Misi Activity diagram fungsi Tambah Berkas Admin Ortala

4.1.1. Sekilas Tentang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan institusi pembelajaran dan transmisi ilmu pengetahuan, institusi riset yang mendukung proses pembangunan bangsa, dan sebagai institusi pengabdian masyarakat yang menyumbangkan program-program peningkatan kesejahteraan sosial. Selama setengah abad UIN Syarif Hidayatulla Jakarta telah melewati beberapa periode sejarah sehingga sekarang ini telah menjadi salah satu universitas Islam terkemuka di Indonesia.

4.1.2. Visi dan Misi serta Tujuan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta a. Visi

Visi Universitas adalah menjadi lembaga pendidika tinggi terkemuka dalam mengembangkan dan mengintegrasikan aspek keislaman, keilmuan, kemanusiaan, dan keindonesiaan UIN,2003:4.

b. Misi

1. Melakukan reintegrasi keilmuan pada tingkat epistimologi, ontologi, dan aksiologi, sehingga tidak ada lagi dikhotomi antara ilmu-ilmu umum dan ilmu-ilmu agama. 2. Memberikan landasan moral terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi iptek dan melakukan pencerahan dalam pembinaan iman dan takwa imtak sehingga iptek dan imtak dapat sejalan. 3. Mengartikulasikan ajaran Islam secara ilmiah-akademis ke dalam kontek kehidupan masyarakat, sehingga tidak ada lagi jarak antara nilai dan perspektif agama dan sofistifikasi masyarakat. 4. Mempertahankan nilai-nilai lama yang positif dan mengambil danatau mengembangkan nilai-nilai baru yang lebih positif. 5. Memberikan kontribusi kepada peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui pola pengabdian masyarakat yang lebih profesional. 6. Memberikan landasan moral dan spiritual terhadap pembangunan nasional, sehingga konsep pembangunan manusia seutuhnya dapat tercapai. 7. Menjadi faktor yang menentukan dalam memelihara hubungan harmonis antar agama, negara dan masyarakat. 8. Memberikan kontribusi dalam mewujudkan perdamaian dunia dan kesejahteraan umat manusia. UIN,2003:4.

c. Tujuan

1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik danatau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan danatau menciptakan ilmu pengetahuan agama Islam, iptek dan seni yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman. 2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu agama Islam, iptek dan seni yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. UIN, 2003:5. 4.1.3. Subbagian Organisasi Tata Laksana dan Perundang-undangan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Subbagian Ortala mempunyai tugas melakukan administrasi organisasi, tata laksana dan perundang-undangan dilingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam menjalankan fungsinya, Subbagian Ortala berada dibawah Bagian Umum pada Biro Administrasi Umum dan Kepegawaian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4.1.4. Struktur Organisasi

Adapun Struktur Organisasi Biro Administrasi Umum dan Kepegawaian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah sebagai beriku: Gambar 4.1 Struktur Organisasi Biro Administrasi Umum dan Kepegawaian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. UIN, 2002 BIRO ADMINISTRASI UMUM DAN Bagian Umum Bagian Ortala dan Kepegawaian Subbagian Tata Usaha Subbagian Rumah Tangga Subbagian Administrasi Pusat Bahasa Subbagian Ortala dan Perundang-undangan Subbagian Administrasi Kepegawaian Subbagian Kesejahteraan Pegawai

4.1.5. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan

Berdasarkan wawancara dan observasi yang telah dilakukan oleh penulis, ditemukan bahwa untuk kegiatan penyimpanan berkas SK masih dilakukan secara tradisional yaitu hanya dilakukan penyimpanan dalam bentuk fisik pada lemari penyimpanan. Sebelum dilakukan proses penyimpanan, dilakukan klasifikasi terlebih dahulu untuk mempermudah proses penyimpanan oleh admin yang bertugas menangani kegiatan penyimpanan tersebut. Klasifikasi dilakukan sesuai dengan unit kerja masing-masing dan kategori SK yang diterbitkan. Setelah diklasifikasikan kemudian indeks dan isi ringkas dari SK tersebut dicatat pada komputer admin. Namun pada pencatatan dikomputer admin tidak disertai lokasi penyimpanan berkas yang tepat, sehingga hanya admin saja yang mengetahui tempat dimana berkas tersebut disimpan. Setelah dilakukan pencatatan, kemudian arsip tersebut disimpan sesuai folder yang sudah diberi label. Apabila ingin mengakses kembali file arsip yang telah disimpan, maka proses pencariannya akan memakan waktu yang cukup lama dan hanya admin yang menyimpanlah yang mengetahui keberadaan berkas tersebut. Karena tidak ada buku petunjuk dimana file tersebut disimpan. Saat ini, untuk penyimpanan berkas-berkas SK pun belum dapat disentralisasikan, makan dikhawatirkan akan adanya SK liar yang tidak terpantau dan tidak sah statusnya. Masih banyak berkas- berkas SK lainnya yang terpencar pada unit-unit kerja lain yang seharusnya terorganisir pada subbagian OrtalaKepegawaian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Gambar 4.2. Rich Picture Sistem Berjalan

