Konsep kasih sayang dalam keluarga dan nasihat

berkisar arti wahai anakku yang mungil dan keharmonisan tidak saja berbentuk panggilan sebuah nama saja, akan tetapi sekali-kali diringi dengan bahasa tubuh seprti memeluk dan mencium anak dengan ketulusan bahwa seorang anak merupakan anugerah dari Allah swt. Diantara letak bahwa konsep kebahagiaan pada kasih sayang yang dapat disimpulkan ialah bentuk kewajiban seorang orang tua menempatkan posisi anak bagian dari keluarga. Dengan demikian keluarga dapat dikatakan bahagia apabila menanamkan kasih sayang dalam lingkungan keluarga tersebut. Bagi si anak mulai mengenal Tuhan dan agama, melalui orang- orang dalam lingkungan tempat mereka hidup. Jika mereka lahir dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang beragama, mereka akan mendapatkan pengalaman agama itu melalui ucapan, tindakan, dan perlakuan. 23 Dengan demikian penerapan ayah sebagai orang tua merupakan tokoh terpenting tempat berkasih sayang, dan menampung masukan, usulan anak yang kemudian disampaikan atau ditanggapi penuh perhatian dengan lembah lembut sambil menesahtinya, bahkan dapat mengetahui perkembangan mental psikis anak dengan pendekatan konsep kasih sayang ini. Dalam ayat tersebut dapat disimpulkan beberapa konsep dalam menanamkan kasih sayang dalam kehidupan keluarga: 1. Hendaknya orang tua sebagai pemimpin rumah tangga selalu memperhatikan perkembangan anak, sekali kali mengadakan hubungan intraksi dalam keluarga dengan menumbuhkan keharmonisan keluarga, seperti musyawarah dalam keluarga, ataupun berbicara dengan baik. 2. Dalam pembicaraan atau hubungan interaksi komunikasi dalam keluarga mampu menamkan ketulusan terahadap anak dengan berkata lembut dan pemberian kasih sayang sambil menasihati juga memberikan pelajaran, pengalaman kepada anak untuk selalu berbuat baik. 23 Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 2003, cet ke-16, h. 127

2. Konsep penekanan nilai akidah

Penekanan konsep akidah ini, merupakan nilai terpenting dalam membangun keutuhan, dan berkesinambungnya nilai-nilai akidah. Sudah sepantasnya sebagai kewajiban orang tua mendidik secara berjenjang dengan memperkenalkan nilai-nilai akidah, akhlak dan ibadah. Seperti memberikan informasi bahaya orang yang tidak mengimani Allah swt sebagai akidah yakni Tuhan YME. Sebagai mana Allah berfirman : ش ش Janganlah engkau menyekutukan Allah, sesungguhnya syirik itu kezaliman yang nyata. Kata larangan disini merupakan bentuk penegasan kepada manusia dengan redaksi yang ditampilkan agar jangan meneyekutukan Allah swt. Pada ayat ini pula merupakan penggalan ayat 13 yang ketika orang tua wajib dalam posisi pemimpin dalam rumah tangga berkata baik dan diisi dengan nasihat. Di dalam nasihatnya tersebut sebagai penekanan orang tua harus mampu berkata dan meyekinkan, wahai anakku Janganlah engkau meneykutukan Allah, memang dalam redaksi ayat ini seorang anak tidak berbalik bertanya adapakah kenapa tidak boleh menyekutukan Allah. Nah disinilah peranan orang tua memberikan informasi tentang pentingnya pengetahuan akidah, tanda-tanda kebesaran Allah dan meyaiknkan kepada anak bahwa perrbuatan yang menggantungkan kepada sesuatu selain Allah, berharap selain Allah adalah syirik karena syirik merupakan perbuatan zalim yang sangat besar. Ayat di atas mengisyratkan pentingnya memelihara jiwa kemudian keluarga dari apa neraka. Konsep yang akan dibicarakan sesuai dan sejalan dengan surat Luqman ayat 13 bahwa bahaya kemusyrikan merupakan kezaliman yang paling besar dengan kezaliman yang besar itulah akan terjerumus kejurang api neraka, diantara dosa yang amat pedih dan tidak akan diampuni kesalahannya ialah menyekutukan Allah swt. Kesimpulan yang dapat dijadikan konsep meraih kebahagiaan dari ayat di atas ialah: 1. Menanamkan nilai tauhid kepada anak merupakan hal yang paling penting demi berlangsungnya kehidupan di dunia bahkan di akhirat. Karena dengan bertauhid tertanam pengharapan yang luhur kepada tuhan bahwa Allah swt tempat bersandar dan tempat berharap. Diantara hikmah tauhid ialah bentuk penghambaah manusia untuk taat dan beribadah kepada Allah swt. 2. Diantara pendukung keyakinan agar tidak menyekutukan Allah swt orang tua berkewajiban untuk memberikan pendidikan formal maupun nonformal berupa pengetahuan, dengan ilmu agama, pengetahuan dan akhlak agar terhindar dari murkanya Allah swt. Dengan demikian konsep kebahagiaan dalam keluarga yakni perhatian orang tua kepada anak berupa menanamkan nilai akidah yang mantap dengan keimanan, taqwa dan tawakal kepada Allah swt.

3. Konsep moralitas terhadap orang tua

Konsep moralitas disebut juga dengan penerapan akhlak, atau budi pekerti. Dalam penerapan moralitas inilah surat Luqman pada ayat 14 mengingatkan kembali bahwa bagi manusia yang berakal sehat merenungkan betapa besar perjuangan orang tua, terlebih lagi seorang ibu. Allah swt berfirman dalam surat Luqman ayat 14 : ف ف ح ص ش Dan kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada ibu bapaknya; ibunya yang telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapinya dalam dua tahun, bersyukurlah kepada-Ku dan kedua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. Al-Luqman: 14