Hubungan Pengakuan dengan Perilaku Dokter Spesialis dalam Pengisian Hubungan Pekerjaan itu sendiri dengan Perilaku Dokter Spesialis dalam Pengisian Rekam Medis

bahwa semakin baik kondisi lingkungan kerja akan memberikan kontribusi kecenderungan perilaku dokter spesialis yang semakin baik.

5.4. Hubungan Pengakuan dengan Perilaku Dokter Spesialis dalam Pengisian

Rekam Medis Faktor pengakuan menurut Hertzberg adalah ”faktor pemotivasi” yang mungkin menimbulkan peningkatan motivasi kerja pegawai apabila terpenuhi tetapi sebaliknya tidak dapat memberi motivasi kerja kalau tidak diberikan. Pengujian statistik menghasilkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,567. Hal ini menunjukkan tingkat hubungan yang cukup kuat Budi, 2006 dan positif. Namun, nilai p = 0,111 p value 0,05 menyimpulkan bahwa hubungan yang ada tidak signifikan. Pengakuan merupakan bagian dari penghargaan yang diberikan organisasi kepada anggotanya atas hasil kerja, prestasi, dedikasi, pengabdian yang diberikannya kepada organisasi Robbins, 2002. Apabila pengakuan dikaitkan dengan teori lima tingkat kebutuhan menurut Maslow maka pengakuan merupakan bagian dari kebutuhan tingkat keempat. Hal ini menunjukkan bahwa pengakuan menjadi dominan dibutuhkan jika tiga tingkat kebutuhan lainnya telah terpenuhi, yaitu kebutuhan fisik, kebutuhan rasa aman, dan kebutuhan sosial. Tidak signifikannya pengakuan pada BPK RSU Sigli sebagai motivasi dalam pengisian RM dapat disebabkan perilaku dokter dalam kelengkapan pengisian RM berkaitan dengan kompensasi secara finansial yang merupakan alat utama untuk Salami: Hubungan Pengetahuan Dan Motivasi Dengan Perilaku Dokter Spesialis Dalam Pengisian Rekam Medis Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli, 2008. USU e-Repository © 2008 memenuhi kebutuhan tingkat pertama, yaitu kebutuhan fisik. Hal ini juga semakin diperburuk apabila perhatian manajemen terhadap RM masih rendah. Pengakuan akan menjadi faktor motivasi yang menarik apabila karyawan telah berada pada masa kecukupan ekonomi Robbins, 2002.

5.5. Hubungan Pekerjaan itu sendiri dengan Perilaku Dokter Spesialis dalam Pengisian Rekam Medis

Faktor pekerjaan itu sendiri maksudnya pada kasus penelitian ini adalah pekerjaan pengisian RM yang mampu memberi motivasi pada pelakunya karena keberadaan RM itu sendiri memberikan semacam harkat self actualization di puncak piramida Maslow. Faktor ini termasuk faktor pemotivasi buat pegawai. Pengujian statistik terhadap variabel pekerjaan itu sendiri menghasilkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,866. Hal ini menunjukkan tingkat hubungan yang sangat kuat Budi, 2006. Nilai p = 0,003 p value 0,05 dan signifikan pada level 1 maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan itu sendiri dengan perilaku dokter dalam pengisian RM. Hasil penelitian ini juga menunjukkan terdapat hubungan positif antara baik dan tidaknya ketertarikan dokter dalam pengisian RM terhadap kelengkapan pengisian RM. Dengan demikian, apabila pengisi RM memiliki kertarikanminat yang tinggi dalam mengisi RM maka akan menghasilkan RM yang lengkap. Hasil ini menunjukkan bahwa ketertarikan pekerjaan akan mendukung untuk penyelesaian pekerjaan dengan lebih baik. Hal ini sesuai dengan pernyataan Forsyth 1999 bahwa keadaan akan sangat terbantu apabila pegawai menyukai apa yang Salami: Hubungan Pengetahuan Dan Motivasi Dengan Perilaku Dokter Spesialis Dalam Pengisian Rekam Medis Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli, 2008. USU e-Repository © 2008 mereka kerjakan. Hal ini berarti akan lebih mudah untuk memotivasi orang melakukan pekerjaan tertentu dibandingkan dengan pekerjaan lain. Secara teori, Kreitner dan Kinicki 2003 menjelaskan bahwa karakteristik pekerjaan adalah kunci motivasi karyawan. Satu pekerjaan yang membosankan dan monoton menghalangi motivasi untuk berprestasi baik, sedangkan suatu pekerjaan yang menantang akan meningkatkan motivasi. Tiga hal yang terdapat dalam suatu pekerjaan yang menantang adalah keragaman, otonomi, dan wewenang mengambil keputusan. Menggunakan konsep ini maka RM merupakan dokumen yang menjadi sumber informasi untuk menentukan tindakan medis yang menjadi otonomi dan wewenang dari dokter yang menangani atau bertanggung jawab terhadap pasien. Hasil penelitian menunjukkan pekerjaan itu sendiri mempunyai hubungan yang signifikan dengan perilaku dokter dalam pengisian RM. Hasil ini konsisten dengan penelitian Setyawati dan Muchlas 1999 yang menyimpulkan bahwa semakin baik tanggapan terhadap pekerjaan akan memberikan kontribusi kecenderungan perilaku dokter spesialis yang semakin baik.

5.6 Analisis Hasil Wawancara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Dokter dalam Pengisian Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2009

3 56 121

Hubungan Penghargaan (Reward) Dengan Motivasi Dokter Dalam Pengisian Rekam Medis Di RSUD Sidikalang Tahun 2008

2 30 90

ANALISIS KEPATUHAN DOKTER DALAM MENGISI REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN Analisis Kepatuhan Dokter Dalam Mengisi Rekam Medis Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Boyolali.

2 8 15

ANALISIS KEPATUHAN DOKTER DALAM MENGISI REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN Analisis Kepatuhan Dokter Dalam Mengisi Rekam Medis Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Boyolali.

0 4 19

Pengaruh Iklim Organisasi dan Motivasi terhadap Kinerja Dokter dalam Pengisian Rekam Medis di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan

0 0 18

Pengaruh Iklim Organisasi dan Motivasi terhadap Kinerja Dokter dalam Pengisian Rekam Medis di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan

0 0 2

Pengaruh Iklim Organisasi dan Motivasi terhadap Kinerja Dokter dalam Pengisian Rekam Medis di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan

0 0 8

Pengaruh Iklim Organisasi dan Motivasi terhadap Kinerja Dokter dalam Pengisian Rekam Medis di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan

0 0 47

Pengaruh Iklim Organisasi dan Motivasi terhadap Kinerja Dokter dalam Pengisian Rekam Medis di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan

0 0 4

Pengaruh Iklim Organisasi dan Motivasi terhadap Kinerja Dokter dalam Pengisian Rekam Medis di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan

0 0 23