4.1.6. Identifikasi Masalah

Dari hasil analisa diketahui bahwa sistem yang sedang berjalan masih terdapat banyak kekurangan. Proses penyimpanan berkas SK masih dilakukan dengan cara tradisonal, yaitu berkas SK yang sudah disahkan disimpan dilemari penyimpanan dalam bentuk fisik serta media penyimpanan yang kurang memadai seperti sempitnya ruangan, lemari arsip yang sedikit dan lain sebagainya sehingga dikhawatirkan akan terjadi hilangnya berkas yang mungkin dikemudian hari menjadi berkas yang sangat penting. Penyimpanan seperti ini mengakibatkan apabila dikemudian hari pimpinan masing-masing unit membutuhkan SK-SK yang dibutuhkan, maka pimpinan harus mengutus stafnya untuk mengcopy SK yang dibutuhkan di bagian tata usaha pusat, sehingga akan memakan waktu yang cukup banyak untuk melihat konsep SK secara utuh. Dalam merumuskan solusi bagi permasalahan tersebut diatas, peneliti mengusulkan sebuah sistem yang nantinya mampu menyimpan berkas SK secara digital serta dapat menampilkan konsep SK tersebut secara utuh agar dapat diakses sesuai dengan kebutuhan.

4.1.7. Analisa Kebutuhan Sistem

Sistem penyimpanan berkas SK yang terdapat di UIN masih memiliki kelemahan. Sistem belum bisa menyimpan arsip SK secara digital dan belum bisa menampilkan konsep SK secara utuh secara realtime. Penyimpanan dan pencarian kembali berkas SK masih dilakukan secara manual yaitu penyimpanan dan pencarian secara fisik pada lemari penyimpanan. Melihat permasalahan diatas, maka diperlukan strategi untuk menentukan solusi-solusi dari permasalahan diatas dengan cara:

4.1.7.1. Identifikasi Strategi IT Tabel 4.1

Identifikasi Strategi IT No Judul Tolak Ukur Sasaran Perbaikan 1. Sulit untuk pengecekan ulang. Pengecekan pada saat terjadi kekeliruan atau pengecekan apabila diperlukan. Minimalisasi birokrasi.

2. Pencarian ulang berkas

sulit. Pencarian terhadap arsip SK yang akan dilihat ulang. Penyederhanaan proses pencarian.

3. Penyimpanan berkas

manual. Kemungkinan Berkas Rusak, hilang. Penyimpanan dalam bentuk digital dalam database. 4. Data terpencar Berkas berada dimana- mana dan tidak terorganisir. Sentralisasi berkas SK.

5. Pengiriman lambat

Birokrasi dan ekpedisi yang lambat. Penyederhanaan proses pengiriman.

4.1.7.2. Identifikasi Pola Solusi Tabel 4.2

Identifikasi Pola Solusi No Sasaran Perbaikan Pola Solusi

1. Minimalisasi birokrasi.

Pembuatan sebuah media online untuk seua aktifitas yang berhubungan dengan birokrasi. 2. Penyederhanaan proses pencarian. Pencarian kedalam database melalui sistem.

3. Penyimpanan dalam bentuk

digital dalam database. Mengubah berkas fisik menjadi berkas digital kemudian menyimpannya kedalam database sistem.

4. Sentralisasi berkas SK.

Mengumpulkan dan mengelompokan sesuai dengan indeks yang ada dalam database.

5. Penyederhanaan proses

pengiriman. Pengiriman publikasi dapat dilakukan melalui media online. Berdasarkan Identifikasi Strategi IT dan Identifikasi pola solusi maka, sangat memungkinkan untuk pembuatan sistem berbasis web yaitu aplikasi Repository SK yang dapat menyimpan berkas SK secara digital serta dapat menampilkan konsep SK secara utuh dan realtime.

