Gambaran Umum Lokasi Penelitian Analisis Multivariat

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di rumah sakit Kota Medan, dengan pertimbangan menurut data PERSI jumlah rumah sakit yang terdapat di kota Medan yang belum terakreditasi masih banyak, yaitu 51 rumah sakit dari 62 rumah sakit yang memiliki Instalasi Gawat Darurat di kota Medan dan banyak warga kota Medan yang berobat ke luar negeri Dari hasil penelitian diketahui bahwa jenis kelamin terbanyak laki-laki sebesar 68,6, golongan umur terbanyak berusia antara 50-60 tahun sebesar 47,1, tingkat pendidikan terbanyak adalah lulusan S1 sebesar 64,7. Distribusi karakteristik pemimpin rumah sakit dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut: Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden No Karakteristik Responden Jumlah N Presentase Jenis Kelamin a. Laki-laki 35 68,6 1 b. Perempuan 16 31,4 Total 51 100 Umur a. 28-38 7 13,7 b. 39-49 20 39,2 2 c. 50-60 24 47,1 Total 51 100 Pendidikan a. Lulus SMA 5 9,8 b. Lulus S1 33 64,7 c. Lulus S2 9 17,6 3 d. Lulus S3 4 7,8 Total 51 100 Deli Theo : Pengaruh Persepsi Pemimpin Rumah Sakit Tentang Mutu Instalasi Gawat Darurat Terhadap Pelaksanaan Akreditasi Rumah Sakit Di Kota Medan Tahun 2009, 2009 52

4.2. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi dari variabel independen terhadap variabel dependen yaitu pengukuran persepsi pemimpinan rumah sakit tentang mutu pelayanan Instalasi Gawat Darurat terhadap pelaksanaan akreditasi.

4.2.1. Variabel Independen

Analisis univariat yang dilihat dalam variabel independen adalah distribusi frekuensi falsafah dan tujuan, adminisrasi dan pengelolaan, staf dan pimpinan, fasilitas dan peralatan, kebijakan dan prosedur, pengembangan staf dan program pendidikan, evaluasi dan pengendalian mutu seperti yang tertera pada Tabel 4.2. berikut ini: Tabel 4.2. Distribusi Persepsi Pemimpin Tentang Variabel Falsafah dan Tujuan No Pertanyaan Sangat Baik Baik Tidak Baik Total 1 42 82,4 8 15,7 1 2 51 100 2 2 3,9 33 64,7 16 31,4 51 100 3 2 3,9 32 62,7 17 33,3 51100 Tabel 4.2. menjelaskan bahwa menurut persepsi pemimpin penilaian terbesar untuk variabel falsafah dan tujuan sebesar 82,4 menilai dengan kategori sangat baik tentang mutu pelayanan Instalasi Gawat Darurat terhadap adanya petunjuk penyelenggaraan pelayanan selama 24 jam secara terus menerus. Persepsi pemimpin sebesar 64,7 baik tentang adanya pelayanan IGD yang terpisah secara fungsional Deli Theo : Pengaruh Persepsi Pemimpin Rumah Sakit Tentang Mutu Instalasi Gawat Darurat Terhadap Pelaksanaan Akreditasi Rumah Sakit Di Kota Medan Tahun 2009, 2009 dari unit – unit pelayanan lainnya. Persepsi pemimpin sebesar 62,7 baik tentang adanya kebijakan dan prosedur terhadap pasien yang tidak tergolong akut dan gawat yang datang berobat ke IGD. Tabel 4.3. Distribusi Persepsi Pemimpin Tentang Variabel Administrasi dan Pengelolaan No Pertanyaan Sangat Baik Baik Tidak Baik Total 1 1 2 20 39,2 30 58,8 51 100 2 31 60,8 20 39,2 0 0 51 100 3 24 47,1 27 52,9 0 0 51100 Tabel 4.3. menjelaskan bahwa menurut persepsi pemimpin penilaian terbesar untuk variabel Administrasi dan Pengelolaan 60,8 menilai dengan kategori sangat Baik mutu pelayanan Instalasi Gawat Darurat terhadap adanya jadwal jaga harian bagi dokter, perawat, konsulen dan petugas pendukung lain yang bertugas di IGD. Persepsi pemimpin 58,8 tidak baik adanya struktur organisasi IGD disertai uraian tugas, pembagian kewenangan dan mekanisme hubungan kerja dengan unit kerja lain didalam rumah sakit. Persepsi pemimpin 52,9 baik adanya petunjuk dan informasi yang disediakan bagi masyarakat untuk menjamin adanya kemudahan, kelancaran dan ketertiban dalam memberikan pelayanan di IGD. Deli Theo : Pengaruh Persepsi Pemimpin Rumah Sakit Tentang Mutu Instalasi Gawat Darurat Terhadap Pelaksanaan Akreditasi Rumah Sakit Di Kota Medan Tahun 2009, 2009 Tabel 4.4. Distribusi Persepsi Pemimpin Tentang Variabel Staf dan Pimpinan No Pertanyan Sangat Baik Baik Tidak Baik Total 1 33 64,7 18 35,3 0 0 51 100 2 17 33,3 32 62,7 2 3,9 51 100 3 17 33,3 34 66,7 0 0 51100 4 21 41,2 29 56,9 1 2 51 100 5 12 23,5 38 74,5 1 2 51100 Tabel 4.4. menjelaskan bahwa menurut persepsi pemimpin penilaian