Kepemimpinan 1. Defenisi TINJAUAN KEPUSTAKAAN

terhadap pasien. Persepsi pemimpin memiliki hubungan yang linear dengan pendekatan strategi mutu pelayanan yang diberikan pihak rumah sakit. 2.2. Kepemimpinan 2.2.1. Defenisi Kepemimpinanmanajemen berkewajiban menggerakkan dan mengarahkan semua personil atau kelompok agar mewujudkan agar mewujudkan tujuan organisasi. Kepemimpinan adalah tindakanperbuatan diantara perseorangan dan kelompok yang menyebabkan, baik seorang maupun kelompok bergerak ke arah tujuan tertentu. Kepemimpinan tampak dalam proses dimana seorang pemimpin mengarahkan, membimbing, mempengaruhi dan atau mengawasi fikiran-fikiran, perasaan atau tingkah laku orang lain. Menurut Hicks, seorang manajer memilih bentuk atau corak kepemimpinan untuk maksud penggunaannya agar menghasilkan efektifitas sebagai seorang pemimpin. Menurut Hicks 1996 menyatakan bahwa pilihan yang benar suatu corak kepemimpinan yang menghubungkan secara tepat dengan motivasi eksternal dapat membimbing kepada pencapaian secara sekaligus baik tujuan individu maupun organisasi. Dengan suatu corak kepemimpinan atau teknik-teknik motivasi yang tidak tepat tujuan organisasi dapat terganggu serta para pekerja dapat merasakan kebencian, keagresifan, kegelisahan serta merasakan ketidakpuasan. Tingkat gaya kepemimpinan dari otokrasi sampai pada demokrasi dan pada kebebasan berusaha, kesemuanya itu memberikan keadaan yang menguntungkan dan merugikan. Pada Deli Theo : Pengaruh Persepsi Pemimpin Rumah Sakit Tentang Mutu Instalasi Gawat Darurat Terhadap Pelaksanaan Akreditasi Rumah Sakit Di Kota Medan Tahun 2009, 2009 umumnya manajer menggunakan semua corak ini pada suatu waktu atau lainnya, akan tetapi corak kepemimpinan yang demikian sering tersusun, mengolongkan seorang manajer sebagai seorang otokrat, demokrat atau pemimpin yang bebas dalam kegiatannya liberal. Dalam kehidupan bermasyarakat, banyak masalah-masalah yang dihadapi, baik masalah pribadi ataupun masalah sosial yang menyangkut orang banyak. Oleh karena itu diperlukan seorang yang mampu untuk memimpin, membimbing dan sekaligus mampu memecahkan masalah yang dihadapi. Orang yang mampu untuk memimpin, membimbing dan sekaligus mampu untuk memecahkan masalah disebut pemimpin. Dalam kehidupan berorganisasi, pemimpin memegang peranan yang sangat penting, bahkan sangat menentukan dalam usaha mencapai tujuan organisasi. Seorang pemimipin dalam melakukan aktivitasnya memerlukan sekelompok orang lain yang disebut bawahan. Merekalah yang dikendalikan, dipengaruhi, dan digerakkan agar mampu bekerja secara efektif dan efisien sesuai dengan keinginan pemimpin. Selain bawahan, pemimpin juga membutuhkan saranan dan prasarana dalam rangka untuk memperlancar tugasnya sebagai pemimpin. Pemimpin juga dituntut untuk membina hubungan baik dan menyenangkan dengan bawahan dalam usaha mencapai tujuan organisasi. Deli Theo : Pengaruh Persepsi Pemimpin Rumah Sakit Tentang Mutu Instalasi Gawat Darurat Terhadap Pelaksanaan Akreditasi Rumah Sakit Di Kota Medan Tahun 2009, 2009 Seorang pemimpin yang berhasil adalah seorang pemimpin yang memiliki kemampuan pribadi tertentu, mampu membaca keadaan bawahannya dan lingkungannya. Faktor yang harus diketahui dari bawahannya adalah kematangan mereka, sebab ada kaitannya dengan tepat menerapkan pengaruhnya pada bawahan sehingga pemimpin memperoleh ketaatan yang memadai. Keberadaan pemimpin yang efektif dan dinamis dalam struktur organisasi sangat strategis. Karena dengan adanya komitmen yang tinggi dari seorang pemimpin untuk meningkatkan kualitas bawahannya, maka diharapkan akan meningkat pula kualitas bawahannya. Pemimpin yang efektif dan dinamis akan mampu mengendalikan, mengarahkan dan memotivasi