan yang
telah di bahas pada bab sebelumnya bahwa pada fase ini akan dilakukan sejumlah kegiatan yaitu :