terbesar untuk variabel staf dan pimpinan 64,7 sangat baik adanya dokter sebagai kepala IGD yang bertanggung jawab atas pelayanan di IGD. Persepsi pemimpin 62,7 baik adanya perawat sebagai penanggung jawab pelayanan keperawatan di IGD. Persepsi pemimpin 66,7 baik adanya jumlah, jenis dan kualifikasi tenaga yang tersedia sesuai dengan kebutuhan pasien. Persepsi pemimpin 56,9 baik terhadap kemampuan semua dokter dan tenaga keperawatan melakukan teknik pertolongan hidup dasar Basic Life Support. Persepsi pemimpin 74,5 menilai dengan kategori Baik mutu pelayanan Instalasi Gawat darurat terhadap adanya informasi tentang pelayanan yang diperlukan sudah dikomunikasikan kepada staf yang berkepentingan sebelum pasien sampai di IGD. Deli Theo : Pengaruh Persepsi Pemimpin Rumah Sakit Tentang Mutu Instalasi Gawat Darurat Terhadap Pelaksanaan Akreditasi Rumah Sakit Di Kota Medan Tahun 2009, 2009 Tabel 4.5. Distribusi Persepsi Pemimpin Tentang Variabel Fasilitas dan Peralatan No Pertayaan Sangat Baik Baik Tidak Baik Total 1 17 33,33 33 64,7 1 2 51 100 2 12 23,5 37 72,5 2 3,9 51 100 3 21 41,2 28 54,9 2 3,9 51100 4 22 43,1 29 56,9 0 0 51 100 5 14 27,5 35 68,6 2 3,9 51 100 6 27 52,9 23 45,1 1 2 51100 7 10 19,6 37 72,5 4 7,8 51 100 8 13 25,2 36 70,6 2 3,9 51 100 9 13 25,5 37 72,5 1 2 51100 Tabel 4.5. menjelaskan bahwa menurut persepsi pemimpin penilaian terbesar untuk variabel fasilitas dan peralatan sebesar 64,7 baik adanya kemudahan bagi kendaraan roda empat dari luar untuk mencapai lokasi IGD di rumah sakit, dan kemudahan transportasi pasien dari dan ke IGD dari arah dalam RS. Persepsi pemimpin 72,5 menilai dengan kategori Baik mutu pelayanan Instalasi Gawat darurat terhadap adanya pemisahan tempat pemeriksaan dan tindakan sesuai dengan kondisi penyakitnya. Persepsi pemimpin 54,9 baik adanya pengadaan dan penyediaan peralatan, obat, bahan, cairan infuse dilakukan sesuai dengan standar pada Buku Pedoman Pelayanan Gawat Darurat. Persepsi pemimpin 56,9 baik adanya kelancaran hubungan komunikasi antara IGD dengan unit lain didalam dan diluar rumah sakit. Persepsi pemimpin 68,6 baik adanya kelancaran hubungan komunikasi antara IGD dengan rumah sakit lainnya. Persepsi pemimpin 52,9 sangat baik adanya kelancaran hubungan komunikasi antara IGD dengan pelayanan ambulance. Persepsi pemimpin 72,5 baik adanya kelancaran hubungan komunikasi Deli Theo : Pengaruh Persepsi Pemimpin Rumah Sakit Tentang Mutu Instalasi Gawat Darurat Terhadap Pelaksanaan Akreditasi Rumah Sakit Di Kota Medan Tahun 2009, 2009 antara IGD dengan pelayanan unit pemadam kebakaran. Persepsi pemimpin 70,6 baik adanya kelancaran hubungan komunikasi antara IGD dengan konsulen SMF IGD. Persepsi pemimpin 72,5 baik adanya ketentuan tentang pemeriksaan, pemeliharaan dan perbaikan peralatan secara berkala. Tabel 4.6. Distribusi Persepsi Pemimpin Tentang Variabel Kebijakan dan Prosedur No Pertayaan Sangat Baik Baik Tidak Baik Total 1 15 29,4 35 68,6 1 2 51 100 2 15 29,4 36 70,6 0 0 51 100 3 20 39,2 31 60,8 0 0 51100 4 12 23,5 33 64,7 6 11,8 51 100 Tabel 4.6. menjelaskan bahwa menurut persepsi pemimpin penilaian terbesar untuk variabel kebijakan dan prosedur 68,6 baik adanya kebijakan tentang TRIASE . Persepsi pemimpin 70,6 menilai dengan kategori Baik mutu pelayanan Instalasi Gawat darurat terhadap adanya kebijakan tentang pasien yang perlu dirujuk ke rumah sakit lain. Persepsi pemimpin 60,8 baik adanya kebijakan tentang penggunaan obat dan peralatan untuk life saving. Persepsi pemimpin 64,7 baik adanya penetapan kebijakan, program, prosedur penanggulangan bencana Disaster Plan yang mungkin terjadi didalam atau diluar rumah sakit. Deli Theo : Pengaruh Persepsi Pemimpin Rumah Sakit Tentang Mutu Instalasi Gawat Darurat Terhadap Pelaksanaan Akreditasi Rumah Sakit Di Kota Medan Tahun 2009, 2009 Tabel 4.7. Distribusi Persepsi Pemimpin Tentang Variabel Pengembangan Staf dan Program Pendidikan No Pertayaan Sangat Baik Baik Tidak Baik Total 1 23 45,1 27 52,9 1 2 51 100 2 17 33,3 31 60,8 3 5,9 51 100 3 8 15,7 34 66,7 9 17,6 51100 4 11 21,6 32 62,7 8 15,7 51 100 5 20 39,2 31 60,8 0 0 51 100 6 12 23,5 39 76,5 0 0 51100 Tabel 4.7. menjelaskan bahwa menurut persepsi pemimpin