Analisis Kualitatif Kesimpulan HASIL DAN PEMBAHASAN

27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif dilakukan sebagai analisis pendahuluan untuk mengetahui ada atau tidaknya ion-ion timbal dalam sampel. Analisis kualitatif ini dilakukan dengan penambahan larutan dithizon 0,005 bv dan dengan menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom. Tabel 4.1. Hasil Analisis Kualitatif dalam Sampel yang Telah di Dekstruksi No. Sampel Logam Pereaksi larutan dithizon 0,005 bv Hasil Reaksi 1. Lipstik I - 2. Lipstik II Pb pH 8,5 - 3. Lipstik III - Keterangan : Pb + : Merah tua Pada Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa identifikasi untuk ion timbal pada sampel tidak memberikan warna. Hal ini disebabkan karena kadar ion timbal pada sampel kecil sehingga tidak dapat terdeteksi. Reaksi dengan larutan dithizon 0,005 dapat membedakan keberadaan ion timbal masing-masing ion ini akan memberikan warna pada pH yang berbeda. Pada pH 8,5 lapisan kloroform memberikan warna merah tua yang menunjukkan adanya ion timbal. Warna yang terbentuk adalah karena terbentuknya kompleks logam dithizonat.Namun analisis untuk ion timbal pada sampel tidak memberikan warna. Hal ini disebabkan karena kadar ion timbal pada sampel yang terlalu kecil sehingga tidak dapat terdeteksi. Kadar batas timbal yang dapat dideteksi dengan menggunakan dithizonat adalah 1 Universitas Sumatera Utara 28 ppm bb Fries dan Getrost, 1977.Hasil absorbansi dengan spektrofotometer serapan atom menunjukkan adanya absorbansi pada panjang gelombang 283,3 nm untuk timbal. Hal ini juga membuktikan secara kualitatif bahwa sampel mengandung ion timbal 4.2 Analisis Kuantitatif 4.2.1 Kurva Kalibrasi Timbal Kurva kalibrasi timbal diperoleh dengan cara mengukur absorbansi dari larutan standar pada panjang gelombang masing-masing. Dari pengukuran kurva kalibrasi diperoleh persamaan garis regresi yaitu Y= 0,00068 X – 4,3334 x 10 -5 untuk timbal. Kurva kalibrasi larutan standar timbal dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 . Kurva Kalibrasi Larutan Standar Timbal Berdasarkan gambar 1 di atas diperoleh hubungan yang linear antara konsentrasi dengan absorbansi, dengan koefisien korelasi r timbal sebesar 0,9980.Nilai r ≥ 0,97 menunjukkan adanya korelasi linier yang menyatakan adanya hubungan antara X konsentrasi dan Y absorbansi Ermer, 2005. Data hasil Y = 0,00068 X - 4,3334 x 10 -5 r = 0,9980 0.0002 0.0004 0.0006 0.0008 0.001 0.0012 0.0014 0.0016 0.0018 0.5 1 1.5 2 2.5 3 A bs or ban si Konsentrasi ppb Universitas Sumatera Utara 29 pengukuranabsorbansi larutan standar timbal dan perhitungan persamaan garis regresi dapat dilihat pada Lampiran 5, halaman 41.

