25 Keseksamaan atau presisi diukur sebagai simpangan baku relatif atau koefisien
variasi. Keseksamaan atau presisi merupakan ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji individual ketika suatu metode dilakukan secara
berulang untuk sampel yang homogen. Nilai simpangan baku relatif yang memenuhi persyaratan menunjukkan adanya keseksamaan metode yang
dilakukan. Menurut Harmita 2004, rumus untuk menghitung simpangan baku relatif
adalah sebagai berikut: RSD =
100 ×
X SD
Keterangan:
−
X
= Kadar rata-rata sampel SD = Standar Deviasi
RSD = Relative Standard Deviation Hasil dapat dilihat pada Lampiran 12, halaman 52 - 5.
3.5.10 Analisis Data Secara Statistik
Kadar timbal yang diperoleh dari hasil pengukuran masing-masing larutan sampel dianalisis secara statistik. Menurut Sudjana, 2005. standar deviasi dapat
dihitung dengan menggunakan rumus:
SD =
1 -
n X
- Xi
2
∑
Keterangan : Xi = Kadar sampel
−
X = Kadar rata-rata sampel n = Jumlah perlakuan
Untuk mencari t hitung digunakan rumus:
Universitas Sumatera Utara
26 t
hitung
=
n SD
X Xi
−
dan untuk menentukan kadar di dalam sampel dengan interval kepercayaan 99, α = 0.01, dk = n-1, dapat digunakan rumus:
Kadar : µ =
X
± tα2, dk x SD√n Keterangan :
−
X = Kadar rata-rata sampel
SD = Standar Deviasi
dk = Derajat kebebasan dk = n-1
α = Interval kepercayaan
n = Jumlah perlakuan
Hasil dapat dilihat pada Lampiran 8, halaman 45 - 49.
3.5.11 Pengujian Beda Nilai Rata-rata
Pengujian beda nilai rata-rata antar sampel dilakukan dengan metode One Way ANOVA menggunakan perangkat lunak SPSS Statistical Package for the
Social Sciences dengan taraf kepercayaan 99 untuk mengetahui apakah variasi ketiga populasi
sama σ
1
=σ
2
atau ber beda σ
1
≠ σ
2
.
−
H : σ
1
= σ
2
tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata kadar timbal pada ketiga sampel.
−
H
1
: σ
1
≠ σ
2
terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata kadar timbal pada ketiga sampel.
Nilai rata-rata kadar timbalantar sampel dinyatakan berbeda apabila probabilitas yang dihasilkan 0,05. Hasil dapat dilihat pada Lampiran 13,
halaman 53 - 54.
Universitas Sumatera Utara
27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif dilakukan sebagai analisis pendahuluan untuk mengetahui ada atau tidaknya ion-ion timbal dalam sampel. Analisis kualitatif ini dilakukan
dengan penambahan larutan dithizon 0,005 bv dan dengan menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom.
Tabel 4.1. Hasil Analisis Kualitatif dalam Sampel yang Telah di Dekstruksi
No. Sampel
Logam Pereaksi
larutan dithizon
0,005 bv Hasil Reaksi
1. Lipstik I
- 2.
Lipstik II Pb
pH 8,5 -
3. Lipstik III
- Keterangan : Pb + : Merah tua
Pada Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa identifikasi untuk ion timbal pada sampel tidak memberikan warna. Hal ini disebabkan karena kadar ion timbal
pada sampel kecil sehingga tidak dapat terdeteksi. Reaksi dengan larutan dithizon 0,005 dapat membedakan keberadaan ion timbal masing-masing ion ini akan
memberikan warna pada pH yang berbeda. Pada pH 8,5 lapisan kloroform memberikan warna merah tua yang menunjukkan adanya ion timbal. Warna yang
terbentuk adalah karena terbentuknya kompleks logam dithizonat.Namun analisis untuk ion timbal pada sampel tidak memberikan warna. Hal ini disebabkan karena
kadar ion timbal pada sampel yang terlalu kecil sehingga tidak dapat terdeteksi. Kadar batas timbal yang dapat dideteksi dengan menggunakan dithizonat adalah 1
Universitas Sumatera Utara