Pengertian Lipstik Persyaratan Lipstik

6 b. Penggolongan menurut sifat dan cara pembuatannya : 1. Kosmetik modern, diramu dari bahan kimia dan diolah secara modern. 2. Kosmetik tradisonal : betul-betul tradisonal, semi tradisional, hanya nama yang tradional. c. Penggolongan menurut kegunaannya bagi kulit. 1. kosmetik perawatan kulit skin-care cosmetics. 2. kosmetik riasan dekoratif atau make-up Trangono dan Latifah, 2007 : 7-8.

2.1.2.1 Pengertian Lipstik

Lipstik atau sering juga dikenal dengan pewarna bibiradalah produk Kecantikan yang paling luas digunakan di seluruh dunia. Sehingga banyakproduk lipstik yang dikeluarkan oleh perusahaan. Bibir adalah make-up yang anatomis dan fisiologisnya agak berbeda dari Kulitbagian badan lainnya sedangkanLipstik adalah pewarna bibir yang dikemas dalambentuk batang padat rool up yang dibentuk dari minyak,lilindan lemak Tranggono dan latifah, 2007 ; Wasitaatmadja, 1997.

2.1.2.2 Persyaratan Lipstik

Setelah penggunaan lipstik atau pewarna bibir semua orang sangat menginginkan penampilannya menarik dan cantik. Maka dari itu setiap perusahaan berusaha menciptakan berbagai inovasi baru pada lipstik yang dapat menarik dan memuaskan para konsumennya. Pada Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik persyaratan utuk lipstik yang dituntut oleh masyarakat, antara lain : 1. Melapisi bibir secara mencukupi. Universitas Sumatera Utara 7 2. Dapat bertahan di bibir selama mungkin. 3. Cukup melekat pada bibir, tetapi tidak sampai lengket. 4. Tidak mengiritasi atau menimbulkan alergi pada bibir. 5. Melembabkan bibir dan tidak mengeringkannya. 6. Memberikan warna yang merata pada bibir. 7. Penampilannya harus menarik, baik warna maupun bentuknya. 8. Tidak meneteskan minyak, permukaannya mulus, tidak bopeng atau berbintik-bintik atau memperlihatkan hal-hal lain yang tidak menarik Tranggono dan latifah, 2007.

2.2 Pencemaran

Pencemaran merupakan salah satu masalah setiap negara di dunia, terutama di Indonesia. Keadaan tercemar atau terpolusi adalah kondisi yang telah berubah dari bentuk asal menjadi keadaan yang lebih buruk akibat masuknya bahan-bahan pencemar atau polutan. Bahan polutan tersebut pada umumnya mempunyai sifat racun toksik yang berbahaya bagi organisme hidup.Toksisitas atau daya racun dari polutan dapat menjadi pemicu terjadinya pencemaran Palar, 2008. Logam berat dapat memasuki tanah melalui sumber yang berbeda-beda, diantaranya: pupuk, pestisida, residu limbah pabrik dan lumpur aktif yang mengandung sejumlah logam berat Yulipriyanto, 2010. Pencemaran logam berat terhadap lingkungan merupakan suatu proses yang berhubungan dengan penggunaan logam tersebut oleh manusia. Awal digunakannya logam pada alat, belum diketahui pengaruh pencemaran pada lingkungan. Proses oksidasi pada logam yang menyebabkan perkaratan Universitas Sumatera Utara 8 merupakan tanda-tanda adanya hal tersebut. Tahun demi tahun ilmu kimia mulai berkembang dengan cepat dengan ditemukannya garam logam PbNO 3 , CdCl 2 , dan lain-lain serta diperjualbelikannya garam tersebut untuk industri, maka tanda-tanda pencemaran lingkungan mulai timbul Darmono, 2001.

2.3 Logam Berat

Logam berat merupakan komponen alami tanah yang tidak dapat dipisahkan, logam ini dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan, air minum dan udara. Logam ini merupakan pencemar yang berbahaya dan bersifat racun bagi sel walaupun dalam konsentrasi rendah Martaningtas, 2005. Logam berat dibagi kedalam dua jenis, yaitu: 1. Logam berat esensial: yaitu logam dalam jumlah tertentu yang sangat dibutuhkan oleh organisme. Dalam jumlah yang berlebihan logam tersebut akan menimbulkan efek toksik. Contohnya adalah Zn, Cu, Fe, Co, Mn, dan lain sebagainya. 2. Logam berat tidak esensial: yaitu logam yang berada dalam tubuh yang belum diketahui manfaatnya dan bersifat toksik, seperti Hg, Cd, Pb, Cr, dan lain-lain. Efek toksik dari logam ini mampu menghambat kerja enzim sehingga mengganggu metabolisme tubuh, menyebabkan alergi, bersifat mutagen, teratogen atau karsinogen bagi manusia maupun hewan Widowati, dkk., 2008.

2.3.1 Timbal