Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Variabel dan Definisi Operasional

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Untuk menjawab masalah dan mencapai tujuan penelitian digunakan jenis penelitian: Survey analitik explanatory study, yaitu penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi Notoatmojo, 2002. Penelitian ini dilakukan secara cross sectional, yaitu mempelajari dinamika korelasi antara variabel bebas dengan variabel tergantung yang diobservasi pada saat yang sama.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di BPK RSU Sigli Kabupaten Pidie Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, khususnya di bagian RM. Bagian ini dipilih karena merupakan bagian yang menjadi sumber data dan informasi rumah sakit. Penelitian dilakukan selama 7 bulan, mulai Juli 2007 sampai dengan Desember 2007.

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah dokter spesialis di BPK RSU Sigli yang berjumlah 9 orang. Seluruh populasi menjadi sampel karena jumlahnya yang relatif sedikit, yaitu terdiri dari: Dokter spesialis kebidanan dan kandungan 3 orang, dokter spesialis bedah 1 orang, dokter spesialis penyakit dalam 1 orang, dokter spesialis anak 1 orang, dokter spesialis mata 1 orang, dokter spesialis THT 1 orang dan dokter spesialis saraf 1 orang. 29 Salami: Hubungan Pengetahuan Dan Motivasi Dengan Perilaku Dokter Spesialis Dalam Pengisian Rekam Medis Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli, 2008. USU e-Repository © 2008 Penilaian perilaku dokter spesialis dalam pengisian RM, dilihat dari kelengkapan pengisian RM oleh masing-masing dokter spesialis selama periode 3 bulan. Kelengkapan pengisian RM dilihat dengan melakukan check list terhadap lembaran-lembaran RM yang harus diisi oleh dokter spesialis pada BPK RSU Sigli. Jumlah RM yang di check list sebanyak 15 317 RM dari jumlah seluruh RM dan jumlah RM yang dicheck list per dokter spesialis ditentukan secara proposional.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Dilihat dari sumbernya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data Primer Data primer dalam penelitian ini dikumpulkan dengan dua cara, yaitu: Kuesioner Kuesioner merupakan instrumen berupa daftar pertanyaan yang diberikan kepada dokter spesialis yang mengisi RM pasien rawat inap di BPK RSU Sigli Lampiran 3. Penyebaran dan pengumpulan data dari kuesioner langsung dilakukan oleh peneliti. Wawancara Wawancara dilakukan secara langsung oleh peneliti dengan pihak manajemen rumah sakit dan dokter spesialis yang mengisi RM pasien rawat inap di BPK RSU Sigli. Panduan wawancara dapat dilihat pada lampiran 4. 2. Data sekunder Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data sekunder adalah dengan metode tidak langsung, yaitu teknik memperoleh data tanpa ada kontak langsung Salami: Hubungan Pengetahuan Dan Motivasi Dengan Perilaku Dokter Spesialis Dalam Pengisian Rekam Medis Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli, 2008. USU e-Repository © 2008 dengan responden. Berdasarkan pendekatan ini maka dapat dilakukan observasi terhadap seseorang tanpa sepengetahuan dirinya atau pencarian catatan yang sudah ada Kreitner dan kinicki, 2003. Data diperoleh dari RM rawat inap yang diisi oleh dokter spesialis pada periode Oktober sampai Desember 2007. RM periode ini digunakan sebagai instrumen untuk menyimpulkan perilaku dokter spesialis dalam pengisian RM pasien rawat inap di BPK RSU Sigli. Data dikumpulkan dengan check list yang dibuat berdasarkan lembaran RM yang harus diisi dokter spesialis di BPK RSU Sigli. Lembaran RM dan formulir check list dapat dilihat pada lampiran 5 dan 6.

3.4.1. Uji validitas

Syarat penting yang berlaku bagi suatu kuesioner adalah valid dan reliabel. Suatu skala pengukuran disebut valid apabila melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur Kuncoro, 2003. Esensi dari validitas adalah akurasi Indriantoro dan Supomo, 2002. Penelitian ini menggunakan construct validity yang merupakan salah satu konsep untuk menguji validitas setiap butir pertanyaan dengan cara mengkorelasikan skor item masing-masing variabel dengan skor total masing-masing variabel sehingga akan terlihat butir instrumen yang layak dan tidak layak untuk mengukur variabel penelitian Lampiran 7. Pengujian menggunakan teknik Cronbach’s Alpha dengan dasar kesimpulan variabel dikatakan valid apabila koefisien korelasi lebih besar dari 0,3 Malhotra, 1996. Hasil output Cronbach’s Alpha pada tabel 3.1 menunjukkan bahwa variabel pengetahuan, pengawasan, kondisi kerja, pengakuan, dan pekerjaan itu sendiri setiap Salami: Hubungan Pengetahuan Dan Motivasi Dengan Perilaku Dokter Spesialis Dalam Pengisian Rekam Medis Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli, 2008. USU e-Repository © 2008 butir pertanyaan Nilai Corrected Item- Total Correlation lebih besar dari 0,30. Dengan demikian dapat dinyatakan seluruh butir pertanyaan valid. Tabel 3.1. Hasil Pengujian Validitas Variabel Corrected Item-Total Correlation No Pertanyaan Pengetahuan Pengawasan Kondisi Kerja Pengakuan Pekerjaan itu Sendiri P1 .813 .661 .323 .792 .757 P2 .379 .737 .552 .807 .590 P3 .439 .661 .779 .850 .889 P4 .575 .567 .467 .347 .350 P5 .615 .518 .328 .455 .578

