Secara fisisk, permasalahan lain yang dihadapi kota-kota di Indonesia adalah pemukiman kumuh, drainase yang buruk kemacetan lalu lintas, polusi udara dan
suara, kepadatan permukiman, ketiadaan ruang terbuka dan sebagainya.
10
Kepincangan-kepincangan yang
terjadi di perkotaan dianggap identik sebagai
problema masalah-masalah sosial oleh masyarakat, tergantung dari sistem dan nilai-nilai sosial masyarakat itu tersebut. Akan tetapi ada persoalan yang sama yang
dihadapi oleh masyarakat-masyarakat perkotaan pada umumnya. Dari uraian di atas timbulah ide untuk berusaha memberikan sumbangsih
pemikiran dalam bentuk karya ilmiah skripsi guna mendukung upaya pembangunan tata ruang kota yang berdasarkan studi aplikasi pada
PERMENDAGRI No. 8 tahun 1998, agar kelak memperoleh kebijaksanaan tata
ruang kota yang lebih layak. Untuk itu penulis membuat skripsi ini dengan judul : ANALISA TERHADAP PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG PADA
PERMENDAGRI NO 8 TAHUN 1998 DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Dalam penulisan skripsi ini, penulis hanya membatasi masalah yang berkisar pada tata ruang kota dalam menerapkan PERMENDAGRI NO 8 TAHUN 1998.
Adapun yang dimaksud dengan Rencana tata ruang wilayah RTRW kota
adalah rencana tata ruang yang bersifat umum dari wilayah kota, yang merupakan penjabaran dari RTRW provinsi, dan yang berisi tujuan, kebijakan, strategi penataan
10
MT. Dyayadi, “Tata Kota Menurut Islam”, hal-117
ruang wilayah kota, rencana struktur ruang wilayah kota, rencana pola ruang wilayah kota, penetapan kawasan strategis kota, arahan pemanfaatan ruang wilayah kota, dan
ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kota. Sedangkan PERMENDAGRI No. 8 Tahun 1998 adalah peraturan menteri
dalam negeri tentang prosedur penyelenggaraan penataan ruang dalam proses perencanaan tata ruang kota.
Berdasarkan latar belakang sebagaimana uraian di atas, terdapat pokok masalah yang harus diteliti serta dikaji dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai
berikut : 1. Bagaimanakah penyelenggaraan penataan ruang menurut PERMENDAGRI
NO 8 TAHUN 1998 dan Hukum Islam ? 2. Apakah penyelenggaraan penataan ruang terdapat persamaan dan perbedaan
antara PERMENDAGRI NO 8 TAHUN 1998 dan Hukum Islam?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Dari pembatasan dan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui penyelenggaraan penataan ruang menurut PERMENDAGRI NO 8 TAHUN 1998 dan Hukum Islam.
2.
Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan penyelenggaraan penataan ruang antara PERMENDAGRI NO 8 TAHUN 1998 dan Hukum Islam.
Penulis pun berharap, dengan adanya hasil penulisan ini, dapat berguna memperkaya wawasan dan wacana dalam penataan ruang kota Islam pada umumnya,
sekaligus sebagai sumbang saran dan masukan bagi para pratiksi dalam menetapkan penataan ruang kota yang layak.
1. Manfaat Teoristis. Penelitian ini sekiranya dapat memberikan wawasan dan pengetahuan
khususnya bagi diri penulis maupun bagi masyarakat pada umumnya 2. Manfaat Praktis.
Diharapkan berguna untuk memberikan informasi dan wawasan kepada masyarakat dalam dalam mewujudkan proses perencanaan tata ruang kota.
D. Tinjauan Kajian Terdahulu Review Study