4.2.2 Analisis Kadar Timbal dalam Sampel

Penentuan kadartimbal dilakukan secara Spektrofotometri Serapan Atom dimana sampel terlebih dulu didekstruksi hingga menjadi abu kemudian dilarutkan dengan HNO3 dan diukur pada Spektrofotometri Serapan Atom. Konsentrasi logam timbal dalam sampel ditentukan berdasarkan persamaan garis regresi kurva kalibrasi larutan standar timbal. Data dan contoh perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 6 dan Lampiran 7, halaman 43 - 44. Analisis dilanjutkan dengan perhitungan statistik perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 8, halaman 45 - 49. Hasil analisis kuantitatif kadar timbal dalam sampel dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2. Hasil Analisis Kuantitatif Kadar Timbal dalam Sampel. No. Sampel Kadar Timbal ppm 1 Lipstik I 0,0089 ± 0,00295 2 Lipstik II 0,01196 ± 0,00402 3 Lipstik III 0,00903 ± 0,00229 Berdasarkan Tabel 4.2. kriteria batas maksimum logam berat dalam kosmetik yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.03.1.23.07.11.6662 Tahun 2011 tentang Persyaratan Cemaran Mikroba dan Logam Berat dalam Kosmetika diketahui bahwa batas maksimum cemaran timbal dalam kosmetik tidak lebih dari 20 ppm atau 20 mgkg Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2011.Selain itu, Health Canada dalam Guidance on Heavy Metal Impurities in Cosmetics juga menentukan batas maksimum cemaran timbal dalam Universitas Sumatera Utara 30 kosmetik yaitu 10 ppm. Health Canada, 2012. Berdasarkan Tabel 4.2.diatas dapat diketahui bahwa kadar rata-rata timbal pada Lipstik I, Lipstik II dan Lipstik III masih aman untuk digunakan karena jauh dibawah batas maksimum cemaran timbal yang diizinkan. Meskipun demikian, penggunaannya secara berlebihan dan dalam jangka waktu yang lama sebaiknya diwaspadai karena dapat terjadi penimbunan timbal dalam tubuh yang dapat menyebabkan berbagai efek buruk terhadap kesehatan Environmental Defence, 2011.

4.2.3 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi

Berdasarkan data kurva kalibrasi timbal diperoleh batas deteksi LOD dan batas kuantitasi LOQ untuk logam tersebut. Dari hasil perhitungan diperoleh LOD untuk pengukuran timbal sebesar 5,1368 ngml, sedangkan LOQ sebesar 17,3005 ngml untuk timbal. Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa semua hasil yang diperoleh pada pengukuran sampel berada diatas batas deteksi dan batas kuantitasi.Perhitungan batas deteksi dan batas kuantitasi dapat dilihat pada Lampiran 9,halaman 49.

4.2.4 Uji Perolehan Kembali Recovery

Hasil uji perolehan kembali recovery kadar timbal setelah penambahan masing-masing larutan standar timbal dalam sampel dapat dilihat pada Lampiran 11, halaman 51 - 52. Persen recovery timbal dalam sampel dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Persen Uji Perolehan Kembali recovery Kadar Timbal Sampel Logam Recovery Syarat rentang persen recovery Universitas Sumatera Utara 31 Just Miss Lipstick Timbal 106,78 80-120 Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata hasil uji perolehan kembali recovery untuk kandungan timbal pada Lipstik adalah 106,78 . Persen recovery tersebut menunjukkan kecermatan kerja yang baik pada saat pemeriksaan kadar timbal dalam sampel. Hasil uji perolehan kembali recovery ini memenuhi syarat akurasi yang telah ditetapkan, rata-rata hasil perolehan kembali recovery berada pada rentang 80-120 Ermer, 2005.

4.2.5 Simpangan Baku Relatif

Dari perhitungan yang dilakukan terhadap data hasil pengukuran kadar logam timbal pada Just Miss Lipstick diperoleh nilai simpangan baku SD sebesar 0,00018 untuk timbal nilai simpangan baku relatif RSD sebesar 2,28 untuk timbal. Menurut Harmita 2004, nilai simpangan baku relatif RSD untuk analit dengan kadar part per million ppm adalah tidak lebih dari 16 dan untuk analit dengan kadar part per billion ppb RSDnya adalah tidak lebih dari 32. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa metode yang dilakukan memiliki presisi yang baik.