penilaian terbesar untuk variabel pengembangan staf dan program pendidikan 52,9 baik adanya program orientasipelatihan bagi petugas baru yang berkerja di IGD. Persepsi pemimpin 60,8 baik adanya program pelatihan dan pengembangan pegawai yang menyeluruh untuk meningkatkan tenaga yang bertugas di IGD setiap tahunnya. Persepsi pemimpin 66,7 baik adanya program pelatihan secara teratur bagi petugas IGD untuk menghadapi kemungkinan terjadinya berbagai macam bencana disaster. Persepsi pemimpin 62,7 baik adanya program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dalam bidang gawat darurat bagi pegawai rumah sakit dan masyarakat setiap tahunnya. Persepsi pemimpin 60,8 baik adanya pelayanan medis di IGD diberikan oleh dokter terampil. Persepsi pemimpin 76,5 menilai dengan kategori Baik mutu pelayanan Instalasi Gawat Darurat terhadap adanya pelayanan keperawatan di IGD yang diberikan oleh perawat mahir dan terampil. Deli Theo : Pengaruh Persepsi Pemimpin Rumah Sakit Tentang Mutu Instalasi Gawat Darurat Terhadap Pelaksanaan Akreditasi Rumah Sakit Di Kota Medan Tahun 2009, 2009 Tabel 4.8. Distribusi Persepsi Pemimpin Tentang Variabel Evaluasi dan Pengendalian Mutu No Pertanyaan Sangat Baik Baik Tidak Baik Total 1 14 27,5 36 70,6 1 2 51 100 2 21 41,2 28 54,9 2 3,9 51 100 3 16 31,4 35 68,6 0 0 51100 4 18 35,3 33 64,7 0 0 51 100 5 15 29,4 34 66,7 2 3,9 51 100 Tabel 4.8. menjelaskan bahwa menurut persepsi pemimpin penilaian terbesar untuk variabel evaluasi dan pengendalian mutu sebesar 70,6 menilai dengan kategori Baik mutu pelayanan Instalasi Gawat Darurat terhadap adanya ketersediaan data dan informasi tentang pelayanan gawat darurat serta analisisnya disediakan dan disampaikan kepada unit lain yang terkait. Persepsi pemimpin 54,9 baik adanya evaluasi mengenai penanganan kasus kecelakaan dan kasus medis yang dilakukan paling sedikit setahun sekali. Persepsi pemimpin 68,6 baik adnya Ketentuan tentang Informed Consent IC yang telah dilaksanakan oleh staf medis dan perawat. Persepsi pemimpin 64,7 baik adanya penilaian hasil pelayanan medis yang dilakukan. Persepsi pemimpin 66,7 baik adanya evaluasi yang dilakukan terhadap kejadian kematian di IGD. Deli Theo : Pengaruh Persepsi Pemimpin Rumah Sakit Tentang Mutu Instalasi Gawat Darurat Terhadap Pelaksanaan Akreditasi Rumah Sakit Di Kota Medan Tahun 2009, 2009 Tabel 4.9. Distribusi Persepsi Pemimpin Rumah Sakit Berdasarkan Self Assesment Tentang Mutu Pelayanan Instalasi Gawat Darurat No Variabel Jumlah N Presentase Falsafah dan Tujuan Sangat Baik 17 33,3 1 Baik 31 60,8 Tidak Baik 3 5,9 Total 51 100 Administrasi dan Pengelolaan Sangat Baik 27 52,9 Baik 23 45,1 2 Tidak Baik 1 2 Total 51 100 Staf dan Pimpinan Sangat Baik 19 37,3 Baik 32 62,7 3 Tidak Baik Total 51 100 Fasilitas dan Peralatan Sangat Baik 18 35,3 Baik 31 60,8 4 Tidak Baik 2 3,9 Total 51 100 Kebijakan dan prosedur Sangat Baik 19 37,3 Baik 29 56,9 5 Tidak Baik 3 5,9 Total 51 100 Pengembangan Staf dan Program Pendidikan Sangat Baik 12 23,5 Baik 34 66,7 6 Tidak Baik 5 9,8 Total 51 100 Evaluasi dan Pengendalian Mutu Sangat Baik 14 3,9 Baik 35 68,6 7 Tidak Baik 2 27,5 Total 51 100 Deli Theo : Pengaruh Persepsi Pemimpin Rumah Sakit Tentang Mutu Instalasi Gawat Darurat Terhadap Pelaksanaan Akreditasi Rumah Sakit Di Kota Medan Tahun 2009, 2009 Tabel 4.9. menjelaskan bahwa 60,8 pemimpin rumah sakit menilai dengan kategori Baik untuk mutu pelayanan tentang variabel falsafah dan tujuan, 52,9 pemimpin rumah sakit menilai dengan kategori sangat Baik untuk mutu pelayanan tentang variabel adminnistrasi dan pengelolaan, 62,7 pemimpin rumah sakit menilai dengan kategori sangat Baik untuk mutu pelayanan tentang variabel staf dan pimpinan, 60,8 pemimpin rumah sakit menilai dengan kategori Baik untuk mutu pelayanan tentang variabel fasilitas dan peralatan, 56,9 pemimpin rumah sakit menilai dengan kategori Baik untuk mutu pelayanan tentang variabel kebijakan dan prosedur, 66,7 pemimpin rumah sakit menilai dengan kategori Baik untuk mutu pelayanan tentang variabel pengembangan staf dan program pendidikan, 68,6 pemimpin rumah sakit menilai dengan kategori Baik untuk mutu pelayanan tentang variabel evaluasi dan pengendalian mutu.