bawahannya ke arah tercapainya kinerja karyawan, seperti yang diharapkan oleh pemimpin dalam suatu organisasi. Perilaku kepemimpinan seorang manajer dipengaruhi oleh motivasi internalnya sejajar dengan perilaku seorang karyawan yang dipengaruhi oleh kepentingan khususnya sendiri, keinginan dan harapannya. Tambahan pula, perilaku seorang manajer akan dipengaruhi oleh latihan dan pengalamannya. Termasuk diantara kekuatan dalam diri manajer yang mempengaruhi corak kepemimpinan yang mana yang akan dipilihnya, yaitu 1 sistem penilainnya, 2 kepercayaannya terhadap bawahannya, 3 kecendrungan kepemimpinannya sendiri, dan 4 perasaan aman dalam suatu situasi yang tidak menentu. Keempat variabel ini akan menempatkan manajer melakukan penilaiannya sendiri meliputi perasaan dalam pengambilan tanggung jawab, pembuatan keputusan dengan yang lain-lainnya dan Deli Theo : Pengaruh Persepsi Pemimpin Rumah Sakit Tentang Mutu Instalasi Gawat Darurat Terhadap Pelaksanaan Akreditasi Rumah Sakit Di Kota Medan Tahun 2009, 2009 pada kedudukan yang penting atas kemanfaatan, efisiensi, dan pelaksanaan serta pemenuhan oleh para karyawan itu sendiri. Kepercayaannya terhadap para bawahan tersebut menyangkut kepercayaan yang dimilikinya dalam diri para bawahan serta praduga yang dibuatnya yang menyangkut tabiatsifat-sifat manusia. Kepemimpinan dinyatakan sebagai proses, artinya kepemimpinan itu dalam kurun waktu cukup yang dimulai dari membuat perencanaan planning, pengorganisasian organizing, pembimbingan directing, pengawasan controlling dan kembali lagi kepada pembuatan perencanaan untuk kegiatan selanjutnya. Secara umum dapat dikatakan, bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan dan keterampilan mempengaruhi prilaku orang lain, dalam hal ini para anggota kelompok, sedemikian rupa sehingga prilaku tersebut diwujudkan dalam pola tindak orang yang bersangkutan yang memungkinkannya memberikan yang terbaik pada dirinya dalam penyelesaian tugas bersama, Siagian, 1998. Defenisi tersebut menjelaskan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan dan keterampilan yang dapat dipelajari dan ditumbuh kembangkan; misalnya melalui pendidikan dan pelatihan. Artinya kepemimpinan seseorang bukan hanya bisa tumbuh dan berkembang lantaran adanya bakat dari seseorang yang dibawa sejak lahir tetapi bisa dididik dan dilatih. Dalam pengertian yang paling mendasar, menurut Drake 1993 mengemukakan bahwa kepemimpinan positif berada di barisan paling depan; menggunakan badan, gerakan maju dan ketrampilan komunikasi anda untuk memberi Deli Theo : Pengaruh Persepsi Pemimpin Rumah Sakit Tentang Mutu Instalasi Gawat Darurat Terhadap Pelaksanaan Akreditasi Rumah Sakit Di Kota Medan Tahun 2009, 2009 arahan kepada yang lain jalan mana yang harus ditempuh. Selanjutnya dijelaskan bahwa pemimpin perusahaan yang berhasil paling sedikit memiliki delapan sifat, yaitu : 1 kemampuan untuk memusatkan perhatian, 2 penekanan pada nilai yang sederhana, 3 selalu bergaul dengan orang, 4 menghindari profesionalisme tiruan, 5 mengelola perubahan, 6 memilih orang, 7 hindari “mengerjakan semua sendiri”, dan 8 menghadapi kegagalan. Berdasarkan uraian yang dikemukakan diatas, dapat disintesiskan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang pemimpin unuk mempengaruhi orang lain bawahan dalam rangka untuk mencapai tujuan oraganisasi. Dalam hal ini kepemimpinan mengandung unsur-unsur: 1 orang yang mempengaruhi, 2 orang yang dipengaruhi, 3 adanya tindakan untuk mempengaruhi, 4 adanya maksud dan tujuan. Selanjutnya berdasarkan sistesis ini, dapat dirumuskan indikator dari persepsi pemimpin dalam penelitian ini, yaitu 1 nilai investasi mutu, 2 kemampuan SDM, 3 Biaya untuk mutu.

2.3 Mutu Pelayanan Kesehatan