4.2.6 Pengujian beda nilai rata-rata kadar timbal dalam sampel

Pengujianbeda nilai rata-rata kadar timbal dalam sampel bertujuan untuk melihat apakah ada perbedaan yang signifikan pada rata-rata kadar timbal antara ketiga sampel lipstik. Dilakukan pengujian One Way ANOVA dengan taraf kepercayaan 99 untuk mengetahui apakah variasi ketiga populasi sama σ 1 =σ 2 atau berbeda σ 1 ≠ σ 2 . − H : σ 1 = σ 2 tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata kadar timbal pada ketiga sampel. Universitas Sumatera Utara 32 − H 1 : σ 1 ≠ σ 2 terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata kadar timbal pada ketiga sampel. Dari hasil pengujian statistik di atas, terdapat perbedaan statistik yang signifikan dengan probabilitas lebih kecil dari 0,05 antara nilai rata-rata kadar timbal dari ketiga sampel F=38,352, P:0,000. Dengan kata lain, H ditolak dan H 1 diterima. Uji statistik yang digunakan yaitu uji beda nilai rata-rata kadar timbal antara ketiga sampel dengan menggunakan distribusi t pada taraf kepercayaan 99, jika di peroleh t o atau t hitung lebih tinggi atau lebih rendah dari range t tabel maka menunjukkan perbedaan kadar yang signifikan antara ketiga sampel tersebut Tabel 4.4. Tabel 4.4Hasil Uji Beda Nilai Rata-rata Kadar Timbal dalam Sampel . No. Logam Sampel Probabilitas Hasil 1. Timbal Lipstik I Lipstik II 0,001 Tukey 0,000 LSD Beda Lipstik I Lipstik III 0,002 Tukey 0,001 LSD Beda ANOV A Kadar Timbal ,048 2 ,024 38,352 ,000 ,009 15 ,001 ,057 17 Between Groups W ithin Groups Total Sum of Squares df Mean S quare F Sig. Multiple Comparisons Dependent Variable: Kadar Timbal ,0649333 ,0144247 ,001 ,027465 ,102401 -,0613833 ,0144247 ,002 -,098851 -,023915 -,0649333 ,0144247 ,001 -,102401 -,027465 -,1263167 ,0144247 ,000 -,163785 -,088849 ,0613833 ,0144247 ,002 ,023915 ,098851 ,1263167 ,0144247 ,000 ,088849 ,163785 ,0649333 ,0144247 ,000 ,034188 ,095679 -,0613833 ,0144247 ,001 -,092129 -,030638 -,0649333 ,0144247 ,000 -,095679 -,034188 -,1263167 ,0144247 ,000 -,157062 -,095571 ,0613833 ,0144247 ,001 ,030638 ,092129 ,1263167 ,0144247 ,000 ,095571 ,157062 J Sampel Lipstik Ii Lipstik IIIl Llipstik I Lipstik IIIl Lipstik I LipstIk ii Lipstik ii Lipstik III Lipstik I Lipstik IIIl Lipstik I Lipstik IIi I Sampel Lipstik I Lipstik II Lipstik IIIl Lipstik I Lipstik II Lipstik IIl Tukey HSD LSD Mean Difference I-J Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 99 Confidence Interval The mean difference is significant at the .05 level. . Universitas Sumatera Utara 33 Lipstik II Lipstik III 0,000 Tukey 0,000 LSD Beda Keterangan: Nilai rata-rata berbeda secara signifikan jika probabilitas 0,05. Berdasarkan hasil pengujian statistik pada Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa ternyata kandungan timbal antar tiap sampel kosmetik memiliki perbedaan yang signifikan. Hal ini dapat disebabkan beberapa faktor antara lain bahan baku, peralatan, dan kondisi produksi yang berbeda. Universitas Sumatera Utara 34

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pemeriksaan logam timbaldalam Lipstik I, Lipstik II dan Lipstik III dengan spektrofotometer serapan atom menunjukan bahwa ketigalipstiktersebut mengandung cemaran timbal. Namun tidak melebihi batas maksimum yang ditentukan. Dari hasil perhitungan statistik kadar rata-rata timbal pada Lipstik Iadalah 0,0089 ± 0,00295 ppm, Lipstik II 0,01196 ± 0,00402 ppm dan Lipstik III 0,00903 ± 0,002298 ppm. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa rata-rata kandungan timbal pada tiap sampel terdapat perbedaan signifikan dimana kandungan timbal paling tinggi terdapat pada Lipstik II0,01196 ± 0,00402 ppm. Ketiga sampel tergolong aman dari logam timbaldidi mana kadar logam berat tidak melebihi batas maksimum yang ditentukan oleh Health CanadaTidak lebih dari 20 mgkg atau 20 mgl atau 20 ppm dan Badan Pengawas Obat dan Makanan 10 ppm.

5.2 Saran