4.2.2. Variabel Dependen

Analisis univariat yang dilihat dalam variabel dependen adalah distribusi frekuensi falsafah dan tujuan, adminisrasi dan pengelolaan, staf dan pimpinan, fasilitas dan peralatan, kebijakan dan prosedur, pengembangan staf dan program pendidikan, evaluasi dan pengendalian mutu. Deli Theo : Pengaruh Persepsi Pemimpin Rumah Sakit Tentang Mutu Instalasi Gawat Darurat Terhadap Pelaksanaan Akreditasi Rumah Sakit Di Kota Medan Tahun 2009, 2009 Tabel 4.10. Distribusi Tingkat Kepentingan Tentang Variabel Falsafah dan Tujuan No Pertanyaan Sangat Penting Penting Tidak Penting Total 1 47 92,2 4 7,8 0 0 51 100 2 41 80,4 10 19,6 0 0 51 100 3 32 62,7 19 37,3 0 0 51100 Tabel 4.10. menjelaskan bahwa menurut persepsi pemimpin penilaian terbesar untuk variabel falsafah dan tujuan sebesar 92,2 menilai dengan kategori sangat penting tentang mutu pelayanan Instalasi Gawat Darurat terhadap adanya petunjuk penyelenggaraan pelayanan selama 24 jam secara terus menerus. Persepsi pemimpin sebesar 80,4 sangat penting tentang adanya pelayanan IGD yang terpisah secara fungsional dari unit – unit pelayanan lainnya. Persepsi pemimpin sebesar 62,7 sangat penting tentang adanya kebijakan dan prosedur terhadap pasien yang tidak tergolong akut dan gawat yang datang berobat ke IGD. Tabel 4.11. Distribusi Tingkat Kepentingan Tentang Variabel Administrasi dan Pengelolaan No Pertanyaan Sangat Penting Penting Tidak Penting Total 1 38 74,5 13 25,5 0 0 51 100 2 41 80,4 10 19,6 0 0 51 100 3 36 70,6 15 29,4 0 0 51100 Tabel 4.11. menjelaskan bahwa menurut persepsi pemimpin penilaian terbesar untuk variabel Administrasi dan Pengelolaan 74,5 menilai dengan kategori sangat penting mutu pelayanan Instalasi Gawat Darurat terhadap adanya jadwal jaga harian bagi dokter, perawat, konsulen dan petugas pendukung lain yang bertugas di IGD. Deli Theo : Pengaruh Persepsi Pemimpin Rumah Sakit Tentang Mutu Instalasi Gawat Darurat Terhadap Pelaksanaan Akreditasi Rumah Sakit Di Kota Medan Tahun 2009, 2009 Persepsi pemimpin 80,4 sangat penting adanya struktur organisasi IGD disertai uraian tugas, pembagian kewenangan dan mekanisme hubungan kerja dengan unit kerja lain didalam rumah sakit. Persepsi pemimpin 70,6 sangat penting adanya petunjuk dan informasi yang disediakan bagi masyarakat untuk menjamin adanya kemudahan, kelancaran dan ketertiban dalam memberikan pelayanan di IGD. Tabel 4.12. Distribusi Tingkat Kepentingan Tentang Variabel Staf dan Pimpinan No Pertanyaan Sangat Penting Penting Tidak Penting Total 1 48 94,1 3 5,9 0 0 51 100 2 34 66,7 15 29,4 2 3,9 51 100 3 37 72,5 14 27,5 0 0 51 100 4 41 80,4 10 19,6 0 0 51 100 5 30 58,8 21 41,2 0 0 51100 Tabel 4.12. menjelaskan bahwa menurut persepsi pemimpin penilaian terbesar untuk variabel staf dan pimpinan 94,1 sangat penting adanya dokter sebagai kepala IGD yang bertanggung jawab atas pelayanan di IGD. Persepsi pemimpin 66,7 sangat penting adanya perawat sebagai penanggung jawab pelayanan keperawatan di IGD. Persepsi pemimpin 72,5 sangat penting adanya jumlah, jenis dan kualifikasi tenaga yang tersedia sesuai dengan kebutuhan pasien. Persepsi pemimpin 80,4 sangat penting terhadap kemampuan semua dokter dan tenaga keperawatan melakukan teknik pertolongan hidup dasar Basic Life Support. Persepsi pemimpin 58,8 menilai dengan kategori sangat penting mutu pelayanan Instalasi Gawat darurat Deli Theo : Pengaruh Persepsi Pemimpin Rumah Sakit Tentang Mutu Instalasi Gawat Darurat Terhadap Pelaksanaan Akreditasi Rumah Sakit Di Kota Medan Tahun 2009, 2009 terhadap adanya informasi tentang pelayanan yang diperlukan sudah dikomunikasikan kepada staf yang berkepentingan sebelum pasien sampai di IGD. Tabel 4.13. Distribusi Tingkat Kepentingan Tentang Variabel Fasilitas dan Peralatan No Pertanyaan Sangat Penting Penting Tidak Penting Total 1 33 64,7 16 31,4 2 3,9 51 100 2 31 60,8 20 39,2 0 0 51 100 3 34 66,7 17 33,3 0 0 51 100 4 35 68,6 16 31,4 0 0 51 100 5 27 52,9 23 45,1 1 2 51 100 6 40 78,4 11 21,6 0 0 51 100 7 27 52,9 23 45,1 1 2 51 100 8 34 66,7 17 33,3 0 0 51 100 9 36 70,6 15 29,4 0 0 51100 Tabel 4.13. menjelaskan bahwa menurut persepsi pemimpin penilaian terbesar untuk variabel fasilitas dan peralatan sebesar 64,7 sangat penting adanya kemudahan bagi kendaraan roda empat dari luar untuk mencapai lokasi IGD di rumah sakit, dan kemudahan transportasi pasien dari dan ke IGD dari arah dalam RS. Persepsi pemimpin 60,8 menilai dengan kategori sangat penting mutu pelayanan Instalasi Gawat darurat terhadap adanya pemisahan tempat pemeriksaan dan tindakan sesuai dengan kondisi penyakitnya. Persepsi pemimpin 66,7 sangat penting adanya pengadaan dan penyediaan peralatan, obat, bahan, cairan infuse dilakukan