3.7 Metode Analisis Data
Pengujian akan dilakukan menggunakan perangkat lunak komputer. Kerangka model penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1.
Kedua hipotesis akan diuji menggunakan uji statistik secara parsial dengan uji Spearman Rank Correlation. Uji ini dilakukan dengan pertimbangan jumlah sampel
kurang dari 30 mengharuskan pengujian non parametrik karena data dianggap tidak berdistribusi normal dan variabel diukur dengan skala ordinal. Santoso 2003
menyebutkan korelasi rank Spearman dapat digunakan untuk pengukuran korelasi pada statistik non parametrik.
Alat Uji Uji Rank Spearman Correlation
Variabel Independen X
1,2,3,4,5
Variabel Dependen Y
X
1
= Pengetahuan
X
2
= Pengawasan X
3
=
Kondisi kerja
X
4
= Pengakuan X
5
= Pekerjaan Y = Perilaku Dokter Spesialis
dalam Pengisian RM
Gambar 3.1. Kerangka Model Penelitian
Salami: Hubungan Pengetahuan Dan Motivasi Dengan Perilaku Dokter Spesialis Dalam Pengisian Rekam Medis Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli, 2008.
USU e-Repository © 2008
Rumusan Uji Spearman Rank Correlation Siegel dan Castellan, 1988 sebagai berikut:
N
6 ∑ di²
i = 1 r
S
= 1- N³ - N
Dimana: r
S
= Koefisien korelasi di ²= Xi – Yi selisih rank
N = Jumlah responden X i= Rank variabel independent X, yaitu pengetahuan dan faktor
motivasi Yi= Rank variabel dependent Y, yaitu perilaku dokter dalam pengisian
RM Dalam penelitian ini, n30 maka untuk menentukan tingkat signifikan Uji
Spearman Rank Correlation dibandingkan nilai r
s
hitung dengan nilai r
s
kritis. Untuk uji dua sisi dasar kesimpulannya adalah: Jika r
s hitung
r
s tabel
, atau r
s hitung
r
s tabel
maka Ha diterima dan Ho ditolak Murti, 1996.
Salami: Hubungan Pengetahuan Dan Motivasi Dengan Perilaku Dokter Spesialis Dalam Pengisian Rekam Medis Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli, 2008.
USU e-Repository © 2008
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
BPK RSU Sigli berada di Kabupaten Pidie Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang berlokasi di Jalan Prof. A. Majid Ibrahim. Rumah sakit ini milik
Pemerintah Daerah Kabupaten Pidie. Pada awal berdirinya, BPK RSU Sigli bernama RSU Sigli, dengan dikeluarkannya Qanun Kabupaten Pidie No.35 Tahun 2002 terjadi
perubahan organisasi dan tata kerja sehingga terjadi perubahan menjadi BPK RSU Sigli.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No.069.AMenkesSKI1993 tanggal 9 Januari RSU Sigli dikategorikan sebagai rumah sakit umum tipe C dengan
kapasitas 126 tempat tidur. Sampai dengan akhir 2007 jumlah tempat tidur di BPK RSU Sigli telah bertambah menjadi 135 TT. Pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada masyarakat semakin meningkat dari tahun ke tahun terutama pasca tsunami. Pelayanan untuk rawat inap pada tahun 2007 menunjukkan tingkat BOR 75,90
meningkat sebesar 5,30 dari BOR tahun 2006 70,60. Manajemen rumah sakit terus meningkatkan pelayanan yang diberikan
dengan mengacu pada visi yang telah ditetapkan bersama, yaitu: Memberikan pelayanan yang prima, efektif, profesional dengan nurani yang Islami serta terjangkau
bagi masyarakat Pidie. Untuk mencapai visi, rumah sakit juga menetapkan misi yang harus dijalankan, yaitu:
1. Menyelenggarakan rumah sakit sebagai pusat rujukan medis di Kabupaten Pidie
41
Salami: Hubungan Pengetahuan Dan Motivasi Dengan Perilaku Dokter Spesialis Dalam Pengisian Rekam Medis Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli, 2008.
USU e-Repository © 2008