Tinjauan Pustaka Kerangka Teori Metode Penelitian

E. Tinjauan Pustaka

Seperti disinggung di atas, ada beberapa sudut pandang yang mencoba membahas tema keluraga. Ada begitu banyak karya tulis dalam berbagai persfektif , baik berupa buku, artikel, makalah dan lain-lain. Agar memudahkan penulisan ini penulis merujuk kepada kitab Marah al Labib an-Nawawi -Tafsir Munir karya Imam Nawawi al Bantani juga pandangan psikologi keluarga islam menanggapi kebahagian dalam keluarga sebagai sumber penelitian. Selain itu pula penulis tambahkan dengan buku-buku tafsir, maupun literatur yang relevan dengan pokok permasalahan yang bekaitan.

F. Kerangka Teori

Kerangka teori penulisan skripsi ini, dari penulusuuran pustaka yang didapati sesuai judul skripsi ini tidak lepas berbicara tentang persfektif, definisi- definisi yang diambil dari penelusuran pustaka, kemudian meneliti dan mengkaji pembahasan pada ayat-ayat yang berkenaan dengan tema keluarga kemudian dirumuskan menjadi konsep keluarga bahagia.

G. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini terbagi tiga hal, yaitu metode pengumpulan data, metode pembahasan dan teknik penulisan. Berikut adalah uraiannya : 1. Metode Pengumpulan Data Penelitian dalam skripsi ini bersifat kepustakaan. Karena itu, pengumpulan datanya dilakukakan dengan menggunakan metode library reseach. Informasi yang diperlukan digali dari rata-rata tertulis, baik berupa buku, hasil-hasil penelitian, skripsi, majalah, jurnal bulletin dan sebagainya. Sumber atau referensi yang diperlukan terbagi dua, yaitu sumber primer dan sumber sekunder. 4 Yang termasuk sumber primer adalah al- Qur’an serta beberapa kitab tafsir sebagai 4 Consuelo G. Sevilla, dkk. Pengantar Metode Penelitian,Pent: Alimudin Tuwu, dkk. Jakarta, Penerbit: Universitas Indonesia-UI Press, 1993. hal: 34-35 acauan utama. Sedangkan sumber sekunder adalah yang berkaitan dengan topik masalah dalam skiripi ini. 2. Metode Pembahasan Adapun metode pembahasan yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode tafsi r maudhu’i. Tafsir maudhu’i berarti tafsir tematis. Metode ini mempunyai dua bentuk: pertama,tafsir yang membahasa satu surah al- Qur’an secara menyeluruh, memperkenalkan dan menjelaskan maksud-maksud umum dan khususnya secara garis besar, dengan cara menghubungkan ayat-ayat dengan ayat lain, dan antara satu pokok masalah dengan masalah pokok lain. Kedua, tafsir yang menghimpun dan menyusun ayat-ayat al- Qur’an yang memiliki kesamaan arah dan tema, kemudian memberikan penjelasan dan mengambil kesimpulan di bawah satu bahasan tema tertentu. 5 Dalam pembahsan tasir maudhu’i ini harus menempuh langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan topik bahasan setelah menentukan batas-batasannya, dan mengetahui jangkauan di dalam ayat-ayat al- Qur’an. b. Menghimpun dan menetapkan ayat-ayat yang menayangkut masalah tersebut. c. Merangkai ayat sesuai dengan masa turunnya. d. Mengetahui munasabah ayat. e. Melengkapi pembahasan dengan hadis-hadis yang menyangkut masalah yang dibahas itu. 3. Metode Penulisan Untuk teknik penulisan, penulis menggunakan buku Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:2007. 5 Quraish Shihab,dkk, Sejarah Ulumul Qur’an, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2008, h, 193 7

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KELUARGA