sesuai dengan standar pada Buku Pedoman Pelayanan Gawat Darurat. Persepsi pemimpin 68,6 sangat penting adanya kelancaran hubungan komunikasi antara IGD dengan unit lain didalam dan diluar rumah sakit. Persepsi pemimpin 52,9 sangat penting adanya kelancaran hubungan komunikasi antara IGD dengan Deli Theo : Pengaruh Persepsi Pemimpin Rumah Sakit Tentang Mutu Instalasi Gawat Darurat Terhadap Pelaksanaan Akreditasi Rumah Sakit Di Kota Medan Tahun 2009, 2009 rumah sakit lainnya. Persepsi pemimpin 78,4 sangat penting adanya kelancaran hubungan komunikasi antara IGD dengan pelayanan ambulance. Persepsi pemimpin 52,9 sangat penting adanya kelancaran hubungan komunikasi antara IGD dengan pelayanan unit pemadam kebakaran. Persepsi pemimpin 66,7 sangat penting adanya kelancaran hubungan komunikasi antara IGD dengan konsulen SMF IGD. Persepsi pemimpin 70,6 sangat penting adanya ketentuan tentang pemeriksaan, pemeliharaan dan perbaikan peralatan secara berkala. Tabel 4.14. Distribusi Tingkat Kepentingan Tentang Variabel Kebijakan dan Prosedur No Pertanyan Sangat Penting Penting Tidak Penting Total 1 37 72,5 14 27,5 0 0 51 100 2 33 64,7 18 35,3 0 0 51 100 3 39 76,5 12 23,5 0 0 51 100 4 25 49 24 47,1 2 3,9 51 100 Tabel 4.14. menjelaskan bahwa menurut persepsi pemimpin penilaian terbesar untuk variabel kebijakan dan prosedur 72,5 sangat penting adanya kebijakan tentang TRIASE . Persepsi pemimpin 64,7 menilai dengan kategori sangat penting mutu pelayanan Instalasi Gawat darurat terhadap adanya kebijakan tentang pasien yang perlu dirujuk ke rumah sakit lain. Persepsi pemimpin 76,5 sangat penting adanya kebijakan tentang penggunaan obat dan peralatan untuk life saving. Persepsi pemimpin 47,1 penting adanya penetapan kebijakan, program, prosedur penanggulangan bencana Disaster Plan yang mungkin terjadi didalam atau diluar rumah sakit. Deli Theo : Pengaruh Persepsi Pemimpin Rumah Sakit Tentang Mutu Instalasi Gawat Darurat Terhadap Pelaksanaan Akreditasi Rumah Sakit Di Kota Medan Tahun 2009, 2009 Tabel 4.15. Distribusi Tingkat Kepentingan Tentang Variabel Pengembangan Staf dan Program Pendidikan No Pertanyaan Sangat Penting Penting Tidak Penting Total 1 45 88,2 6 11,8 51 100 2 37 72,5 14 27,5 51 100 3 26 51 19 37,3 6 11,8 51 100 4 31 60,8 17 33,3 3 5,9 51 100 5 37 72,5 14 27,5 51 100 6 29 56,9 20 39,2 2 3,9 51 100 Tabel 4.15. menjelaskan bahwa menurut persepsi pemimpin penilaian terbesar untuk variabel pengembangan staf dan program pendidikan 88,2 sangat penting adanya program orientasipelatihan bagi petugas baru yang berkerja di IGD. Persepsi pemimpin 72,5 sangat penting adanya program pelatihan dan pengembangan pegawai yang menyeluruh untuk meningkatkan tenaga yang bertugas di IGD setiap tahunnya. Persepsi pemimpin 51 sangat penting adanya program pelatihan secara teratur bagi petugas IGD untuk menghadapi kemungkinan terjadinya berbagai macam bencana disaster. Persepsi pemimpin 60,8 sangat penting adanya program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dalam bidang gawat darurat bagi pegawai rumah sakit dan masyarakat setiap tahunnya. Persepsi pemimpin 72,5 sangat penting adanya pelayanan medis di IGD diberikan oleh dokter terampil. Persepsi pemimpin 56,9 menilai dengan kategori sangat penting mutu pelayanan Instalasi Gawat Darurat terhadap adanya pelayanan keperawatan di IGD yang diberikan oleh perawat mahir dan terampil. Deli Theo : Pengaruh Persepsi Pemimpin Rumah Sakit Tentang Mutu Instalasi Gawat Darurat Terhadap Pelaksanaan Akreditasi Rumah Sakit Di Kota Medan Tahun 2009, 2009 Tabel 4.16. Distribusi Tingkat Kepentingan Tentang Variabel Evaluasi dan Pengendalian Mutu No Pertanyaan Sangat Penting Penting Tidak Penting Total 1 34 66,7 17 33,3 0 0 51 100 2 38 74,5 13 25,5 0 0 51 100 3 37 72,5 14 27,5 0 0 51 100 4 39 76,5 12 23,5 0 0 51 100 5 42 82,4 9 17,6 0 0 51 100 Tabel 4.16. menjelaskan bahwa menurut persepsi pemimpin penilaian terbesar untuk variabel evaluasi dan pengendalian mutu sebesar 66,7 menilai dengan kategori sangat penting mutu pelayanan Instalasi Gawat Darurat terhadap adanya ketersediaan data dan informasi tentang pelayanan gawat darurat serta analisisnya disediakan dan disampaikan kepada unit lain yang terkait. Persepsi pemimpin 74,5 sangat penting adanya evaluasi mengenai penanganan kasus kecelakaan dan kasus medis yang dilakukan paling sedikit setahun sekali. Persepsi pemimpin 72,5 sangat penting adnya Ketentuan tentang Informed Consent IC yang telah dilaksanakan oleh staf medis dan perawat. Persepsi pemimpin 76,5 sangat penting adanya penilaian hasil pelayanan medis yang dilakukan. Persepsi pemimpin 82,4 sangat penting adanya evaluasi yang dilakukan terhadap kejadian kematian di IGD. Deli Theo : Pengaruh Persepsi Pemimpin Rumah Sakit Tentang Mutu Instalasi Gawat Darurat Terhadap Pelaksanaan Akreditasi Rumah Sakit Di Kota Medan Tahun 2009, 2009 Tabel 4.17. Distribusi Persepsi Pemimipin Rumah Sakit Berdasarkan Tingkat Kepentingan Pelaksanaan Akreditasi Rumah Sakit No Variabel Jumlah N Presentase Falsafah dan Tujuan Sangat Penting 40 78,4 1 Penting 11 21,6 Tidak Penting Total 51 100 Administrasi dan Pengelolaan Sangat Penting 40 78,4 Penting 11 21,6 2 Tidak Penting Total 51 100 Staf dan Pimpinan Sangat Penting 41 80,4 Penting 10 19,6 3 Tidak Penting Total 51 100 Fasilitas dan Peralatan Sangat Penting 41 80,4 Penting 10 19,6 4 Tidak Penting Total 51 100 Kebijakan dan prosedur Sangat Penting 38 74,5 Penting 13 25,5 5 Tidak Penting Total 51 100 Pengembangan Staf dan Program Pendidikan Sangat Penting 38 74,5 Penting 12 23,5 6 Tidak Penting 1 2 Total 51 100 Evaluasi dan Pengendalian Mutu Sangat Penting 38 74,5 Penting 13 25,5 7 Tidak Penting Total 51 100 Deli Theo : Pengaruh Persepsi Pemimpin Rumah Sakit Tentang Mutu Instalasi Gawat Darurat Terhadap Pelaksanaan Akreditasi Rumah Sakit Di Kota Medan Tahun 2009, 2009 Tabel 4.17. menjelaskan bahwa 78,4 pemimpin rumah sakit menilai dengan kategori sangat penting untuk mutu pelayanan tentang variabel falsafah dan tujuan, 78,4 pemimpin rumah sakit menilai dengan kategori sangat penting untuk mutu pelayanan tentang variabel adminnistrasi dan pengelolaan, 80,4 pemimpin rumah sakit menilai dengan kategori sangat penting untuk mutu pelayanan tentang variabel staf dan pimpinan, 80,4 pemimpin rumah sakit menilai dengan kategori sangat penting untuk mutu pelayanan tentang variabel fasilitas dan peralatan, 74,5 pemimpin rumah sakit menilai dengan kategori sangat penting untuk mutu pelayanan tentang variabel kebijakan dan prosedur, 74,5 pemimpin rumah sakit menilai dengan kategori sangat penting untuk mutu pelayanan tentang variabel pengembangan staf dan program pendidikan, 74,5 pemimpin rumah sakit menilai dengan kategori sangat penting untuk mutu pelayanan tentang variabel evaluasi dan pengendalian mutu. 4.3. Analisis Bivariat Analisis Bivariat bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang bermakna antara variabel independen dengan variabel dependen di 51 rumah sakit di Kota Madya Medan Tahun 2009. Pengujian analisis Bivariat dilakukan dengan menggunakan uji Crosstabs tabulasi silang untuk menunjukan suatu distribusi bersama dan uji Chi Square dengan alasan variabel independennya kategorik dan variabel dependennya juga kategorik. Analisis ini dikatakan bermakna signifikan Deli Theo : Pengaruh Persepsi Pemimpin Rumah Sakit Tentang Mutu Instalasi Gawat Darurat Terhadap Pelaksanaan Akreditasi Rumah Sakit Di Kota Medan Tahun 2009, 2009 apabila hasil anlisis menunjukan nilai P value 0,05. Variabel independen yang dianalisis bisa dilihat pada Tabel 4.18. Tabel 4.18. Tabulasi Silang Persepsi Pemimpin Rumah Sakit tentang Mutu Pelayanan IGD Terhadap Tingkat Kepentingan Pelaksanaan Akreditasi Tingkat Kepentingan terhadap Pelaksanaan Akreditasi Persepsi Pemimpin Sangat Penting Penting Tidak Penting Total P N N N N Kepentingan Terhadap Falsafah dan Tujuan Falsafah dan Tujuan 0,011 Sangat Baik 17 33,3 17 33,3 Baik 20 39,2 11 21,6 31 60,8 Tidak Baik 3 5,9 3 5,9 Total 40 11 0 51 100 Kepentingan Terhadap Administrasi dan Pengelolaan Administrasi dan Pengelolaan 0,001 Sangat Baik 24 47,1 3 5,9 27 52,9 Baik 15 15,7 8 29,4 0 0 23 45,1 Tidak Baik 1 2 0 0 0 0 1 2 Total 40 11 0 51 100 Kepentingan Terhadap Staf dan Pimpinan Staf dan Pimpinan 0,007 Sangat Baik 19 37,3 19 37,3 Baik 22 43,1 10 19,6 32 62,7 Tidak Baik 0 0 Total 41 10 51 100 Kepentingan Terhadap Fasilitas dan Peralatan Fasilitas dan Peralatan 0,006 Sangat Baik 17 33,3 1 2 18 35,3 Baik 22 43,1 9 17,6 31 60,8 Tidak Baik 2 3,9 2 3,9 Total 39 12 51 100 Kepentingan Terhadap Kebijakan dan Prosedur Kebijakan dan Prosedur 0,018 Sangat Baik 18 35,3 1 2 19 37,3 Baik 19 37,3 10 19,6 29 56,9 Tidak Baik 1 2 2 3,9 3 5,9 Total 38 13 51 100 Kepentingan Pengembangan Staf dan Program Pendidikan Pengembangan Staf dan Program Pendidikan 0,001 Sangat Baik 12 23,5 12 23,5 Baik 25 49 9 17,6 34 66,7 Tidak Baik 1 2 3 5,9 1 2 5 9,8 Total 38 12 1 51 100 Kepentingan Terhadap Evaluasi dan Pengendalian Mutu Evaluasi dan Pengendalian Mutu 0,014 Deli Theo : Pengaruh Persepsi Pemimpin Rumah Sakit Tentang Mutu Instalasi Gawat Darurat Terhadap Pelaksanaan Akreditasi Rumah Sakit Di Kota Medan Tahun 2009, 2009 Sangat Baik 13 25,5 1 2 14 27,5 Baik 25 49 10 19,6 35 68,6 Tidak Baik 2 3,9 2 3,9 Total 38 13 51 100 Tabulasi silang antara persepsi pemimpin Rumah Sakit tentang Mutu Pelayanan IGD falsafah dan tujuan, administrasi dan pengelolaan, staf dan