Konsep penekanan nilai akidah

Kesimpulan yang dapat dijadikan konsep meraih kebahagiaan dari ayat di atas ialah: 1. Menanamkan nilai tauhid kepada anak merupakan hal yang paling penting demi berlangsungnya kehidupan di dunia bahkan di akhirat. Karena dengan bertauhid tertanam pengharapan yang luhur kepada tuhan bahwa Allah swt tempat bersandar dan tempat berharap. Diantara hikmah tauhid ialah bentuk penghambaah manusia untuk taat dan beribadah kepada Allah swt. 2. Diantara pendukung keyakinan agar tidak menyekutukan Allah swt orang tua berkewajiban untuk memberikan pendidikan formal maupun nonformal berupa pengetahuan, dengan ilmu agama, pengetahuan dan akhlak agar terhindar dari murkanya Allah swt. Dengan demikian konsep kebahagiaan dalam keluarga yakni perhatian orang tua kepada anak berupa menanamkan nilai akidah yang mantap dengan keimanan, taqwa dan tawakal kepada Allah swt.

3. Konsep moralitas terhadap orang tua

Konsep moralitas disebut juga dengan penerapan akhlak, atau budi pekerti. Dalam penerapan moralitas inilah surat Luqman pada ayat 14 mengingatkan kembali bahwa bagi manusia yang berakal sehat merenungkan betapa besar perjuangan orang tua, terlebih lagi seorang ibu. Allah swt berfirman dalam surat Luqman ayat 14 : ف ف ح ص ش Dan kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada ibu bapaknya; ibunya yang telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapinya dalam dua tahun, bersyukurlah kepada-Ku dan kedua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. Al-Luqman: 14 Ayat 14 ini memberikan informasi bahwa diantara ketaatan terhadap orang tua dalam ayat tersebut ialah pertama, bersyukur kepada Allah atas anugerah yang telah diberikan kepadanya melalui perantara orang tua seoarang anak berada dimuka bumi ini, yang pada hakikatnya bersyukur kepada orang tua termasuk bersykur kepada Allah swt. Kedua, keta‟tan seorang anak ialah kewajiban yang harus dilakukan sebagai bentuk syukur, dan seorang anak tahu akan pengorbanan orang tua betapa besarnya jasa yang tidak akan terbalas bagi anak kepada orang tua. Rasulullah saw bersabda : ّ ه ح - ه - ، ق : - ه ص : - ه ح ق ؟ : ق ا ق ، : ق ؟ ث : ق ، : ق ؟ ٌ ث : ه ف ّ ج قف . Abdullah ibn Mas’ud berkata: Saya bertanya kepada Rasul saw : Apakah amal perbuatan yang lebih disukai Allah? Jawab Nabi : Shalat pada tepat waktunya. Saya bertanya, kemudia? Jawab Nabi : berbakti kepada orang tua. Kemudian apalagi? Jawabnya Jihad berjuang dijalan Allah swt. Begitupula betapa pentingnya seorang anak menghormati kedua orang tuanya karena soerang anak tidak akan mampu membalas jasa kedua orangtuanya terlebih lagi ibu. Bahkan pentingnya berbakti dan berakhlak baik kepada orangtua. Rasul saw bersabda : - ه ص - ق ، : ث ، ف غ ف ح ، ّ ف غ ث ، ف غ ج خ Sungguh kecewa, sungguh kecewa dan hina, sungguh kecewa, siapa yang mendapatkan kedua ayah ibunya atau salah satunya samapai tua, kemudian ia tidak dapat masuk surga HR. Muslim 24 24 An-Nawawy , Imam Abu Zakaria Yahya bin Syarf, Riadhus Sholihin , Penterjemah : H. Salim Bahreisj. Bandung: Al- Ma‟arif,1986, h. 298