4.1.7.3. Kebutuhan Fungsional Sistem

Sistem yang dikembangkan harus mempunyai functional requirements sebagai berikut: 1. Sistem repository SK dapat melakukan Penginputan berkas SK kedaalm sistem. 2. Sistem Repository SK dapat melakukan Pengklasifikasian berkas SK. 3. Dapat melakukan Validasi terhadap berkas SK. 4. Mempermudah dan mempercepat dalam proses pengaksesan kembali. 5. Dapat melakukan download berkas SK. 6. Aplikasi dapat langsung digunakan.

4.1.7.4. Kebutuhan Non Fungsional Sistem

Selain kebutuhan fungsional sistem maka ada pula kebutuhan non fungsional sistem diantaranya yaitu : 1. Sistem hanya dapat diakses oleh masing-masing user yang telah ditentukan oleh seorang super admin. 2. Sistem repository SK akan dapat berjalan pada sistem operasi Windows atau Linux Ubuntu. 3. Sistem akan bekerja maksimal jika diakses dengan menggunakan browser Mozilla Firefox karena membutuhkan linkungan AJAX yang memadai. Pada Internet Explorer dan Google Chrome kurang mendukung antarmuka sistem ini. 4. Terdapat pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam memasukkan informasi data master untuk kebutuhan pada repository.

4.1.8. Tujuan Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem bertujuan untuk membantu pihak ortala dalam melakukan tugas pendokumentasian dan publikasi. Selain itu dengan adanya sistem ini juga dapat mempermudah para pimpinan tiap unit kerja untuk mengakses langsung kedalam repository SK untuk mencari SK-SK yang telah diterbitkan secara realtime dan proses pencarian dapat dilakukan dimanasaja jika suatu saat dibutuhkan.

4.1.9. Analisa Proses Bisnis Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.3. Bisnis Sistem Usulan Keterangan Gambar: Dalam proses bisnis yang diusulkan, setelah pihak admin Ortala membuat konsep SK, bila perlu kosep tersebut diberi label watermark untuk menjaga keaslian hak cipta dan disimpan dalam bentuk pdf file. Setelah file disimpan kemudian dilakukan klasifikasi berkas SK sesuai dengan kategorinya untuk kemudian dilakukan proses upload berkas ke dalam sistem repository SK dengan status draft. Setelah file tersebut berhasil di upload kedalam sistem repository SK maka berkas akan masuk pada list validasi dimenu admin TU rektorat dan admin Ortala. Jika berkas fisik sudah disahkan oleh rektor, maka selanjutnya pihak admin TU rektorat akan melakukan validasi terhadap draft SK tersebut. Dengan adanya validasi ini maka menandakan bahwa SK sudah di sahkan sehingga selanjutnya berkas tersebut dapat diakses oleh pimpinan dari unit-unit kerja. Kemudian dalam kondisi lain Apabila berkas SK yang sudah disahkan oleh rektor telah sampai kepada pembuat yaitu pihak Ortala, maka dapat dilakukan penggantian berkas dengan yang sudah disahkan rektor. Untuk proses penggantian berkas dapat dilakukan proses delete berkas yang lama kemudian melakukan scanning terhadap berkas asli, kemudian disimpan dengan output file scanning berupa file PDF dan diupload kembali. Dari segi user, dapat mengakses sistem repository SK dan mencari file SK sesuai dengan kategori dan ketersediaan didalam database repository SK masing-masing. Apabila ditemukan maka user dapat langsung melihat, mencetak ataupun mendownload hasil copy dari SK tersebut. Sedangkan untuk manajemen hak akses akan ditangani oleh super admin.