pimpinan, fasilitas dan peralatan, kebijakan dan prosedur, pengembangan staf dan program pendidikan, evaluasi dan pengendalian mutu terhadap Tingkat Kepentingan Pelaksanaan Akreditasi Rumah Sakit di Kota Medan menunjukan bahwa sebanyak 39,2 persepsi pemimpin Baik tentang falsafah dan tujuan dengan tingkat kepentingan pelaksanaan akreditasi sangat penting. Sedangkan sebanyak 47,1 persepsi pemimpin sangat Baik tentang administrasi dan pengelolaan dengan tingkat kepentingan pelaksanaan akreditasi sangat penting, 43,1 persepsi pemimpin Baik tentang staf dan pimpinan dengan tingkat kepentingan pelaksanaan akreditasi sangat penting, 43,1 persepsi pemimpin Baik tentang fasilitas dan peralatan dengan tingkat kepentingan pelaksanaan akreditasi sangat penting, 37,3 persepsi pemimpin Baik tentang kebijakan dan prosedur dengan tingkat kepentingan pelaksanaan akreditasi sangat penting, 49 persepsi pemimpin Baik tentang pengembangan staf dan program pendidikan dengan tingkat kepentingan pelaksanaan akreditasi sangat penting, 49 persepsi pemimpin Baik tentang evaluasi dan pengendalian mutu dengan tingkat kepentingan pelaksanaan akreditasi sangat penting. Deli Theo : Pengaruh Persepsi Pemimpin Rumah Sakit Tentang Mutu Instalasi Gawat Darurat Terhadap Pelaksanaan Akreditasi Rumah Sakit Di Kota Medan Tahun 2009, 2009 Tabel 4. 18. juga menunjukan bahwa variabel falsafah dan tujuan memperoleh nilai P value = 0,011, variabel administrasi dan pengelolaan memperoleh nilai P value = 0,001, variabel staf dan pimpinan memperoleh nilai P value = 0,007, variabel fasilitas dan peralatan memperoleh nilai P value = 0,006, variabel kebijakan dan prosedur memperoleh nilai P value = 0,018, variabel pengembangan staf dan program pendidikan memperoleh nilai P value = 0,001, serta variabel evaluasi dan pengendalian mutu memperoleh nilai P value = 0,014. Hal ini menunjukan secara statistic bahwa terdapat pengaruh yang bermakna antara Variabel persepsi pemimpin terhadap mutu pelayanan IGD falsafah dan tujuan, administrasi dan pengelolaan, staf dan pimpinan, fasilitas dan peralatan, kebijakan dan prosedur, pengembangan staf dan program pendidikan, evaluasi dan pengendalian mutu terhadap tingkat kepentingan pelaksanaan akreditasi rumah sakit P value 0,05.

4.4. Analisis Multivariat

Analisis multivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen persepsi pemimpin tentang mutu pelayanan IGD terhadap varibel dependen tingkat kepentingan pelaksanaan akreditasi. Dalam uji ini, semua variabel yang berhubungan signifikan pada uji bivariat g = 95 0,05 akan dimasukan secara bersama-sama kedalam uji multivariat. Uji yang digunakan dalam analisis multivariat ini adalah Uji Regresi Linear Ganda. Alasan pemilihan analisis Regresi Deli Theo : Pengaruh Persepsi Pemimpin Rumah Sakit Tentang Mutu Instalasi Gawat Darurat Terhadap Pelaksanaan Akreditasi Rumah Sakit Di Kota Medan Tahun 2009, 2009 Linear Ganda, disebabkan variabel independennya kategorik dan variabel dependennya kategorik. Tabel berikut merupakan hasil analisis regresi linier. Tabel. 4.19. Hasil Uji Regresi Variabel Persepsi Pemimpin Rumah Sakit Tentang Mutu Pelayanan IGD terhadap Tingkat Kepentingan Pelaksanaan Akreditasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .713a .508 .428 .227 a Predictors: Constant, Evaluasi Pengendalian Mutu, Falsafah Tujuan , Fasilitas Peralatan, Administrasi Pengelolaan , Pengembangan Staf Program Pendidikan, Kebijakan Prosedur, Staf Pimpinan ANOVAb Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 2.290 7 .327 6.336 .000a Residual 2.220 43 .052 1 Total 4.510 50 a Predictors: Constant, Evaluasi Pengendalian Mutu, Falsafah Tujuan , Fasilitas Peralatan, Administrasi Pengelolaan , Pengembangan Staf Program Pendidikan, Kebijakan Prosedur, Staf Pimpinan b Dependent Variable: Tingkat Kepentingan Pelaksanaan Akreditasi Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Independen B Std. Error Beta B Std. Error Constant 1.964 .265 7.406 .000 Falsafah Tujuan .110 .076 .182 1.440 .157 Administrasi Pengelolaan .013 .078 .020 .161 .872 Staf Pimpinan -.064 .088 -.108 -.731 .469 Fasilitas Peralatan -.032 .012 -.315 - 2.669 .011 Kebijakan .176 .074 .338 2.363 .023 Deli Theo : Pengaruh Persepsi Pemimpin Rumah Sakit Tentang Mutu Instalasi Gawat Darurat Terhadap Pelaksanaan Akreditasi Rumah Sakit Di Kota Medan Tahun 2009, 2009 Prosedur Pengembangan Staf Program Pendidikan -.042 .070 -.081 -.607 .547 Evaluasi Pengendalian Mutu .209 .079 .368 2.635 .012 Analisa: 1. Angka R Square dari uji regresi sebesar 0,508 50,8, dengan demikian dapat dijelaskan bahwa variabel persepsi pemimpin rumah sakit akan mutu pelayanan IGD mampu menjelaskan tingkat kepentingan pelaksanaan akteditasi sebesar 50,8 sedangkan 49,2 lagi dijelaskan dipengaruhi oleh faktor atau variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 2. Dari uji Anova didapat F hitung adalah 6,336 dengan tingkat signifikasi 0,000. Karena Probabilitas 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi bisa dipakai untuk memprediksi tingkat kepentingan pelaksanaan akreditasi. 