3.4.2. Uji reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor skala pengukuran Kuncoro, 2003. Suatu kuesioner dianggap reliabel apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang sama hasilnya tetap konsisten. Pengukuran menggunakan teknik Cronbach’s Alpha dengan dasar kesimpulan alat ukur dianggap andal jika nilai alpha 0,6 Malhotra, 1996. Hasil pengujian reliabilitas dengan uji statistik Cronbach’s Alpha pada tabel 3.2 menunjukkan bahwa nilai reliability coefisients dari variabel pengetahuan, pengawasan, kondisi kerja, pengakuan, dan pekerjaan itu sendiri reliabel karena nilainya 0,60. Variabel dengan nilai reliabilitas paling tinggi adalah pengawasan, sedangkan yang paling rendah pengetahuan. Salami: Hubungan Pengetahuan Dan Motivasi Dengan Perilaku Dokter Spesialis Dalam Pengisian Rekam Medis Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli, 2008. USU e-Repository © 2008 Tabel 3.2. Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Pengetahuan, Pengawasan, Kondisi Kerja, Pengakuan, dan Pekerjaan itu Sendiri menggunakan Cronbach’s Alpha No Variabel Nilai Cronbach’s Alpha N of Items 1 2 3 4 5 Pengetahuan Pengawasan Kondisi Kerja Pengakuan Pekerjaan itu Sendiri 0,634 0,813 0,652 0,800 0,785 5 5 5 5 5

3.5. Variabel dan Definisi Operasional

Variabel dan definisi operasional dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Variabel independen X, terdiri dari: 1 Pengetahuan X 1 , yaitu: Pengetahuan dokter spesialis yang mengisi RM pasien rawat inap tentang peraturan yang mengatur RM, kegunaan RM, tanggung jawab, dan cara pengisian RM. 2 Pengawasan X 2 , yaitu: Pengecekan terhadap RM yang dilakukan oleh bagian RM secara rutin, teguran, pengecekan ulang, dan pembahasan rutin. 3 Kondisi kerja X 3 , yaitu: Situasi kerja dalam pelaksanaan pengisian RM, termasuk ruang kerja, rekan kerja, perlengkapan, peralatan, dan waktu yang cukup. 4 Pengakuan X 4 , yaitu Pengakuan terhadap pengisian RM dari atasan secara pribadi atau dihadapan orang lain dengan ucapan terima kasih, pujian, perasaan dihargai, ukuran kinerja, dan insentif khusus. 5 Pekerjaan itu sendiri X 5 , yaitu Ketertarikan pengisi RM terhadap pegisian RM, sistematika formulir RM, pentingnya data RM, dan kegunaan RM. Salami: Hubungan Pengetahuan Dan Motivasi Dengan Perilaku Dokter Spesialis Dalam Pengisian Rekam Medis Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli, 2008. USU e-Repository © 2008 2. Variabel dependen Y adalah Perilaku dokter spesialis dalam pengisian RM Variabel ini didefinisikan sebagai perilaku dokter spesialis dalam pengisian lembaran-lembaran data RM. Pengukuran variabel dibuat dengan melihat kelengkapan-kelengkapan sebagai berikut : 1 Penulisan ringkasan masuk dan keluar di beri kode RM1. 2 Penulisan riwayat penyakit diberi kode RM2 3 Penulisan pemeriksaan fisik diberi kode RM3 4 Pencatatan perjalanan penyakit dan pengobatan diberi kode RM4 5 Penulisan nama dokter secara lengkap 6 Pembubuhan tanda tangan oleh dokter 3. Dokter adalah dokter spesialis yang bertugas di ruang rawat inap BPK RSU Sigli. Perilaku yang dinilai adalah kelengkapan pengisian RM berdasarkan lembaran- lembaran formulir RM yang digunakan oleh BPK RSU Sigli yang seharusnya dilengkapi oleh dokter. 3.6. Metode Pengukuran 3.6.1. Variable independen

Dokumen yang terkait

Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Dokter dalam Pengisian Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2009

3 56 121

Hubungan Penghargaan (Reward) Dengan Motivasi Dokter Dalam Pengisian Rekam Medis Di RSUD Sidikalang Tahun 2008

2 30 90

ANALISIS KEPATUHAN DOKTER DALAM MENGISI REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN Analisis Kepatuhan Dokter Dalam Mengisi Rekam Medis Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Boyolali.

2 8 15

ANALISIS KEPATUHAN DOKTER DALAM MENGISI REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN Analisis Kepatuhan Dokter Dalam Mengisi Rekam Medis Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Boyolali.

0 4 19

Pengaruh Iklim Organisasi dan Motivasi terhadap Kinerja Dokter dalam Pengisian Rekam Medis di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan

0 0 18

Pengaruh Iklim Organisasi dan Motivasi terhadap Kinerja Dokter dalam Pengisian Rekam Medis di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan

0 0 2

Pengaruh Iklim Organisasi dan Motivasi terhadap Kinerja Dokter dalam Pengisian Rekam Medis di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan

0 0 8

Pengaruh Iklim Organisasi dan Motivasi terhadap Kinerja Dokter dalam Pengisian Rekam Medis di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan

0 0 47

Pengaruh Iklim Organisasi dan Motivasi terhadap Kinerja Dokter dalam Pengisian Rekam Medis di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan

0 0 4

Pengaruh Iklim Organisasi dan Motivasi terhadap Kinerja Dokter dalam Pengisian Rekam Medis di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan

0 0 23