4.1.10. Membuat Use Case Diagram

Use Case mendeskripsikan interaksi antar actor di dalam sistem informasi eksekutif pada Organisasi. Seperti dijelaskan pada tabel 4.1 berikut : Tabel 4.3 Identifikasi Actor dengan Deskripsi No. Actor Description 1. Pimpinan Unit Kerja Fakultas Actor yang melakukan pencarian informasi SK ke sistem. 2. Admin Ortala Actor yang membuat konsep SK dan melakukan scanning, input, update, validasi dan delete serta menyimpan berkas SK yang sudah jadi. 3. Admin TU Rektorat Actor yang melakukan pencarian dan validasi berkas SK. 4. Super Admin Actor yang melakukan manajemen hak akses dan mengurusi keseluruhan sistem. Berikut adalah Use Case diagram usulan yang menggambarkan kegiatan-kegiatan dalam sistem repository SK : Gambar 4.4. Use Case Diagram yang diusulkan

4.1.10.1. Use Case Secenario

Tabel 4.4 Use Case Secenario Login Use Case Name Login Use Case ID 1 Actor Pimpinan unit, Admin Ortala, Admin TU Rektorat, Super Admin. Description Use case menggambarkan kegiatan memasukan username dan password untuk mengakses sistem. Precondition Pimpinan unit, Admin Ortala, Admin TU Rektorat, Super Admin membuka sistem. Typical Course of Events Actor Action System Response 1. Input username dan password. 2. Cek username dan password. 3. Menampilkan halaman sesuai authentifikasi. Alternate Courses Jika no.2 salah input atau tidak ditemukan maka akan menampilkan pesan kesalahan. Conclusion Pimpinan unit, Admin Ortala, Admin TU Rektorat, Super Admin login ke sistem. Post Condition Pimpinan unit, Admin Ortala, Admin TU Rektorat, Super Admin dapat mengakses sistem. Tabel 4.5 Use Case Scenario Telusur SK Use Case Name Telusur SK Use Case ID 2 Actor Pimpinan Unit kerjafakultas, Admin Ortala. Description Use case menggambarkan kegiatan pencarian SK. Precondition Pimpinan Unit kerjafakultas, Admin Ortala login ke dalam sistem. Typical Course of Events Actor Action System Response 1. Memilih menu koleksi SK. 2. Menampilkan list SK. 3. Memilih untuk penelusuran SK 3. Menampilkan hasil penelusuran. Alternate Courses Jika no.3 tidak ditemukan maka akan menampilkan pesan data tidak ditemukan. Conclusion Pimpinan Unit kerjafakultas, Admin Ortala menemukan SK yang dicari. Post Condition Pimpinan Unit kerjafakultas, Admin Ortala dapat melihat berkas SK secara utuh. Tabel 4.6 Use Case Secenario Lihat Beranda Use Case Name Lihat Beranda Use Case ID 3 Actor Pimpinan Unit kerjafakultas, admin Ortala. Description Use case menggambarkan kegiatan untuk melihat beranda. Precondition Pimpinan Unit kerjafakultas, Admin Ortala login ke dalam sistem. Typical Course of Events Actor Action System Response 1. Memilih menu beranda. 2.Menampilkan menu beranda. Alternate Courses - Conclusion Pimpinan Unit kerjafakultas, Admin Ortala melihat menu beranda. Post Condition Menu beranda berhasil ditampilkan. Tabel 4.7 Use Case Secenario Lihat Struktur Organisasi Use Case Name Lihat Struktur Organisasi Use Case ID 4 Actor Pimpinan Unit kerjafakultas, Admin Ortala Description Use case menggambarkan kegiatan untuk melihat struktur organisasi. Precondition Pimpinan Unit kerjafakultas, Admin Ortala login ke dalam sistem. Typical Course of Events Actor Action System Response 1.Memilih menu Struktur organisasi. 2.Menampilkan menu struktur organisasi. Alternate Courses - Conclusion Pimpinan Unit kerjafakultas, Admin Ortala melihat menu struktur organisasi. Post Condition Menu struktur organisasi berhasil ditampilkan. Tabel 4.8 Use Case Secenario Lihat Kontak Use Case Name Lihat Kontak Use Case ID 5 Actor Pimpinan Unit kerjafakultas, Admin Ortala Description Use case menggambarkan kegiatan untuk melihat kontak. Precondition Pimpinan Unit kerjafakultas, Admin Ortala login ke dalam sistem. Typical Course of Events Actor Action System Response 1. Memilih menu kontak. 