3. Persamaan regresi terbentuk: Y = 1,964 K + 0,11 X 1 + 0,013 X 2 - 0,064 X 3 - 0,032 X 4 + 0,176 X 5 -0,042 X 6 + 0,209 X 7 + e Keterangan : Y = Persepsi pemimpin terhadap tingkat kepentingan pelaksanaan akreditasi K = Konstanta X 1 = Persepsi pemimpin tentang falsafah dan tujuan X 2 = Persepsi pemimpin tentang administrasi dan pengelolaan Deli Theo : Pengaruh Persepsi Pemimpin Rumah Sakit Tentang Mutu Instalasi Gawat Darurat Terhadap Pelaksanaan Akreditasi Rumah Sakit Di Kota Medan Tahun 2009, 2009 X 3 = Persepsi pemimpin tentang staf dan pemimpin X 4 = Persepsi pemimpin tentang fasilitas dan peralatan X 5 = Persepsi pemimpin tentang kebijakan dan prosedur X 6 = Persepsi pemimpin tentang pengembangan staf dan program pendidikan X 7 = Persepsi pemimpin tentang evaluasi dan pengendalian mutu e = error galat Dari persamaan diatas dapat dijelaskan bahwa : a. Kostanta sebesar 1,964 menyatakan bahwa jika tidak ada variabel persepsi pemimpin rumah sakit tentang pelayanan IGD maka nilai tingkat kepentingan pelaksanaan akreditasi sebesar 1,964 point. b. Koefisien regresi 0,11 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 point variabel persepsi pemimpin tentang mutu pelayanan falsafah dan tujuan akan meningkatkan tingkat kepentingan pelaksanaan akreditasi sebesar 0,11 point. c. Koefisien regresi 0,013 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 point variabel persepsi pemimpin tentang mutu pelayanan administrasi dan pengelolaan akan meningkatkan tingkat kepentingan pelaksanaan akreditasi sebesar 0,013 point. d. Koefisien regresi -0,064 menyatakan bahwa setiap pengurangan 1 point variabel persepsi pemimpin tentang mutu pelayanan staf dan pimpinan akan menurunkan tingkat kepentingan pelaksanaan akreditasi sebesar 0,064 point. Deli Theo : Pengaruh Persepsi Pemimpin Rumah Sakit Tentang Mutu Instalasi Gawat Darurat Terhadap Pelaksanaan Akreditasi Rumah Sakit Di Kota Medan Tahun 2009, 2009 e. Koefisien regresi -0,032 menyatakan bahwa setiap pengurangan 1 point variabel persepsi pemimpin tentang mutu pelayanan fasilitas dan peralatan akan menurunkan tingkat kepentingan pelaksanaan akreditasi sebesar 0,032 point. f. Koefisien regresi 0,176 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 point variabel persepsi pemimpin tentang mutu pelayanan kebijakan dan prosedur akan meningkatkan tingkat kepentingan pelaksanaan akreditasi sebesar 0,176 point. g. Koefisien regresi -0,042 menyatakan bahwa setiap pengurangan 1 point variabel persepsi pemimpin tentang mutu pelayanan pengembangan staf dan program pendidikan akan menurunkan tingkat kepentingan pelaksanaan akreditasi sebesar 0,042 point. h. Koefisien regresi 0,209 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 point variabel persepsi pemimpin tentang mutu pelayanan evaluasi pengendalian mutu akan meningkatkan tingkat kepentingan pelaksanaan akreditasi sebesar 0,209 point. Deli Theo : Pengaruh Persepsi Pemimpin Rumah Sakit Tentang Mutu Instalasi Gawat Darurat Terhadap Pelaksanaan Akreditasi Rumah Sakit Di Kota Medan Tahun 2009, 2009

BAB V PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan di 51 lima puluh satu rumah sakit yang ada di kota Medan. Karakteristik rumah sakit yang menjadi objek penelitian adalah rumah sakit yang belum akreditasi dan memiliki Instalasi Gawat Darurat. Penilaian Persepsi Pemimpin Tentang Mutu Pelayanan Instalasi Gawat Darurat meliputi tujuh sub variabel, yaitu Falsafah Tujuan, Administrasi Pengelolaan, Staf Pimpinan, Fasilitas Peralatan, Kebijakan Prosedur, Pengembangan Staf Program Pendidikan, serta Evaluasi Pengendalian Mutu adalah persepsi pemimpin rumah sakit berdasarkan self assessment dengan tiga kategori penilaian yaitu Sangat Baik, Baik, dan Tidak Baik. Penilaian Persepsi Pemimpin Tentang Tingkat Kepentingan Pelaksanaan Akreditasi Rumah Sakit meliputi tujuh sub variabel, yaitu Falsafah Tujuan, Administrasi Pengelolaan, Staf Pimpinan, Fasilitas Peralatan, Kebijakan Prosedur, Pengembangan Staf Program Pendidikan, serta Evaluasi Pengendalian Mutu adalah persepsi pemimpin rumah sakit berdasarkan action plan dengan tiga kategori penilaian yaitu Sangat Penting, Penting dan Tidak Penting. 76 Deli Theo : Pengaruh Persepsi Pemimpin Rumah Sakit Tentang Mutu Instalasi Gawat Darurat Terhadap Pelaksanaan Akreditasi Rumah Sakit Di Kota Medan Tahun 2009, 2009