KESIMPULAN KESIMPULAN DAN SARAN

3. Menurut Jalaluddin Rakhmat, menyebutkan ada tiga macam stuktur hubungan keluarga, yang secara ringkas dipaparkan sebagai berikut: Pertama, Struktur komplementer, yang biasa disebut sebagai pola keluarga tradisonal. Pada hubungan sejenis ini, ada dua pihak yang menjalankan peran tidak sama, dan masing-masing menekankan ketidaksamaan tersebut. Kedua, Struktur Simetris, ini yang sering disebut sebagai stuktur hubungan keluarga modern, yaitu suami dan istri memasuki pernikahan seperti memasuki sebuah “kontrak” perjanjian, dan mereka umumnya merumuskan kontrak tersebut secara tertulis. Ketiga, Stuktur pararel, merupakan gabungan antara struktur komplomenter dan struktur simetris, kedua belah pihak berada dalam hubungan komlplomenter yang saling membutuhkan dan saling melengkapi serta saling bergantung 4. Diantara sejumlah fungsi keluarga yang dapat dilakukan orang tua terhadap anak, antara lain: Protektif, bilogis, afektif, ekonomis, rekreatif, edukatif, civilasi, dan religius 5. Ada tiga kunci yang disampaikan Allah SWT. dalam ayat tersebut, dikaitkan dengan kehidupan rumah tangga yang ideal menurut Islam, yaitu: Sakinah as-sakinah, Mawadah al-mawaddah, dan Rahmah ar- rahmah. Kemudian dalam surat at- Tahrim : 6 tentang ta’at dan kesiapan kualitas diri dalam pendidikan serta penanaman keimanan agar anggota keluarga terhindar dari api neraka, dan surat al-Anfal : 27-28 tentang larangan mengkhianati dari tuntunan dan tuntutan Allah swt dan Rasul saw. 6. Mengenai konsep al-Quran tentang keluarga bahagia, 7 Ayat Surat Luqman ayat 13-19 ini dapat dijadikan konsep meraih keluarga bahagia, diantaranya ialah nilai keimanan, ibdadah, ada sopan santun, berakhlak mulia.

B. SARAN

Sebaiknya bagi keluarga atau calon yang hendak berkeluarga memperhatikan prinsip-prinsip demi berlangsungnya keluarga yang bahagia. Diantaranya ialah :

1. Sikap yang santun dan bijak Mu’asyarah bil Ma’ruf

Merawat cinta kasih dalam keluarga ibaratnya seperti merawat tanaman, maka pernikahan dan cinta kasih harus juga dirawat agar tumbuh subur dan indah, diantaranya dengan mu’asyarah bil ma’ruf. Rasulullah saw menyatakan bahwa: “Sebaik-baik orang diantara kamu adalah orang yang paling baik terhadap isterinya, dan aku Rasulullah adalah orang yang paling baik terhadap isteriku ” HR.Thabrani Tirmidzi

2. Saling mengingatkan dalam kebaikan

Di antara bentuk ketakwaan suami istri dalam mempererat serta mengokohkan rumah tangga adalah dengan saling nasehat menasehati untuk menjalankan sunnah Nabi. Lihat dan renungkanlah betapa indah dan harmonisnya rumah tangga yang dibangun di atas Al- Qur’an dan sunnah serta metode para sahabat yang telah digambarkan oleh Nabi dalam haditsnya, Allah merahmati seorang suami yang bangun pada malam hari untuk melaksanakan shalat malamtahajjud lalu dia juga membangunkan istrinya hingga shalat. Jika istrinya enggan untuk bangun dia percikan air kewajahnya. Dan Allah merahmati seorang istri yang bangun dimalam hari untuk melaksanakan shalat malamtahajjud lalu dia membangunkan suaminya hingga shalat. Jika suaminya enggan untuk bangun dia percikan air kewajahnya. HR. Ahmad, Nasai, dan Ibnu Majah dan derajatnya hasan shohih.

3. Lebih mengutamakan untuk melaksanakan kewajiban, daripada menuntut hak

Dalam membangun rumah tangga, suami dan istri memiliki hak dan kewajiban yang saling sinergi satu sama lain. Untuk menghadirkan ketentraman, hendaknya setiap individu lebih mengedepankan kewajiban daripada hak. Hal ini akan menumbuhkan sikap saling pengertian dan rasa tanggung jawab. Sebaliknya, tuntutan2 yang muncul dalam kehidupan rumahtangga dapat menyulut api perpecahan diantara pasangan suami-istri.

4. Saling menutupi kekurangan pasangannya

Setiap suami pasti memiliki kekurangan, begitu juga dengan sang istri. Kekurangan sangat mungkin baru diketahui oleh pasangan masing2 setelah menikah. Dengan saling menutupi kekurangan diri masing2, harmonisasi dalam rumahtangga akan terjaga. Tidak seperti seleb yang saling mengungkapkan aib pasangannya ke pihak lain, yang kemudian berakhir dengan perceraian. Prinsip saling menutupi ini didasari oleh Surat Al Baqarah ayat 187, Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka... Fungsi pakaian adalah menutup aurat, sehingga dapat dipahami bahwa suami-istri hendaknya saling menutupi kekurangannya satu sama lain. 5. Saling tolong menolong Tolong menolong. Itulah kata kunci pasangan samara dalam mengelola keluarga. Suami-istri itu akan berbagi peran dan tanggung jawab dalam mengelola keluarga mereka. Sungguh indah gambaran pasangan suami-istri yang seperti ini. Suaminya penuh rasa tanggung jawab, istrinya mampu menjaga kehormatan diri dan pandai menempatkan diri.