2. Menampilkan menu kontak Alternate Courses - Conclusion Pimpinan Unit kerjafakultas, Admin Ortala melihat menu kontak. Post Condition Menu kontak berhasil ditampilkan Tabel 4.9 Use Case Secenario Lihat koleksi SK User Use Case Name Lihat koleksi SK Use Case ID 6 Actor Pimpinan Unit kerjafakultas Description Use case menggambarkan kegiatan untuk melihat koleksi SK Precondition Pimpinan Unit kerjafakultas login ke dalam sistem. Typical Course of Events Actor Action System Response 1. Memilih menu pada koleksi SK. 2. Menampilkan list SK. 3. Memilih detail 4. Menampilkan detail keterangan SK Alternate Courses - Conclusion Pimpinan Unit kerjafakultas melihat koleksi SK Sesuai dengan akunnya. Post Condition Menu Koleksi SK berhasil ditampilkan. Tabel 4.10 Use Case Secenario Lihat koleksi SK Admin Use Case Name Lihat koleksi SK Use Case ID 7 Actor Admin Ortala dan Admi TU Rektorat Description Use case menggambarkan kegiatan untuk melihat keseluruhan koleksi SK. Precondition Admin Ortala dan Admi TU Rektorat login ke dalam sistem. Typical Course of Events Actor Action System Response 1. Memilih menu pada koleksi SK. 2. Menampilkan menu koleksi SK 3. Memilih Fakultas Unit kerja. 4. Menampilkan SK sesuai dengan FakultasUnit Kerja yang dipilih. 3. Memilih detail 4. Menampilkan detail keterangan SK Alternate Courses - Conclusion Admin Ortala dan Admi TU Rektorat melihat koleksi SK Sesuai dengan Fakultasunit kerja yang dipilih. Post Condition Menu Koleksi SK berhasil ditampilkan. Tabel 4.11 Use Case Secenario View Detail Use Case Name View detail Use Case ID 8 Actor Pimpinan Unit kerjafakultas, Admin TU Rektorat, Admin Ortala. Description Use case menggambarkan kegiatan untuk melihat detail rincian SK. Precondition Pimpinan Unit kerjafakultas, Admin TU Rektorat, Admin Ortala masuk ke dalam sistem. Typical Course of Events Actor Action System Response 1. mengklik detail link 2. menampilkan detail dari berkas SK Alternate Courses - Conclusion Pimpinan Unit kerjafakultas, Admin TU Rektorat, Admin Ortala melihat detail dari berkas SK. Post Condition Menu View detail berhasil ditampilkan. Tabel 4.12 Use Case Secenario Download SK Use Case Name Download SK Use Case ID 9 Actor Pimpinan unitfakultas, Admin Ortala, Admin TU Rektorat. Description Use case menggambarkan kegiatan untuk download berkas SK secara utuh. Precondition Pimpinan unitfakultas, Admin Ortala, Admin TU Rektorat masuk ke dalam sistem. Typical Course of Events Actor Action System Response 1. Memilih menu koleksi berkas SK 2. Menampilkan koleksi berkas SK 3. Memilih berkas yang akan di download. 4. Menghubungkan dengan database dan menampilkannya. Alternate Courses - Conclusion Pimpinan unitfakultas, Admin Ortala, Admin TU Rektorat Berhasil mendownload berkas SK dari sistem. Post Condition Sistem kembali melist berkas. Tabel 4.13 Use Case Secenario Delete Use Case Name Delete Berkas SK Use Case ID 10 Actor Admin Ortala Description Use case menggambarkan kegiatan untuk menghapus berkas dari database. Precondition Admin Ortala masuk ke dalam sistem. Typical Course of Events Actor Action System Response 1. mencari berkas SK yang akan dihapus. 2. menampilkan berkas SK 3. mengklik tombol delete 4. menampilkan pesan bahawa berkas berhasil dihapus. Alternate Courses - Conclusion Admin Ortala berhasil menghapus data berkas SK dari sistem. Post Condition Berkas tidak dapat diakses kembali. Tabel 4.14 Use Case Secenario Tambah SK Use Case Name TambahUpload SK Use Case ID 11 Actor Admin Ortala Description Use Case menggambarkan kegiatan untuk menambah mengupload berkas SK. Precondition Admin Ortala masuk ke dalam sistem. Typical Course of Events Actor Action System Response 1. Memilih menu Tambah berkas SK 2. Menampilkan form tambah SK 3. Mengisi Form tambah SK 4. Menghubungkan dengan database. 5. memilih data upload 6. Menghubungkan dengan database. 7. klik “simpan” sebagai tanda informasi telah disimpan. 8. Menyimpan hasil input kedalam database sistem. Alternate Courses Jika data yang dimasukan tidak lengkap, maka sistem akan menampilkan pesan kesalahan. Conclusion Admin Ortala Berhasil menambah berkas SK kedalam sistem. Post Condition Database SK telah bertambah. Tabel 4.15 Use Case Secenario Validasi SK Use Case Name Validasi SK Use Case ID 12 Actor Admin TU Rektorat, Admin Ortala Description Use Case menggambarkan kegiatan untuk melakukan validasi berkas SK yang di Upload oleh Admin ortala. Precondition Admin TU Rektorat, Admin Ortala masuk ke dalam sistem. Typical Course of Events Actor Action System Response 1. melihat detail berkas pada menu berkas masuk 2. menampilkan detail berkas SK 3. validasi berkas “YA” 4. menghubungkan database dan memberi status validasi pada berkas. 5. Validasi berkas “Tidak” 6. Berkas tidak jadi di validasi dan status validasi kosong. 7. Klik “simpan” 7. menghubungkan dengan database validasi. Alternate Courses - Conclusion Admin TU Rektorat, Admin Ortala berhasil melakukan validasi berkas. Post Condition Berkas SK telah divalidasi dan tidak terdaftar lagi pada menu validasi Tabel 4.16 Use Case Secenario Role Use Case Name Tambah edit hapus Role Use Case ID 13 Actor Super Admin Description Use Case menggambarkan kegiatan untuk menambah mengedit menghapus role pengguna sistem. Precondition Super Admin masuk ke dalam sistem. Typical Course of Events Actor Action System Response 1. Memilih menu pengaturan 2. Menampilkan menu pengaturan role. 3. Mengisi Form tambah SK 4. Menghubungkan dengan database. 5. menentukan hak akses 6. Menghubungkan dengan database. 7. klik “simpan” sebagai tanda informasi telah disimpan. 8. Menyimpan hasil input kedalam database sistem. Alternate Courses - Conclusion Super Admin Berhasil menambah mengedit menghapus role kedalam sistem. Post Condition Data role telah tersimpan dalam database. Tabel 4.17 Use Case Secenario Tambah edit delete IndeksUnit kerja Use Case Name Tambah edit delete IndeksUnit kerja Use Case ID 14 Actor Admin Ortala Description Use Case menggambarkan kegiatan untuk menambah mengedit menghapus indeksunit kerja. Precondition Admin Ortala masuk ke dalam sistem. Typical Course of Events Actor Action System Response 1. Memilih menu indeks 2. Menampilkan menu indeks. 3. Mengisi Form indeks 4. Menghubungkan dengan database. 5. klik “simpan” sebagai tanda informasi telah disimpan. 6. Menyimpan hasil input kedalam database sistem. Alternate Courses - Conclusion Admin Ortala Berhasil menambah mengedit menghapus indeks kedalam sistem. Post Condition Data Indeks telah tersimpan dalam database. Tabel 4.18 Use Case Secenario Tambah edit delete Kategori Use Case Name Tambah edit delete Kategori Use Case ID 15 Actor Admin Ortala Description Use Case menggambarkan kegiatan untuk menambah mengedit menghapus kategori SK. Precondition Admin Ortala masuk ke dalam sistem. Typical Course of Events Actor Action System Response 1. Memilih menu kategori 2. Menampilkan menu kategori. 3. Mengisi Form kategori 4. Menghubungkan dengan database. 5. klik “simpan” sebagai tanda informasi telah disimpan. 6. Menyimpan hasil input kedalam database sistem. Alternate Courses - Conclusion Admin Ortala Berhasil menambah mengedit menghapus kategori kedalam sistem. Post Condition Data Indeks telah tersimpan dalam database. Tabel 4.19 Use Case Secenario Tambah edit delete user Use Case Name Tambah edit delete user Use Case ID 16 Actor Super Admin Description Use Case menggambarkan kegiatan untuk menambah mengedit menghapus user. Precondition Super Admin masuk ke dalam sistem. Typical Course of Events Actor Action System Response 1. Memilih menu User Account 2. Menampilkan menu user. 3. Mengisi Form user. 4. Menghubungkan dengan database. 5. klik “simpan” sebagai tanda informasi telah disimpan. 6. Menyimpan hasil input kedalam database sistem. Alternate Courses - Conclusion Super Admin Berhasil menambah mengedit menghapus kategori kedalam sistem. Post Condition Data User telah tersimpan dalam database. Tabel 4.20 Use Case Secenario Logout Use Case Name Logout Use Case ID 17 Actor Pimpinan Unit kerjafakultas, Admin TU Rektorat, Admin Ortala. Description Use case menggambarkan kegiatan keluar dari sistem. Precondition Pimpinan Unit kerjafakultas, Admin TU Rektorat, Admin Ortala login ke dalam sistem. Typical Course of Events Actor Action System Response 1. memilih menu logout 2. menghubungkan dengan database 3. Menampilkan halaman login Alternate Courses Conclusion Pimpinan Unit kerjafakultas, Admin TU Rektorat, Admin Ortala keluar dari sistem. Post Condition Logout

4.2. Workshop Design

Sesuai dengan yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, pada fase ini akan dilakukan design system dan Build the system. Keduanya akan dijabarkan sebagai berikut : 4.2.1. Design System 4.2.1.1. Membuat Activity Diagram Activity Diagram memodelkan alur kerja work flow sebuah urutan aktivitas pada suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan flow chart karena kita dapat memodelkan proses logika, proses bisnis dan alur kerja. Perbedaan utamanya adalah flow chart dibuat untuk menggambarkan alur kerja dari sebuah sistem, sedangkan activity diagram dibuat untuk menggambarkan aktivitas aktor. Berikut ini adalah activity diagram yang menggambarkan aktifitas-aktifitas yang dapat terjadi dalam sistem repository SK.

1. Activity diagram fungsi login Admin Ortala, Admin TU

Rektorat, User dan Super Admin Gambar 4.5 Activity diagram use case login Admin Ortala, Admin TU Rektorat, User dan Super Admin Keterangan Gambar : Yang harus dilakuakan Admin Ortala, Admin TU Rektorat, Super Admin dan User dalam activity diagram use case login adalah memasukan User Id dan password, kemudian sistem akan menampilkan pesan kesalahan dan kembali ke menu login untuk memasukan User Id dan Password yang benar. Jika User Id dan Password yang dimasukan benar, maka system akan menampilkan menu utama system.

2. Activity Digram fungsi Lihat Struktur Organisasi Admin

Ortala, Admin TU Rektorat, dan User Gambar 4.6 Activity diagram use case Lihat Struktur Organisasi Admin Ortala, Admin TU Rektorat dan User Keterangan Gambar : Pada activity diagram ini Admin Ortala, Admin TU Rektorat dan User melakukan login, kemudian sistem memvalidasi username dan password yang dimasukan. Jika username dan password sesuai dengan data yang terdapat didatabase, user mengklik menu Struktur Organisasi dan sistem akan menampilkan struktur organisasi Subbagian Ortala UIN Jakarta.

3. Activity Diagram fungsi Lihat Kontak Admin Ortala, Admin

TU Rektorat, Super Admin dan User Gambar 4.7 Activity diagram use case Lihat Kontak Admin Ortala, Admin TU Rektorat, Super Admin dan User Keterangan Gambar : Didalam activity diagram use case lihat kontak yang harus dilakukan oleh Admin Ortala, Admin TU Rektorat, Super Admin dan User adalah membuka aplikasi sistem, sistem akan menampilkan menu login. Admin Ortala, Admin TU Rektorat, Super Admin dan User login ke dalam system. Jika benar maka Admin Ortala, Admin TU Rektorat, Super Admin dan User dapat mengakses system. Kemudian memilih menu kontak, sistem akan menampilkan kontak.

4. Activity Berkas

a. Activity diagram fungsi Tambah Berkas Admin Ortala

Gambar 4.8 Activity diagram tambah berkas SK Keterangan Gambar : Pada activity diagram ini Admin Ortala melakukan login, kemudian sistem memvalidasi username dan password yang dimasukan. Jika username dan password sesuai dengan data yang terdapat didatabase, Admin Ortala mengklik menu Tambah Berkas dan sistem akan menampilkan Form Tambah Berkas serta Upload File. b. Activity diagram fungsi Delete Berkas SK Admin Ortala Gambar 4.9 Activity diagram fungsi Delete Berkas SK Keterangan Gambar : Pada activity diagram ini Admin Ortala melakukan login, kemudian sistem memvalidasi username dan password yang dimasukan. Jika username dan password sesuai dengan data yang terdapat didatabase, Admin Ortala mengklik menu Koleksi dan sistem akan menampilkan List koleksi Berkas SK dan dapat langsung melakukan delete terhadap berkas SK.

c. Activity diagram fungsi Cari Berkas SK Admin Ortala